Setelah Al sampai rumah, Al langsung masuk ke dalam kamarnya karena kebetulan hari ini kedua orang tuanya sibuk bekerja dan adiknya sedang tidak ada di rumah.
Al melempar tasnya ke sembarang arah dan langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.
Setelah 15 menit di dalam kamar mandi, Al pun keluar dengan menggunakan baju santai nya. Al langsung mendudukan dirinya di sofa.
"Ga akan ada lagi yang spam chat gue," ucap Al sambil memainkan handponenya. "Tapi seharusnya gue seneng ga ada lagi yang ganggu gue." lanjut Al.
Ting tong
"Bentar." teriak Al dari dalam kamar dan langsung berlari kecil.
"Assalamualaikum, kaka ganteng." ucap Azza dari ambang pintu. Tidak ada jawaban, Al langsung kembali masuk dan duduk di ruang tv.
"Kalo orang salam itu di jawab." lanjut Azza.
"Waalaikumsalam." jawab Al. "Eh de, gue boleh cerita ga?" lanjut Al dengan merubah posisinya menjadi menghadap ke Azza.
"Boleh lah, cerita apa?" tanya Azza.
"Jadi gini, seandainya lo lagi di gebet nih sama cowo. Nah setiap hari itu cowo chat lo, telfonin lo, bahkan di sekolah dia selalu ngasih lo sarapan. Tapi suatu hari dia itu tiba-tiba ngilang dari kehidupan lo, ga ada lagi tuh yang ganggu lo dan lo bakal merasa kehilangan ga?" ucap Al.
"Gausah berandai-andai kali," ucap Azza. "Ya jelas lah gue merasa kehilangan walaupun itu orang gak gue suka." lanjut Azza.
"Merasa kehilangannya karena apa?" tanya Al.
"Ya karena udah ga akan ada lagi yang ngasih kita perhatian, bahkan udah ga ada lagi chat dari dia yang cuman ngingetin jangan lupa makan dan segalanya." ucap Azza. "Lo kenapa sih nanya gini? Lo lagi ngalamin ya?" lanjut Azza.
"Hah? E-e-enggak lah."
"Oh yaudah, gue mau masuk ke kamar dulu deh." ucap Azza dan langsung beranjak pergi.
"Hm." jawab Al.
Setelah kepergian Azza, Al membaringkan tubuhnya di atas sofa. Pikirannya sekarang penuh dengan Tyas, ntah kenapa sejak kejadian di sekolah tadi Al terus memikirkan Tyas.
"KA AL," teriak Azza dari lantai atas.
"APA DEE,"
"CEPETAN KE ATAS KA, IHH." lagi-lagi Azza teriak, Al pun langsung berlari ke lantai atas.
"Apaan sih de?" tanya Al di ambang pintu kamar dan melihat Azza yang sedang berdiri atas meja rias.
"I-i-itu ka," ucap Azza sambil menunjuk ke bawah kasur.
"Lo ngapain sih de, turun!" bentak Al.
"ADA KECOA KA, BUANGIN KECOANYA." jerit Azza.
"Astagfiruallah de, cuman kecoa doang. Turun sekarang." ucap Al sambil membuang kecoanya keluar.
"Ka tolongin, hehe." ucap Azza.
"Cepet," jawab Al sambil menggendong tubuh Azza.
"Makasih kaa." ucap Azza sambil mencium pipi Al.
"Najis ih." jawab Al sambil mengusap-ngusap pipinya.
"Udah ah keluar sana."
"Dih, najis lo. Udah gue tolongin, sekarang malah ngusir." ucap Al.
"Bodo amat!" jawab Azza sambil mendorong tubuh Al keluar.
"Punya ade satu-satunya gini amat." gerutu Al dan langsung masuk ke dalam kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARONATHYAS
Teen FictionMASIH ACAK-ACAKAN, GAJELAS GITU. BELUM AKU REVISI SAMA SEKALI, KARENA MAGER HEHE🙃 - Nama dia Alvaro Satya, yang orang lain kenal dia adalah sosok yang dingin, ketus, datar, cuek, cool dan most wanted di SMA 2 Kartika. Karena kedatangan siswi baru d...