Galuh galau

40K 4.5K 190
                                    

Arjuna mengamuk. Dia mulai membanting barang-barang di rumahnya, guci, vas bunga, kaca sampai kursi sudah pecah, rusak berkeping-keping. Ia marah, kesal bisa-bisanya ibunya sendiri tega merusak kebahagiannya.
Mengumumkan pertunangan yang ia tak inginkan. Merusak hubungan cinta yang baru ia jalin bersama Galuh .

"JUNA... CUKUP... MAMAH NGLAKUIN INI SEMUA DEMI KEBAIKAN KAMU". Di lemparnya cincin pertunangannya ke arah Tari Majendra. Juna muak melihat cincin itu, apalagi mengingat sang pemasang. Roxanne Halim yang sudah bekerja sama dengan ibunya untuk menjebak Juna. Kalau Roxane bukan perempuan sudah Juna tampar dan pukuli.

"Mamah puas? Mamah puas udah ambil kebahagiaan aku?". Jari telunjuk Juna, ia arahkan ke ibunya sendiri . "Kebaikan yang mana? Semua demi keuntungan Mamah semata".

"Kamu gak ngerti apa-apa. Suatu saat nanti kamu bakal berterima kasih sama mamah".

"Terima kasih mah udah hancurin hubungan aku, terimakasih udah nunjukin siapa Mamah sebenarnya". Tari Majendra terlonjak kaget edengan ucapan putranya.

"Maksud kamu apa?"

"Sekarang aku tahu kenapa Papah lebih nyaman sama tante Ratih. Karena mamah cuma perempuan egois yang mementingkan keuntungan mamah sendiri".

Plak....

Satu tamparan medarat di pipi Juna.

"Bener kan Mamah itu egois, makanya papah gak pernah cinta tulus sama mamah. Oh... Juna tahu mamah pingin Juna kayak papah, punya istri 2. Karena dapet istri kayak mamah". Ucap Juna meledak- ledak. Entah kemana rasa hormatnya, sudah ia buang jauh.

Plak

Satu tamparan lagi di layangkan Tari tapi Juna hanya diam. Ia tak  tak merasakan sakit sama sekali. Kehilangan Galuh jauh lebih sakit,  bahkan gadisnya itu langsung pergi tanpa sempat mendengar penjelasannya.

"Bagaimanapun juga mamah yang melahirkan kamu, menjadikan kamu jadi seperti sekarang. Kalau bukan karena mamah kamu gak bakal di posisi ini .". Ucap Tari penuh penekanan dan berlinang air mata. Seluruh usaha dan tenaga, ia kerahkan agar putranya berada di posisi sekarang tak bisakah Juna mau menurut sekali saja, menikah dengan wanita pilihan Tari.

"Kalau Mamah mau posisi Juna, ambil aja. Juna pilih hidup miskin dari pada harus kehilangan Galuh". Perkataan Juna menohok relung hati Tari. Kenapa tidak anak maupun bapak memilih untuk pergi dari kehidupan Tari. Apa salahnya ia ingin yang terbaik untuk putranya?.

Tari mulai panik saat melihat Juna melepas jas, mengeluarkan kunci mobil bersama dengan dompetnya. "Juna gak butuh ini semua mah". Mendengar ucapan sang anak yang tidak ia bayangkan, dada Tari mendadak nyeri, kepalanya pusing, tubuhnya limbung.

Gubrak.... ia pingsan.

"MAMAH!!".

🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍋🍌🍌🍌

Galuh seperti mayat hidup. Kantung mata yang menghitam dan menebal, gaun semalam belum dilepas, rambut yang kemarin di sanggul berantakan. Tangis nya sudah mereda tapi hati nya masih sakit.

"Luh,, Wes to cep.. cep.. sing tabah (luh, sudah... berhenti menangis, yang tabah"). Jodoh, pati sing nentuke gusti Allah (jodoh mati itu yang menentukan itu Allah). Iklas luh ". Nasihat Sumi sambil memeluk tubuh sahabat nya. Itu yang Hanya  bisa Sumi lakukan, pinginnya ikutan nangis mendengar kisah cinta Galuh yang nelangsa tapi kalau dia lemah siapa yang akan dijadikan sandaran Galuh yang sedih.

"Adus kono, wudlu terus sholat pumpung srengengene hurung jedul. Curhat mbi gusti Allah, kae sing isoh nentuke sing paling apik nggo kowe (mandi sana, ambil air wudlu terus solat selagi matahari belum muncul. Curhat sama Allah, dia yang tahu apa yang terbaik buatmu )". Galuh menuruti perintah Sumi, ia dengan lemah berjalan menuju kamar mandi. Mengguyur tubuhnya yang lengket sambil menangis tapi terus ia ingat air wudlu dapat menenangkan hati. Shalat 2 rakaat lalu menumpahkan kegelisahan hatinya, berdoa banyak- banyak agar dikuatkan hati serta imannya.

assistanku putri keratonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang