~> 20

467 55 3
                                    


'Aku sadar siapa aku,' batin Yeonhee dalam hati. Ingatan tentang beberapa menit lalu masih tergeliang di dalam ingatannya. Pikiran yang semula semu dan kosong berubah menjadi titik hitam yang membuatnya begitu kecewa.

Iya, selepas membaca pesan dari Chanyeol, dia merasa malu dan tak percaya diri di hadapan lelaki itu.

Dia merutuki tindakannya tadi yang dengan ceroboh mengirimkan sebuah pesan untuk Chanyeol.

Chanyeol : Masih peduli lo sama gue?

Tulisan itu terlintas lagi, ingin rasanya dia marah. Apakah salah jika dirinya peduli? Apakah salah jika dia masih memiliki sedikit harapan kepada Chanyeol?

Di sini rupanya hanya Yeonhee yang dipermainkan, di sini hatinya selalu ditalik ulur oleh satu pria yang sama.

Pena yang semula lihai menulis catatan terhenti sejenak karena satu pesan masuk dari ponselnya dan membuatnya harus diam-diam membuka agar tak ketahuan oleh guru yang tengah mengajar.

13:58

Sehun : Pulang bareng gue
Sehun : Gue udah stand by di depan kelas lo

Yeonhee mengecek pintu kelasnya dan benar ada Sehun di sana.

Yeonhee : Ngapain lo disana?!
Yeonhee : Gue pulang naik grap aja

Sehun : Gue aja yang nganterin
Sehun : Cepetan itu nulis, keburu ketinggalan!

Tanpa sadar Yeonhee menuruti instruksi dari Sehun. Tangannya bergegas menulis catatan yang ditulis di atas papan tulis.

Sehun mengintip sekilas dan melihat Yeonhee yang sedang terburu-buru. Senyumnya merekah saat melihat tingkah gadis itu yang lucu menurutnya.

Tak berselang lama tatapannya terhenti saat ia tak sengaja melirik ke arah Chanyeol. Chanyeol diam di sana, menatapnya balik.

Alih-alih menyapa, Sehun malah bersikap masa bodo. Dia tak sudi bertatap muka dengan musuhnya itu.

Bel akhirnya berbunyi saat jam dinding mengarah pada pukul 2. Setelah berdo'a dan memberi hormat, pak guru langsung keluar dari ruang kelas. Inilah kesempatan Sehun untuk mencegat Yeonhee pergi.

Yeonhee yang tertangkap basah langsung menyengir dan memberi salam, "Hai?"

"Udah cepetan yuk."

"Kan gue bilang gak usah."

"Yang bilang siapa?"

"Gue lah."

"Yang kesini siapa?"

"gue kan?"

Yeonhee menampakan wajah musamnya di depan Sehun. Sehun tentu saja gemas ingin mencubit pipinya, namun ia menahan diri untuk tak mempermalukan Yeonhee oleh temannya seisi kelas.

"Pulang bareng Sehun Yeon?"

"Nggak, gue--"

"Gak papa kan Yeonhee pulang bareng gue?"

Zia dan Ahra otomatis mengiyakan sambil tersenyum meledek, buru-buru mereka pergi meninggalkan keduanya disana.

"Jaga Yeonhee Hun, dia suka nyasar kalo pulang."

"Nyebelin ya lo Ra!"

"Nanti mampir beli cilok dulu, Yeonhee suka beli cilok pas pulang sekolah."

"Beliin dia 5 ribu, kalo perlu segerobaknya aja. Biar dia kenyang."

Sehun tertawa melihat tingkah Ahra yang meledek Yeonhee habis-habisan. Sedangkan orang yang diejek wajahnya sudah memerah tomat saking emosinya.

"Gak usah didengerin Hun, ngelantur itu bocah." Yeonhee berjalan lebih dulu dan membelakangi Sehun. Sehun berusaha menyamakan langkahnya, namun kaki pendek Yeonhee lebih lihai menghindar.

Boyfriend [Full Chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang