Sebelum baca Vote dulu ya😊
"loh, bunda sama mba Anis kemana bang?" tanyaku, Aku berjalan ke Ruang Tamu yang sudah ada Bang Iksan, Tsabina dan juga rama.
Karena aku tidak melihat keberadaan bunda dan mba Anis, akhirnya aku Bertanya.
"lagi belanja." Bang Iksan yang sedang membaca koran menatapku sebentar, lalu kembali menatap korannya.
Aku mengangguk mendengar ucapan bang Iksan. Lalu aku bermain bersama Rama dan Tsabina. Banyak tingkah konyol Rama yang membuatku dan juga Tsabina terkekeh olehnya.
"Rama, menurut rama Cantikan anteu Tsabina atau Anteu Zahra?" Tanya Tsabina, Tsabina menunjuk dirinya lalu Aku.
Aku hanya nyengir dengan pertanyaan Tsabina. Lalu aku menatap Rama dan menaik turunkan Alisku sambil nunjuk-nunjuk ke arahku pertanda supaya Rama menyebut namaku.
Tsabina yang sadar karena tingkahku protes "ish kakak, diem!"
Rama menatap kami berdua bingung. Mukanya sangat menggemaskan..
"ayo Rama siapa yang lebih cantik, ante Tsabina apa Anteu Zahra." tanya Tsabina lagi.
Rama mengusap kepalanya dengan kedua tangannya tanda bingung.
Bang Iksan yang sibuk dengan korannya sesekali menatap kami dan tersenyum.Aku dan Tsabina menunggu jawaban Rama.. Rama menatap kami berdua bergantian. Aku menatap rama penuh harapan supaya aku yang dipilih sama halnya juga Tsabina.
"cancikan anteu." Akhirnya rama Angkat bicara dengan gaya bicara anak kecil.
"yeeee." sereku semangat
Aku tersenyum Menang karena telunjuk Rama menunjuk Aku. Muka harap Tsabina musnah dan berganti menjadi muka kecewa.
"Anteu Cabina lebih cancik." tambah Rama
Seketika mukaku berubah jadi masam. Maksudnya apa coba Rama udah nunjuk aku tapi nyebutnya nama Tsabina. Rama seperti laki-laki pada umumnya suka memberi harapan Palsu.
"Hahaha denger ka, Rama bilang Anteu Tsabina lebih Cantik." Tsabina memegang perut.
"Tapikan Rama nunjuknya Kaka berarti cantikan kakak dong, dia cuman ga tahu nama aja." protesku
"iya kan Ram?" sambungku, Aku menaikan Alis pertanda meminta persetujuan."Pokonya Tsabina lebih Cantik kata Rama tadi, itu juga kalau kaka ga budek sih." Tsabina nyengir
"Au Ah gelap."
Aku cemburut dan menyilangkan kedua tanganku di dada. Sementara Tsabina terus mentertawakanku..
"Assalamualaikum." Ucap ke dua perempuan di depan pintu yang membawa belanjaan di kedua tangannya.
"Waalaikumsalam warahmatulloh wabarakatu."
Aku memperhatikan belanjaan yang ada di bawa bunda dan mba Anis, belanjaannya sangat banyak.
"Emang Pak RT mindahin tempat makan bersama bulanannya ke Rumah kita ya bun?." tanyaku bercanda
Bunda mengernyit lalu duduk di sofa "Apa sih kamu Za, makber bulanan tetap di Rumah pak RT lah."
Aku garuk-garuk kepala lalu nyengir
"oh kirain di pindahin ke Kita bun, soalnya bunda belanja banyak banget. Terus itu buat apa?""oh ini buat besok dong, kan bakal ada tamu special datang." ucap bunda sambil melihat-lihat belanjaannya.
"Siapa bun?" tanya Tsabina,
"Iya bun?" tanyaku setuju dengan Tsabina
"Ntar kamu tahu sendiri, sekarang kamu coba lihat gamis itu, kamu suka ngga, nis coba kasih lihat, ada dikantong itu." Ucap bunda, sambil menyuruh mba Anis membuka kantong yang di tunjuk Bunda.
![](https://img.wattpad.com/cover/142192228-288-k8552.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JOFISA (Revisi)
Spiritüel⚠️ Part Awal-awal emang aga Absurd, tapi ke bawah In syaa Allah bagus ko? Aku Difhalia Azahra Putri, biasa dipanggil Zahra. Gadis berusia 21 Tahun. Aku mempunyai Prinsip tidak akan Pacaran kecuali setelah menikah. Ya, Pacaran di zaman sekarang ada...