7. Kamu

982 60 14
                                    

Aku pernah mencintai seseorang begitu dalam dan di tinggalkan tanpa ada kata perpisahan
- Dhifalia Azahra Putri-

Sebelum membaca Vote dulu ya!.

Author POV
                            🌸🌸🌸
Pagi ini mentari enggan memancarkan sinarnya, seolah-olah menyembunyikannya, mengimbangi gadis cantik yang sedang bersedih di balik dinding kamarnya.

Kejadian kemarin lah yang membuat dia untuk tetap ada dikamarnya, ia masih sangat kaget akan kedatangan orang yang pernah ada dihatinya.

Cinta pertama, mungkin itu yang tergambarkan Zahra jika mengingat Andrio Andriansah. Ya, Rio adalah cinta pertamanya, seseorang yang berhasil meluluhkan hati seorang Zahra.

Rio dan Zahra Berpacaran saat mereka duduk dibangku SMP. Tepatnya saat kelas 8.

Rio dan Zahra satu SMP dan satu angkatan hanya saja berbeda kelas.

Tidak ada yang tahu tentang hubungan mereka saat itu hanya ke dua sahabat nya saja yang tahu. Karena Zahra dan Rio sudah berkomitmen cukup mereka saja yang ngejalanin tak perlu orang tahu.

Rio Andriansah mempunyai paras Tampan, dia Orangnya pintar, dan Rajin beribadah tentunya ini yang membuat Zahra tertarik pada Rio.

Zahra begitu mencintai Rio, begitu juga sebaliknya.

Namun, ketika itu Rio harus pindah sekolah. Karena pada saat itu Ayahnya dipindahkan kerjanya ke luar kota, jadi mereka terpaksa pindah.

Walaupun Zahra dan Rio sudah tidak bisa ketemu lagi karena Jarak. Tapi mereka masih tetap menjaga komunikasi nya tentunya menjaga hatinya, eaks..

Tapi, itu tidak bertahan lama. Hari ke hari, minggu ke minggu, sampai satu bulan lamanya Rio tidak pernah menghubungi Zahra lagi.

Zahra sangat khawatir pada saat itu, beribu-ribu chat ia kirimkan, tapi tidak pernah ada satu pun ada balasan dari Rio.

Hingga waktu itu tak sengaja Zahra membuka akun Facebook nya dan melihat foto Rio bersama seorang perempuan sedang berpandangan.
Dan di foto itu disertai Caption.
With my dear❤️

Deg

Seketika itu hati Zahra sangat hancur.
"kenapa Rio tega, kenapa Rio begitu jahat padanya, kemana janji-janjinya?" begitu yang ada di pikiran nya saat itu, hampir satu minggu Zahra menangis oleh Rio. Bunda, Ayah dan Abangnya sangat khawatir waktu itu.

Iksan abang Zahra, saat tahu Zahra Berpacaran begitu marah pada Zahra. Karena memang Iksan itu melarang keras Zahra untuk tidak pacaran.

Zahra menyadari kesalahan nya. Zahra telah mengecewakan kepercayaan Ayah, Bunda dan Abangnya. Sejak saat itu Zahra memutuskan untuk tidak pacaran, bahkan menanamkan prinsip Tidak akan Pacaran kecuali setelah menikah.

"Za, bunda boleh masuk?." ucap Rumi bundanya Zahra, bundanya sudah sangat khawatir pada Zahra, karena dari kemarin Zahra hanya dikamar nya saja mengurung diri.

Ketukan Rumi menyadarkan Zahra dari lamunannya. Zahra langsung merapihkan Jilbabnya.
"boleh bun, masuk aja."

Rumi masuk ke dalam Kamar Zahra, lalu duduk di tepi Tempat tidur Zahra.

JOFISA (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang