Setelah kepergian Richard. Al berjalan menuju kelas, setelah sampai di ambang pintu kelas. Al melihat Tyas yang sedang mengobrol dengan Shena, Al langsung melangkahkan kakinya me meja Tyas dan langsung menarik tangan Tyas.
"Al lo apaan sih," ucap Tyas yang risih dengan genggaman Al yang cukup keras.
"Ikut gue bentaran." ucap Al. Al membawa Tyas ke lantai atas, yang bisa di bilang basecamp anak-anak yang sering bolos pelajaran.
"Lo ngapain sih ngajak gue kesini? Jangan bilang kalo lo itu mau ngajak gue bolos pelajaran!" ucap Tyas dengan berusaha melepaskan genggaman itu, meskipun di dalam lubuk hatinya Tyas merasa senang karena bisa di genggam oleh Al walaupun tangannya harus sedikit memerah.
"Engga lah bego!" jawab Al.
"Ya terus lo ngapain ngajak gue ke sini?" tanya Tyas.
"Ada yang mau gue tanyain ke lo,"
"Soal apaan?"
"Lo putus sama Richard?" tanya Al.
"Iyah, gue udah putus sama dia. Kenapa? Pasti lo seneng kan?" ucap Tyas sambil tertawa kecil.
"Engga lah. Kenapa lo putus sama dia?" Tanya Al.
"Yah karena gue ga suka sama dia, gue ga cinta sama dia,"
"Terus kemarin lo kenapa terima dia?"
"Yah, karena gue mau lupain lo dengan cara gue jadian sama Richard. Tapi nyatanya itu sulit."
"Dih. Lo sayang sama dia?"
"Yah sayang la. Gue sayang sama Richard, gue nyaman sama Ricard. Tapi rasa nyaman dan rasa sayang itu engga harus berstatus pacaran kan? Gue nyaman sama dia hanya sebatas sahabat ga lebih dan gue sayang sama dia juga hanya sebatas sahabat ga lebih."
"Oh. Yaudah sekarang lo ke kelas deh sana."
"Anjirr. Gue ngomong panjang lebar, lo cuma jawab oh doang. Sakit hati gue." ucap Tyas.
"Bodo. Udah sono-sono." usir Al.
"Tadi lo narik-narik gue buat kesini. Sekarang lo malah usir gue." ucap Tyas dan langsung pergi meninggalkan Al.
"Gue kenapa harus tanya-tanya soal tadi yaa... gue kan ga ada berhak sama sekali, dan gue kenapa tadi bawel banget. Jangan sampe gue ada perasaan sama cewe aneh itu" ucap Al dalam hati.
** ** ** **
Bel istirahat sudah berbunyi, Tyas dan Shena berjalan menuju kantin dan di ikuti oleh Al dan 2 kawannya. Shena memilih meja kantin yang di belakang sedangkan Fiqri memilih meja kantin di tempat paling depan.
"Lo mau pesen apa? Biar nanti gue yang pesenin," tanya Shena.
"Gue pengen batagor sama es jeruk aja deh."
"Yaudah wait ya, gue pesenin dulu." ucap Shena dan langsung pergi meninggalkan Tyas.
Sedangkan di sebrang sana, Fiqri yang sedang bermain ponsel, menyadari dari tadi Al itu terus memperhatikan Tyas yang sedang memainkan Ponselnya. Fiqri yang mengetahuinya pun langsung menggebrakan meja kantin dengan keras 'brukk' penghuni kantin yang sedang asik makan pun kini malah terfokus ke arah Fiqri. Al yang mendengar gebrakan itu langsung melonjak kaget dan langsung mengalihkan sorotan matanya ke Fiqri gang sedang tertawa tidak jelas.
"Fiq, Lo sehat kagak sih? Udah gebrakin meja dan sekarang malah ketawa-ketawa ga jelas. Kayak orang bego tau ga sih," ucap Kevin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARONATHYAS
Teen FictionMASIH ACAK-ACAKAN, GAJELAS GITU. BELUM AKU REVISI SAMA SEKALI, KARENA MAGER HEHE🙃 - Nama dia Alvaro Satya, yang orang lain kenal dia adalah sosok yang dingin, ketus, datar, cuek, cool dan most wanted di SMA 2 Kartika. Karena kedatangan siswi baru d...