Pesta lajang Caesar diadakan disebuah Club malam terkenal di Jakarta. Maklum Caesar sendiri adalah fotografer yang populer, bahkan namanya sudah mendunia. Wajar kan kalo pesta lajangnya begitu mewah dan meriah. Ini tidak seberapa dengan pesta pernikahannya yang akan digelar Di Bali minggu depan."Jun, pasti pesta lajang loe lebih meriah dari ini". Ucap Daniel sambil meneguk minuman yang berwarna biru.
"Loe belum pernah dicemplungin ke empang lele? ". Ancam Juna yang tahu Daniel takut dengan ikan berpatil Itu.
"Yah Gue cuma lihat infotainment gembar-gembor kalo loe bakal nikah, lagi pula loe kemarin kan tunangan sama Roxanne".
"Diem Loe!!! Jangan sebut-sebut nama perempuan itu di sini bikin mood gue jadi jelek aja". Daniel tambah senang malah seakan mengejek.
"Ohw jadi Roxanne yang bikin loe belajar naik motor?".
Baru saja Juna selesai meneguk vodka, Daniel sudah buat masalah lagi dengan dirinya."Ngomong lagi, loe gue lempar pakai botol".
"Calm Down brow!! ". Ale yang baru datang bersama Damian melerai mereka sambil mengusap lengan kanan Juna. Disusul Alan, Rega, Oscar dan Alex.
"Kebetulan loe udah dateng le, gue mau konsultasi masalah hukum". Tumben, apa Juna terlibat kasus hukum.
"Masalah apa brow?".
"Ada penggelapan dana di perusahaan gue, lumayan gede. Pelakunya saudara-saudara nyokap. Menurut loe apa sebaiknya gue proses hukum?". Masalah yang lumayan seriuss, Ale berpikir sejenak.
"Kalau bisa di selesaikan dengan cara kekeluargaan kenapa gak?? Tapi kalau loe mau konsultasi lebih lanjut dateng aja ke kantor?". Saran Ale yang di setujui Juna dalam hati. Tak perlu menunggu waktu yang agak lama. Caesar datang diiringi oleh beberapa perempuan cantik berpakaian minim dengan memakai aksesoris gelang kaki dan perut.
Tentunya para lajang yang di dominasi kaum Adam itu berteriak kegirangan, dengan penuh semangat menyambut para wanita penari perut yang menggoda iman.
Nampak lampu dimatikan dan mulailah satu lampu fokus pada panggung, music khas Arabian night mulai menggema. Para penari belly dance mulai menggerakkan tubuh, mempertontonkan tarian erotisnya mengikuti alunan musik yang menghentak-hentak. Bagian paha, pinggang, dada yang terbuka dan bergoyang goyang adalah pemandangan yang wajar. Semakin malam suasana makin riuh, sorak gembira kaum laki-laki memenuhi Club. Siapa yang tidak tergiur melihat semua itu, paha yang mulus dan bisa dijamah gratis, perut rata yang bergoyang-goyang mengenyangkan Setiap mata laki-laki yang lapar.
"Wah kalo gue rekam terus gue kasih Baby. Pasti besok mereka gak jadi nikah??".
"Loe masih ngarepin Baby, niel?". Juna tahu dilubuk hati Daniel yang paling dalam pasti menyesal sekali telah mengkhianati Baby.
"Bercanda jun". Hati sama mulut beda, munafik."Loe gak kesana gabung sama mereka? ". Tanya Daniel sambil membuang arah pandangan ke para penari yang mulai menarik para lelaki di sekitarnya untuk bergabung.
"Gue gak tertarik". Aneh, tak biasanya Juna tak melirik ke arah wanita-wanita cantik. Ia malah acuh dan masih meneguk sebotol vodka sampai tandas
"Gue ke sana dulu ya?". Daniel pamit, Juna tak perduli baginya minuman beralkohol lebih nikmat. Tubuh penari-penari itu tak sebanding dengan tubuh milik Galuh, bahkan paha milik gadis itu lebih menggiurkan.
Oh... shit kenapa pikirannya tak pernah lepas dari Galuh, Ia rindu setengah mati ingin memeluk tubuh kurusnya erat-erat. Bahkan Juna tak mampu melupakan aroma tubuh yang harum Itu .
"Jun, gue pulang dulu. Besok gue masuk kerja". Tumben Ale rajin ngantor.
"Loe gak mau minum dulu". Ajak Juna sambil mengangkat botol.
KAMU SEDANG MEMBACA
assistanku putri keraton
RomansaHidup Galuh nyaris sempurna, lulusan sarjana hukum dengan status cumlaude, keturunan ningrat dari keraton, dan anak kesayangan. Hanya satu saja kekurangannya, kebebasan. Keputusan romonya untuk menjodohkan Galuh membuat gadis itu harus mengubur impi...