•AlvaroNathyas• #36

5K 304 19
                                    

Alvaro dan dua teman nya sedang berada di perjalanan pulang. Al membawa mobil nya ke arah rumah Fiqri, setelah menghabiskan 20 menit, mobil yang di kendarai Al sudah sampai di depan rumah Fiqri.

"Langsung kamar gue aja," ucap Fiqri.

"Fiq, gue bagi kontak Shena?" pinta Al.

"Buat?"

"Yang jelas, gue gak akan gebet dia!" jawab Al ketus.

"Si anjir sensian lo, kek cewek," balas Fiqri. "Gue udah kirim lewat Line." lanjut Fiqri.

"Al," panggil Kevin yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Hm." balas Al sedikit melirikan mata nya.

"Lo yakin mau deketin Tyas?"

"Gatau, gue bingung."

"Lo pasti gak lupain janji lo sama Elsya kan?"

"Nah, itu yang jadi permasalahannya. Di sini gue gak mau liat Tyas terus di ganggu sama Elsya."

"Kalo menurut gue sih, lo lebih baik urus permasalahan lo sama Elsya." timbal Fiqri.

"Nah betul, kalo misalkan masalah lo sama dia udah kelar. Gue yakin lo bakal tenang kalo lagi deket-deket sama Tyas." ucap Kevin dengan serius.

"Elsya cuma pengen satu hal dari gue,"

"Satu hal?" tanya Kevin.

"Hm, dia cuma pengen gue terima dia."

"Pacar maksud lo?" tanya Fiqri.

"Hm."

"Yaudah lo terima dia. Terus dua minggu setelah itu lo putusin dia. Gampangkan?" ucap Fiqri dengan santai.

"Gue bukan lo yah, yang seenaknya mainin perasaan cewe!"

"Lo mah gue kasih solusi juga,"

"Solusi lo gak bermutu nyet!" sahut Kevin yang langsung melemparkan remot.

"Tai." balas Fiqri.

"Kalo gue minta bantuan Shena, dia bakal mau gak?" tanya Al.

"Ya kalo emang lo niatnya mau serius sama Tyas, gue yakin Shena juga pasti mau." jawab Kevin.

"Eh tadi cowok yang jalan sama Tyas, cakep ya." ucap Fiqri dengan mata melirik ke arah Al.

"Cakepan gue," sahut Al dengan santainya.

"Gue boleh ngakak gak nih?" tanya Kevin yang sudah mengeluarkan tawa ngakak nya.

"Yang gue ucapin itu fakta."

"Yain anjir,"

"Gue balik dulu," ucap Al dan langsung berjalan keluar kamar.

Kevin dan Fiqri saling melempar lirikan tajam ke Al, Al hanya meleos tak peduli.

Al melajukan motornya dengan kecepatan sedang, selama perjalanan, di pikiran Al selalu berputar tentang Tyas. Ia tidak mengerti dengan isi pikiran nya sekarang.

Motor Al sudah sampai di depan rumah, tetapi bukan rumah Al melainkan rumah Tyas. Al membunyikan bel rumah Tyas, gerbang rumah nya terbuka, melihatkan sosok perempuan, ya siapa lagi kalo bukan Tyas.

"Hai," sapaan lolos dari mulut Al.

"Ngapain kesini?" tanya Tyas, tanpa menjawab sapaan Al.

"Gue mau ngomong sama lo," ucap Al dan langsung menarik Tyas ke dekat motor, Tyas mengerutkan keningnya.

ALVARONATHYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang