Hara menyandarkan punggungnya ke bangku paling depan. Jika kebanyakan murid akan mencari tempat duduk paling belakang, lain halnya dengan Hara. Ia akan berusaha sebisa mungkin untuk dekat dan mengambil hati guru. Tapi tadi bangku paling depan sudah hampir penuh. Beruntung Hara datang tepat waktu untuk mengambil satu bangku paling depan yang tersisa. Ia ingat bahwa sekolah ini berisi anak-anak cerdas yang rajin belajar.
Ia memperhatikan seisi kelas. Seusai pembagian kelas tadi, semua murid dipersilakan memasuki kelas masing-masing. Hara sempat sedih karena ternyata ia harus berpisah kelas dengan Chanyeol. Tapi, setelah melihat orang-orang di kelasnya, segala kesedihannya musnah. Disinilah ia sekarang, kelas 1-2. Hara merasa senang juga karena ia dan Nayoung sekelas. Sejak pertama kali mereka bertemu, Hara sudah merasa bahwa Nayoung adalah teman yang baik untuknya. Nayoung duduk di sebelah kanan Hara, memudahkannya untuk berteman dekat.
"Nayoung-ah, apa kau sudah berkenalan dengan mereka semua?" bisik Hara menyebut teman-teman sekelas mereka.
Nayoung tertawa pelan. "Katakanlah, bagaimana cara berkenalan yang benar? Aku sungguh tidak tahu," balasnya.
"Sungguh?" Hara bertanya tidak percaya.
Nayoung mengangguk pelan. Hara menatap teman barunya itu sejenak. Ia lalu berdiri di depan kelas sambil menarik tangan Nayoung bersamanya.
"Halo, semuanya! Aku Jung Hara dan dia adalah Yoo Nayoung. Mari kita berteman baik!" seru Hara dengan keras. Teman-teman sekelasnya sontak menatap ke arahnya. Hening sejenak, mungkin mereka kaget dengan tingkah Hara yang tiba-tiba. Lalu terdengar tawa renyah dari teman-teman sekelasnya. Mereka pun saling berkenalan.
Setelah menyelesaikan aksinya, Hara berbisik lagi pada Nayoung. "Bagaimana? Caraku hebat, bukan?"
Nayoung terkikik. "Kau gila," ucapnya sambil menggelengkan kepala.
Tiba-tiba seorang murid laki-laki memasuki kelas dengan gayanya yang acak-acakan. Hara langsung mengahadangnya untuk berkenalan.
"Hai! Namaku Jung Hara. Mari berteman baik!" sapa Hara ramah sambil mengulurkan tangan.
Anak di depannya menatap tangan Hara yang terulur. Pandangannya lalu naik ke wajah. Hara masih memberikan senyuman terbaiknya. Tiba-tiba anak itu tertawa keras. Hara mengernyit. Apa yang salah? Ia menurunkan tangannya.
"Apa-apaan itu? Lucu sekali," ledek anak itu seraya mengusap ujung matanya. Hara melipat tangannya dan menatap anak itu dengan kesal. Apanya yang lucu? Ia sama sekali tidak melawak. Diliriknya baju bagian kanan anak itu, tempat namanya tertulis. Kim Jongin.
Jongin menggeser bahu Hara dengan keras. "Minggir! Menghalangi saja." Hara mengepalkan tangannya. Kalau saja ia tidak bisa mengontrol emosinya, bisa-bisa sebuah tinju sudah melayang ke wajah Jongin. Ia menghela napas.
"Tenanglah, Hara, tenang," ucapnya pada diri sendiri seraya mengusap dadanya. Nayoung tertawa melihat tingkah temannya itu.
*
Sebuah pesan LINE masuk ke ponsel Hara saat jam makan siang. Ia segera membukanya. Ternyata pesan dari Chanyeol.
Mari makan siang di cafeteria.
Hara berpikir sejenak, lalu bertanya pada Nayoung di sebelahnya. "Kau tak makan siang?"
"Iya, aku baru saja hendak mengajakmu ke cafeteria," jawab Nayoung sambil merapikan mejanya.
"Wah, kebetulan sekali! Aku akan mengenalkanmu dengan seseorang disana," kata Hara berseri-seri.
"Benarkah? Siapa?"
"Lihat saja nanti. Sebentar, aku membalas pesan dulu."
Setelah membalas pesan Chanyeol, Hara dan Nayoung berjalan menuju cafeteria. Mereka akan berjumpa dan makan dengan Chanyeol disana. Sesampainya di cafeteria, Hara langsung mencari keberadaan Chanyeol. Chanyeol sudah melambai-lambai untuk memberi tanda pada Hara. Begitu menemukan keberadaan Chanyeol, Hara langsung membawa Nayoung ke meja tempat Chanyeol berada.

KAMU SEDANG MEMBACA
Moonlight
ФанфикJung Hara, seorang remaja berusia 15 tahun yang baru saja menduduki bangku SMA di Felicity High School. Ia cantik, pintar, dan populer. Itu sebabnya ia terpilih menjadi penyiar di radio sekolah. Tanpa disadarinya, ia bisa melihat apa yang tidak oran...