Langit semakin menggelap seakan mempercepat waktu berpisah keduanya yang tengah nyaman pada kebersamaan. Chanyeol punya cara tersendiri untuk membahagiakan sosok wanita yang paling dicintainya ini. Tangan mungil Yeonhee masih bertautan dalam genggaman, seolah memperkecil jarak bahu diantara keduanya. Yeonhee sedang sibuk menikmati lampu-lampu kota metropolitan yang menyilau indah sedangkan Chanyeol sendiri lebih memilih memandang senyum gadisnya yang lebih indah dari apapun di sekitarnya.
“Selama gue tinggal disini, gue nggak pernah nyangka kalo ada tempat sebagus ini,” akhirnya Yeonhee mulai membuka suara.
“Lo sibuk mencintai gue, sih. Makanya nggak ada waktu buat memandang yang lain.”
“Ih apaan sih. Pede.”
Chanyeol cengengesan dan memperlihatkan lesung pipinya yang membuat Yeonhee jadi gemas, “Makasih ya hadiah kalungnya.”
Yeonhee masih belum juga berhenti kagum pada Chanyeol yang ternyata merupakan sosok lelaki romantis. Mungkin itu sifat tersembunyi di balik sikapnya yang kekanak-kanakan.
“Masih nyicil itu, belum lunas.” tawa Chanyeol berlanjut ketika melihat Yeonhee memanyunkan bibirnya.
“Jangan gitu dong, gue gemas tau,” kata Chanyeol.
Entah kenapa setelah mendengar hal itu perasaan Yeonhee jadi sebahagia itu setiap kali ia dipuji oleh Chanyeol. Dia makin membuat ekspresi seimut mungkin di hadapan Chanye dan alhasil Chanyeol menarik pipinya dan mencubitnya.
“Aw! Sakit tau!”
“Sini-sini abang cium.”
“Ih nafsuan!”
Wajah Chanyeol terdorong cukup keras mengingat ia langsung menyosor ketika Yeonhee menggodanya. Dasar lelaki.
“Yeon.”
“Apa?”
“Tadi gue nyuruh lo nulis satu permintaan udah lo tulis apa belum?”
“Eh?” Yeonhee langsung tergagap dan segera menyembunyikan kertas itu rapat-rapat. Jujur, ia malu dan ingin menghapus ucapan yang ada di kertas itu namun terlambat sekarang Chanyeol malah menagihnya.
“Udah, kan?”
“U-udah.”
“Mana sini gue mau liat.”
Yeonhee menggeleng kuat dan membuat Chanyeol keheranan. “Kenapa sih?”
“Nggak jadi deh, gua ganti ya.”
Chanyeol melihat Yeonhee panik menyembunyikan kertas itu di tangannya. Karena penasaran hal itu membuatnya memaksa Yeonhee untuk memberikan kertas itu namun Yeonhee terus menolak tak jadi saja. Tapi dengan gesit Chanyeol pun merebut kertas kecil itu dan berhasil.
“Ih Chanyeol, jangan!” wajah Yeonhee memerah sekali sekarang. Dia panik dan dibuat salah tingkah saat merebut kertas itu kembali karena Chanyeol terus memandanginya tanpa henti sambil tersenyum.
“Nulis apa, sih? Kok grogi gitu?”
“GUE PERGI AJA, AH!”
Yeonhee kabur dari tempat sebelum Chanyeol membuka kertas tersebut. Jujur urat malunya rasanya akan hilang perlahan mulai detik ini. Dia tak ingin membayangkan bagaimana pikiran Chanyeol melihat isi kertas tersebut, pasti cowok itu bakal langsung ilfeel padanya.
Peluk
Tulisan Yeonhee membuat Chanyeol membeku, dan sesaat setelahnya dia dibuat ngakak tanpa henti. Dari kejauhan Yeonhee malu setengah mati karena melihat ekspresi Chanyeol yang sudah ia terka sebelumnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/127154841-288-k371690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend [Full Chapter]
ФанфикIni hanyalah kerapuhan hati seorang Kim Yeonhee yang selalu dipermainkan oleh Chanyeol. "Bercanda itu boleh. Tapi kalau sampai dia kebaperan, lo yang harus tanggung jawab!" Start : 25 September 2017 ♥ End : 16 September 2020 ❤️