• AlvaroNathyas • #13

7.1K 322 7
                                    

"Yaudah al gue ke kelas duluan" ucap tyas.

"Hm"

Tyas berjalan di di koridor sekolah banyak sorot mata tajam dan bisik-bisik yang membuat telinga tyas panas. Tapi tyas masih bisa nahan emosinya. Tyas sekarang sudah ada di kelas, dan 2 menit lagi bel masuk akan bunyi. Tapi tyas masih belum melihat batang hidung alvaro, tyas baru inget kalo sekarang adalah jam pelajaran pertama bu arin, jadi 3 sekawan itu pasti bolos.

' Teett '

Bel masuk sudah berbunyi, semua murid masuk ke dalam kelas. Thira pun yang mempunyai jabatan sebagai humas, thira pun berlari kecil menuju ke kantor untuk memanggil bu arin.

"Asslamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab semua murid.

"Sekarang buka hal-120 kerjakan dari no 1 sampe no 10" ucap bu arin.
"Yang kemarin udah pada nyatet dan ngerti kan?" Lanjut bu arin.

"Lahh ibuuuu, yang kemarin aja ibu belum jelasin, mau gimana aku ngerti" teriak adit dari bangku belakang.

"Emangnya kamu ga baca apa? Kan di bukunya ada pembahasan dan contoh"

"Serah ibu dah"

Pembelajaran pun dimulaii dan soal-soal fisika cukup pusing dengan rumus-rumus yang berbelit-belit.

' Teett '

Bel istirahat pun sudah berbunyi, semua murid berhamburan. Dan tyas sudah berputar putar mengelilingin sekolah untuk mencari keberadaan al, tapi masih saja belum terlihat batang hidungnya.

"Keviiiinnnn" teriak tyas.

"Oyy"

"Lo liat al ga?"

"Al ada di rooftopp sekolah"

"Oh oke, makasih vin" ucap tyas sambil nengancungkan jempol.

Tyas pun berlari-lari, dan akhirnya dia sampe diatas rooftopp sekolah dan benar di situ ada al yang sedang bernyanyi sambil bermain gitar.

"Bagus" ucap tyas sorot matanya lurus.

Al menoleh saat mendengar suara tyas yang tiba-tiba muncul dari belakang.

"Ngapain disini?" Tanya al.

"Pengen ketemu lo"

"Lo bisa gak sehari aja jangan ganggu hidup gue!" Sentak alvaro.

"Al gue mau ngomong jujur" ucap tyas dengan serius.

"Hm"

"Lo denger baik-baik ya"

"Hm"

"Gue suka sama lo al, bahkan gue sayang sama lo. Gatau kenapa perasaan ini bisa dateng gitu aja di hidup gue. Baru kali ini gue ngerasaain sayang-sayang banget sama cowo, gue juga gatau kenapa gue bisa sayang sama lo. Padahal sedikitpun lu engga pernah respon gue al. Gue tau lo juga lagi perjuangin cewe kan? Gue tau itu al mangkannya lo cuek sama gue, dingin, bahkan ke cewe lain juga lo gitu. Gue tau lo kalo di rumah ga kaya gini, gue tau semua ini dari tante resa. Tapi lo ga bisa ngehargain sedikit perasaan gue? Inget ya al suatu saat gue bakal mundur." air mata tyas menetes dan tyas langsung berlari menuruni tangga dengan isakan yang cukup keras.

Alvaro hanya diam mematung mencerna apa yang telah tyas ucapkan tadi, dia membuka resleting tasnya dia mengambil novel yang tadi pagi tyas beri.

Dan al membuka novel itu dan membacanya dengan serius dan ada sebuah kata yang menyindir nya.

' perasaan seseorang bisa hilang begitu saja, jadi hargai selagi dia masih ada '

Jlebb. Seperti ada yang menusuk hati al. Al sempat meneteskan air matanya, namun ia tidak mau terlihat cengeng. Dia tetap dengan prinsipnya. Dia ga akan mencintai siapapun, dia akan berjuang unutuk mendapatkan perempuan yang di sangat cintai.

Sebenernya soal al ini 2 temannya itu tidak, yang tahu hanya bunda,ayah,dan adiknya. Al menutup rahasia ini rapat-rapat. Dan sekarang nambah 1 orang lagi yang tahu tentang rahasia ini. Al benar-benar bingung apa yang harus dia lakukan sekarang.

Huhuhu baper ga ? Engga ya? Yaudah deh.

Semoga suka ya sama ceritanya, kalo ada kesalahan comment aja ya hehe.

Vomment nya jangn lupa!💞

Maaf hari ini ceritanya pendek, soalnya author lagi males ngetik wkwkwk

ALVARONATHYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang