14. Double Khitbah

784 50 6
                                    

Mungkin saja di hidupmu sekarang ada orang yang diam-diam mencintaimu, namun kamu tidak menyadarinya. Karena kamu terlalu sibuk memikirkan orang yang kamu Cintai.
- Isna Lanjaya -

Sebelum baca vote dulu ya😊

❤️❤️❤️

Author POV

Gelapnya Malam telah berganti dengan terangnya Sang Mentari Pagi.
Hari ini sangat lah Cerah, Terbukti bahwa Matahari sedang bergembira hari ini.

Tapi tidak dengan gadis cantik bergamis blue navy ini. Sedari tadi ia hanya duduk melamun di Kursi teras depan Rumah nya. Entah sesuatu apa yang sedang ia pikirkan, yang jelas ia tidak begitu menikmati suasana hari yang cerah ini.

Di dekat pintu sudah berdiri laki-laki tinggi bertubuh kekar, garis mukanya tidak terlalu jauh beda dengan gadis yang Sedari tadi duduk melamun.

"woy anak gadis melamun aja, kesambet baru tahu rasa." ucap sang laki-laki, ia adalah Kakak dari gadis
tersebut.

Gadis yang Sedari tadi melamun akhirnya tersadar dari lamunannya, dan ia menoleh ke arah laki-laki itu.

"Astagfirullah, bang Iksan ngagetin aja." Ucap gadis tersebut, sambil mengelus dadanya. Gadis tersebut  yang tak lain lagi adalah Zahra.

Iksan terkekeh melihat raut wajah adiknya tersebut, lalu duduk di kursi samping Zahra. Ia menatap adiknya lembut.

"Adik abang yang satu ini sedang mikirin apa sih? Kan nanti malam mau di Khitbah harusnya senang dong." Laki-laki itu mengacak-acak jilbab gadis tersebut.

"Zahra ga ngelamun bang, cuman lagi nikmatin hari Senin yang tanggal merah ini." ucap gadis tersebut ceria sambil membuka kedua tangannya lebar-lebar dan dengan mata yang merem seperti orang yang sedang menikmati sesuatu.

"dasar, emang kamu anak sekolahan atau para pegawai kaya abang yang bisa nikmatin hari libur ini, kan tiap hari kamu mah bisa nikmatin hari libur."

"Loh kenapa mukamu jadi sedih gitu Za?." Iksan menatap adiknya aneh, ia khawatir atas adiknya tersebut karena mukanya sekarang di tekuk seperti itu.

"aku sedih bang."

"Dasar anak ABG labil, tadi seneng sekarang sedih." Iksan menggelengkan kepalanya bingung.

"gimana aku ga sedih bang, kan hari ini hari libur, pasti toko ramai bang, tapi aku di suruh jangan buka toko dulu." ujar Zahra sedih, yang langsung di sambut gelak tawa kakaknya.

"Abang kenapa malah ketawa?" zahra kesal lalu memalingkan wajahnya dari Iksan, bagaimana tidak kesal ia sedang sedih, malah di tertawakan oleh abangnya.

"haha, Zahra Rezeki mah ga bakal tertukar, sudah di atur sama Allah. lagian ya kamu itu harus mempersiapkan diri dan jantung kamu, karena nanti malam pasti kamu bakal dibuat gugup." timpal Iksan.

Zahra menoleh ke arah Abangnya, ia kini menatap Abangnya serius.
"bang kalau boleh tahu orangnya seperti apa sih?." Akhirnya sesuatu yang ia pikirkan sedari tadi ia lontarkan.

"siapa?"

Zahra mendengus kesal,
"ya itu lah bang orang yang mau khitbah Zahra, emang menurut abang siapa coba."

"iya iya, abang kan cuman bercanda sayang." Iksan mengacak-acak Jilbab Zahra lagi, yang langsung disambut muka kesal Zahra.

"Orang nya gimana ya, susah dijelasin Za." Sambung Iksan sambil mengusap dagunya pura-pura sedang mikir.

JOFISA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang