•AlvaroNathyas•#40

6K 251 13
                                    

"Gue pengen lo jadi pacar gue."

Tyas menepis kasar tangan Al, "Sorry gue belum bisa jawab sekarang." ucap Tyas dan langsung berjalan menjauh, lebih tepatnya pergi.

"Sabar, gue yakin Tyas pasti kaget dengan pernyataan lo ini." ucap Kevin sambil menepuk pundak Al.

"Gue juga yakin kalo Tyas bakal terima lo. Ya mungkin untuk sekarang belum." lanjut Fiqri.

"Eh gue susul Tyas dulu ya." ucap Shena dan langsung berjalan, namun tangannya di cekal oleh Fiqri.

"Jangan, biarin dia sendiri dulu."

"Oh, iya deh." jawab Shena

"Gue gak yakin kalo dia bakal terima. Sedangkan gue udah banyak nyakitin hati dia." ucap Al sambil memandang lurus.

"Positif thinking dulu. Tyas juga butuh waktu buat mikirin ini, secara lo dengan cepatnya membuat pernyataan ini." ucap Kevin santai.

"Gue cuma pengen buktiin ke dia, kalo gue gak sejahat yang dia kira. Sedingin-dingin nya gue, masih ada sisi lembutnya dan gue kayak gini juga ada sebabnya."

"Gue bangga sama lo. Semenjak lo kenal sama dia, lo banyak berubah tau gak. Lo tuh gak kayak Alvaro yang kita-kita kenal dulu. Dia udah berhasil mencair kan manusia es macam lo." sahut Fiqri.

"Gue yakin. Lo sama Tyas bakal bisa bersatu." timpal Shena.

"Tapi gue gak seyakin itu."

"Lo harus yakin!" ucap Fiqri sambil merangkul bahu Al.

"Kita di sini bakal bantuin lo, tenang aja." ucap Kevin yang ikut merangkul bahu Al.

Mereka pun berjalan meninggalkan taman, Al dan Kevin pulang bersama. Sedangkan Fiqri, ia mengantar Shena terlebih dahulu. Mereka semua berpisah. Fiqri melajukan mobil Shena dengan kecepatan sedang, jalanan sore ini cukup macet, karena banyak bubaran orang yang bekerja.

"Fiq,"

"Kenapa?" tanya Fiqri sedikit menolehkan kepala nya.

"Gue takut deh kalo Tyas marah, gara-gara masalah ini."

"Gak usah takut kali, dia gak akan bisa marah sama lo."

Shena menolehkan kepala nya. "Kenapa lo seyakin itu?"

"Iya, karena menurut gue Tyas itu bukan tipe orang yang kayak gitu."

"Tapi gue takut banget."

"Gak usah takut, percaya sama gue." balas Fiqri coba menenangkan.

Hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk Shena sampai di rumah nya. Shena turun dari mobil nya.

"Lo pake aja dulu mobil gue." ucap Shena sebelum turun dari mobil.

"Gak usah, gue bisa pake ojek."

"Udah, pake aja." jawab Shena dan langsung turun dari mobil.

"Besok gue isi full bensin nya ya, haha." balas Fiqri sambil tertawa.

"Oke, hati-hati ya." ucap Shena dari luar mobil sambil melambaikan tangan nya.

** ** ** **

"Makasih ya Chard. Mau mampir dulu?" tanya Tyas sebelum turun dari mobil.

"Sama-sama. Gak usah, makasih." balas Richard menggelengkan kepala nya.

ALVARONATHYASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang