~> 17

397 50 10
                                    

Malam ini lebih tepatnya di rumah sakit, tempat dimana Irene tengah dirawat inap dengan kasus ketimpahan kuah seblak. Lebay najis dia.

Di sana ramai banget yang jenguk Irene, baik sahabat cewek-ceweknya maupun para cowok caper yang sengaja bawain buah-buahan dan juga bunga.

Udah kayak orang mati aja di kasih bunga segala, mati juga gak papa sih.

Chanyeol masih diam di antara keramaian itu, arah matanya masih tak bisa lepas dari tulisan yang memajang bahwa dirinya telah diblokir oleh Yeonhee.

Ia menyesali perbuatannya, ia tak bermaksud membuat mereka bertengkar. Dia hanya ingin menuruti kemauan Irene yang memaksa dirinya untuk memanggil Yeonhee kesini dan meminta maaf padanya.

Chanyeol menelan ludahnya berat, mengacak lagi rambut hitamnya yang sudah berantakan. Dia gelisah, benar-benar gelisah bahkan dia sampai tak mendengar panggilan dari Yeri yang sejak tadi memanggil-manggil dirinya.

"Kak Chanyeol, dipanggil Irene," ucap Yeri saat menepuk bahunya pelan. Lamunan Chanyeol buyar seketika, kemudian ia pun membalas dengan anggukan kecil.

Benar, dia tak bisa begini terus. Jika dia masih melamunkan masalahnya dengan Yeonhee, dia tak akan bisa bersama Irene. Chanyeol perlahan mendekati Irene, menatapnya datar sambil berkata, "Manggil aku Rin?"

"Eh kak Chanyeol bisa gak suruh kak Sehun kesini? Daritadi dia ngilang entah kemana."

'Haha Sehun? Apa keberadaan gue disini gak berarti apa-apa Rin?'

Chanyeol mengambil senyum kesalnya. Dia mau tak mau menuruti permintaannya, lagipula apapun kemauan Irene dia pasti berusaha memenuhinya.

Chanyeol keluar dari ruang rawat itu, mencari sekeliling koridor yang masih tampak ramai dipenuhi orang-orang penghuni rumah sakit. Sial, Sehun benar-benar menyusahkannya. Chanyeol mencari kesana-kemari tetap tak ketemu juga. Rumah sakit ini sangat luas, sulit baginya menemukan Sehun di antara banyaknya ruang.

Merasa lelah dia pun mengistirahatkan tubuhnya untuk duduk di kursi. Ia mencari udara sebanyak mungkin, kepalanya masih tergeliang Yeonhee lagi dan lagi. Sulit memang membuang masalah ini begitu saja, Chanyeol pun mengambil ponselnya lagi dan meneliti apakah dia benar-benar diblokir.

Yaaa tulisan itu masih memajang di sana.

Chanyeol membuang nafasnya berat, berharap Yeonhee bisa membatalkan tanda blokir ini untuknya.

"Bodo ah, mending gue nyari Sehun aja." Chanyeol bangkit dan mencari ke sudut koridor. Belum juga ia melangkah, dia mendengar sesuatu dari pintu koridor yang terbuka di ujung sana. Suara gema itu membuatnya bungkam.

"Lo kangen sama gue kan? Iya kan? Ngaku aja hahaha!"

"Ih tai curut emang ya lo, gua lagi pengen aja nelfon. Gue pengen lo hibur gue, yaaa setidaknya bikin ketawa."

Chanyeol perlahan mendekat dan membuka pintu koridor itu, diam-diam dia ingin mendengar semuanya.

"Pacaran sama gue dulu, baru gue hibur sampe lo ngakak deh."

"Dasar kang modus."

"Lo galau ya? Muka lo lesu banget."

Boyfriend [Full Chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang