~> 16

377 55 27
                                    


Sinar senja yang sedikit mendung di langit sore membuat gadis berambut panjang sebahu itu hanyut akan lamunannya. Dia terdiam seribu bahasa saat beberapa menit lalu Sehun mengatakan sesuatu yang mengejutkannya.

"Udah, lo nyerah aja Yeon."

"Nyerah?" ucap Yeonhee tak mengerti.

"Lo nyerah sama Chanyeol, dan gue bakalan putusin Irene. Biarin mereka berdua bersama. Lo harus ngalah."

Ucapan Sehun yang mengatakan jika dirinya harus mengalah memang ada benarnya. Tapi Yeonhee sudah terlanjur sayang kepada Chanyeol, apakah semudah itu ia akan melupakan semua ini? Dia menghembuskan nafasnya seraya menunduk.

Sehun, pria itu tetap setia di sampingnya. Ia tak menatap senja yang menyilaukan matanya, ia lebih suka memandang wajah Yeonhee yang tertunduk lesu.

Mereka saling diam, sama-sama berfikir untuk kedepannya apa yang akan terjadi. Namun keheningan itu terusik hanya karena nada dering Line dari ponsel Sehun yang berbunyi berkali-kali. Sehun mencoba mengabaikannya namun melihat Yeonhee menoleh dan menatap intens kedua matanya, dia jadi sedikit merasa bersalah. Ponsel itu pun diambilnya dari saku celana.

Irene (33 pesan)
Irene (11 panggilan tak terjawab)

Sehun mendecik sebal dan menatap lagi panggilan yang memajang nama Irene di sudut kiri atas. Sehun mengangkatnya dan...

"Kakak dimana sih?! Kenapa gak bales pesan aku?! Kenapa juga gak angkat telefon aku?! Kakak gak peduli sama kondisi aku?!" serang Irene bertubi-tubi.

Sehun yang kesal hanya menanggapinya santai, "Maaf."

"Hah?! Maaf?! Jadi kalo kakak udah minta maaf terus ngapain?"

"Rin, kalo ngomong gak usah berbelit-belit deh. To the point aja," ucap Sehun geram.

"Kak Sehun ke UKS cepetan, aku tunggu."

"Ngapain?"

"Ih kakak tuh ya nyebelin! Ya nemenin aku lah."

Sehun melirik Yeonhee sekilas, ini bukan momen yang tepat untuk pergi meninggalkan gadis itu sendirian.

"Aku gak bisa," tolak Sehun lembut.

"Ih pokoknya kesini ya kesini! Tangan aku sakit, kakak pokoknya harus kesini!"

'Ngeselin banget anjing!'

Sehun langsung mematikan panggilan itu secara sepihak, inilah yang membuat Sehun segan mengabaikan Irene. Irene itu gadis yang keras kepala, apapun kemauannya ia harus menurutinya. Dia kira Sehun anjing apa, kemana-mana nurut.

"Kenapa? Irene nelfon?"

"Iya, ngeselin aja itu bocah."

"Iya udah gih sono pergi."

"Ogah ah, gue mau nemenin lo aja."

Yeonhee tertawa mendengarnya, sambil memasang wajah ceria dia pun membalas, "Irene tuh pacar lo, gue mah bukan siapa-siapa. Udah gih kalo gue bilang pergi ya pergi."

Sehun tetap tak peduli dan enggan beranjak pergi.

"Hun, Irene itu lagi sakit. Lo harusnya khawatir dong sama dia bukan sama gue." kali ini Yeonhee menyerang Sehun dengan dorongan di bahunya.

"Bener nih gue dibolehin pergi?"

"Iya."

"Nanti gak kangen kan?"

"Tai, gak lah. Ogah juga gue ngagenin pacar orang."

'Eh apaan ini anjir nyeplos.'

Sehun senyam-senyum gitu, jadi gemes si Yeonhee pengen nabok.

Boyfriend [Full Chapter]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang