~> 27

426 59 44
                                    

"Nomor satu sama dua udah, yang lain belum," bisik gadis itu menyampaikan pesan diam-diam untuk sahabatnya yang ingin menyontek, Ahra.

Ujian fisika sudah dimulai 20 menit yang lalu, lembar kertas jawaban juga masih banyak yang belum terisi. Wajar, masih terlihat bersantai tak mau terburu-buru.

Ahra sejak tadi melotot panik ingin menyontek kertas jawaban Yeonhee, tapi bukannya pelit atau apa. Gurunya berada tepat di hadapannya dan mana mungkin dia bisa memberikan kertas itu seenaknya.

Cari mati?

Yeonhee hanya meringis melihat Ahra terus mendengus marah padanya, Zia juga tak tahu harus apa karena memang dia juga dongkol pada ujian kali ini.

Pandangannya teralihkan lagi saat gurunya mendehem memberi kode agar dia diam berkonsentrasi. Yeonhee membeku tak mau menoleh lagi, dia kembali membaca soal-soal yang mudah, tapi saat mencari tak ada satu pun yang mudah menurutnya.

Ternyata inilah hasil dari belajar sampai semalaman begadang, tak membuahkan hasil.

Laki-laki di sampingnya melirik ketika dia membalikan lagi halaman soal ke awal, terganggu akan suara gesekannya.

"Pelan-pelan," bisiknya. Yeonhee berpura-pura tak mendengar dan tetap membolak-balik kertas itu sampai lusuh dibuatnya. Penanya pun tak mau diam, digetarkannya berulang kali hingga menimbulkan nada ketukan.

"Shut!" kali ini Chanyeol menaikan volume suaranya. Yeonhee memutar bolanya malas, apa Chanyeol tak tahu betapa pusingnya dia sekarang.

Dia mulai menulis jawaban untuk soal essai itu setelah lama berpikir matang-matang. Chanyeol melirik memastikan, bukan menyontek. Hanya memastikan, apakah jawabannya sama atau tidak.

"Ih nyontek," kata Yeonhee menyadarkan lamunan Chanyeol tak kala sedang melihat.

Dia mengelak, "Nggak nyontek kok."

"Terus, ngapain liat-liat?" dia memicingkan mata bersikap siaga.

Pena Chanyeol bergerak lalu membentuk garis di bawah soal, "Baca baik-baik," katanya lagi.

Yeonhee melihat garisan itu yang mengarah ke soal nomor satu. Apanya yang salah, pikirnya begitu.

"Apa?"

"Salah itu."

"Bener kok.'

"Salah."

"Salah di mananya?"

Chanyeol menatap ke guru pengawas hanya untuk memastikan keadaan aman, "Soal ini udah kita pelajarin di latihan ulangan kemarin yang hafalan. Masa lupa?"

Bola mata Yeonhee mengarah ke kanan atas mengingat kapan itu terjadi. Sungguh apapun yang dimaksud Chanyeol, gadis itu tak mengingatnya.

Chanyeol memutar bola matanya malas saat tahu cukup lama Yeonhee mengingat-ingat. "Nih baca jawaban punya gua."

Yeonhee mendelik kaget, "Nggak, nggak mau nyontek gua."

"Belaga."

"Ih serius." wajah Yeonhee menegang.

"Iya iya," jawabnya pasrah. Terserah jika tak mau menyontek, Chanyeol tak rugi juga.

Waktu terus berlalu bahkan sampai tak sadar rasanya jika waktu selesai ujian sudah hampir tiba, Yeonhee melihat isi kertas jawabannya. Berusaha untuk menelan slavianya, yakin. Yakin dengan semuanya, yang jawaban pilihan ganda.

Sambil menompang dagu, Chanyeol melihat lagi ke sisi kanan. Melihat Yeonhee yang kebingungan panik. Ada 3 essai yang belum terisi dan diselesaikannya, padahal waktu istirahat sebentar lagi akan datang.

Boyfriend [Full Chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang