~> 28

237 46 45
                                    

Hari ini Chanyeol tak masuk, sakit katanya. Baekhyun yang menuliskan surat itu setelah dimintai tolong oleh Chanyeol. Bahkan Baekhyun rela berangkat pagi-pagi demi menyontek surat izin di laci gurunya yang menumpuk. Sahabat yang baik memang.

Bangku laki-laki itu pun kosong, tak ramai seperti biasanya dan karena teman sebangkunya sakit, hati Yeonhee sedikit gelisah, takut alasan dia sakit adalah karena hujan-hujanan kemarin. Dasar otot gede, isinya angin doang. Masa cuman kena hujan gitu aja langsung sakit? Pikir Yeonhee seperti itu.

Kelasnya masih berada dalam jam istirahat, dia juga masih berdiam diri di kelas hanya bermain dengan ponselnya. Tadi pagi setelah bangun tidur dia melihat pesan Chanyeol masuk.

Chanyeol : pesan telah dihapus
Chanyeol : pesan telah dihapus

Nggak jelas banget, buang-buang tenaga aja lihat pesan dia. Yeonhee membuka-buka akun sosial medianya, tak ada yang mengasikkan. Oh iya setelah semalam bertengkar, Sehun belum juga menghubunginya. Yeonhee juga tak ingin menghubunginya lebih dulu. Masih kesal dan gengsi juga, makanya dia sekarang tak ingin ke kantin agar tak bertemu Sehun.

Ting!

Satu pesan masuk ke dalam isi random chat Yeonhee, dia pun mengangkatnya memeriksa.

Ahra : Yeon, lo masih di kelas?

Yeonhee membalas pesan itu dengan jawaban iya, setelah itu dia asik lagi dengan beranda Instagram-nya.

Ahra : Sehun nyariin lo, nih. Mau disamperin kesana nggak?

Cukup, hati Yeonhee yang sedari tadi beku langsung meleleh kegeeran karena pesan itu. Demi apa Sehun mencari dia bahkan Ahra sampai mengiriminya pesan seperti ini.

Yeonhee : Bodo

Harus tetap kalem, nggak boleh agresif. Ketahuan banget kan kalo ngarep di samperin. Cewek model seperti Yeonhee itu gengsian, mau ngechat duluan aja ragu banget. Semalaman aja cuman ketik terus dihapus lagi.

Ahra : Sehun ke kelas lo. Barusan jalan.

Mata Yeonhee mendelik, serius dia sangat kaget dengan kabar itu. Oke, dia tak tahu harus apa sekarang. Sembunyi atau tetap duduk diam begini. Mungkin beberapa detik lagi Sehun akan muncul di pintu kelasnya, oh Tuhan ini sangat mendebarkan. Matanya kembali memeriksa dan sialnya Sehun muncul tepat saat dia melihat ke arah sana. Sehun mendekat dengan langkah besarnya, tatapannnya menguci tubuh Yeonhee untuk pergi.

"Ngapain kamu di sini?" bodoh Yeonhee, kenapa dia bertanya dengan pertanyaan yang sangat buntu sekali jawabannya. Ya jelas Sehun kesini itu nyariin lo.

"Ada yang mau gua omongin ke lo," ketus Sehun tak ingin berbasa-basi lagi.

Dahi Yeonhee mengerut bingung, nada bicara Sehun membuatnya sedikit takut. "Mau ngomong apa?"

Sehun melihat sekeliling, banyak anak yang melihat ke arahnya seakan dia adalah tontonan yang mengasikkan. Dalam hati Sehun yang bahagia inilah saatnya dia untuk--

"Mulai hari ini ... kita putus."

Hati Yeonhee langsung berhenti mendegub kencang sejenak, pikirannya juga mulai menyaring kata-kata Sehun dengan baik. "A-apa Hun?"

"Kita p.u.t.u.s, kurang jelas?"

Sehun berjalan mundur lalu pergi, dia menyunggingkan senyum smirk andalannya. Baik, rencananya berhasil. Melumpuhkan Yeonhee itu hal yang sangat mudah. Semua tatapan kosong menghujam ke arah Yeonhee, masih terkejut dengan drama hidangan makan siang ini. Apalagi Yeonhee sang peran utama.

Boyfriend [Full Chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang