Part 4

8.9K 425 15
                                    

"Teman yang tersembunyi dari apa yang diketahui banyak orang adalah benar benar teman sejati"
.
.
.

Mista pun melangkahkan kakinya menuju kamarnya dan melihat Lewis yang tertidur dengan kedinginan

Mista melangkahkan kakinya mendekat pada Lewis dan menatap wajah Lewis yang sedang tertidur, "lo masih belum sembuh ya?" Tanya lirih Mista.

Tiba-tiba Lewis membuka sedikit matanya dan mengarahkan pandangan sayunya tersebut

"Mama..." Ucap Lewis melihat kearah Mista

Mista pun memegang kening Lewis dan merasakan panas yang tinggi

"Mama" ucap Lewis dan menarik tangan Mista dan membuat Mista terbaring disebelahnya

Dengan cepat, Lewis langsung memeluk Mista seolah olah Mista adalah mamanya dan membuat Mista tak bisa melakukan apapun

"Mama.." ucap lirih Lewis

"Mama, Lewis sendirian ma".

"Mama, Lewis sendirian ma".

Ucap Lewis secara berulang ulang semakin membuat Mista penasaran dengan apa yang terjadi sebenarnya. Mengapa Aksa sangat membenci Lewis

"Eyang lebih sayang Aksa daripada Lewis. Lewis seperti orang asing dirumah, ma" ucap Lewis memeluk Mista lebih kuat

"Lewis kangen mama dan papa" ucap Lewis

"Lewis sendirian ma, nggak ada yang sayang Lewis. Semua orang benci Lewis karna cuma Lewis yang selamat" ucap Lewis membuat Mista mendengar semua ucapannya

"Jadi, lo ngerasa terasing selama ini. Gue yakin, lo bukan pembunuh. Itu emang takdir, gue ngerasa bersalah memilih lo. Gue salah nikah sama lo, itu semakin membuat lo merasa asing. Seharusnya gue biarin lo bahagia sama yang lain. Maaf gue baru tau sekarang" batin Mista ketika Lewis sudah tidak bersuara lagi

Mista pun melepaskan pelukan Lewis dan turun menuju dapurnya

"Bi, tolong ambilkan handuk kecil dong" ucap Mista sambil mencari air es didalam kulkas

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Mista segera naik keatas menuju kamarnya

Ia pun langsung mengkompres kepala Lewis sambil memainkan ponselnya

Semakin malam Mista merasa mengantuk ia pun melangkahkan kakinya menuju sofa yang tak jauh dari kasurnya. Disana ia memejamkan matanya

***

Lewis berjalan dengan baju yang rapi menuju kelasnya karena baru saja ada razia di lapangan

Didalam kelas, teman temannya sudah menunggunya sambil memainkan bola basket

"Eh ada temen gue yang baik hati dan tidak sombong" ucap Roy yang tak lain adalah teman baik Lewis

"Lo kemarin kemana nggak masuk?" Sahut Yudhis

"Kemarin gue lagi ada acara dipuncak" ucap Lewis

"Lo nggak ajak ajak" ucap Roy memukul kepala Lewis

"Nih permen karet" ucap Yudhis memberikan permen karet ditangannya

"Makasih" jawab Lewis menerima permen karet tersebut dan langsung mengunyahnya

"Jadi gimana pertandingan lo kemaren, wis. Sorry gue nggak bisa nonton, kemaren gue ada pertandingan juga" ucap Roy

"Iya gue juga, lagi ngantar nyokap ke salon" sahut Yudhis

"Nyokap atau tante yang pas itu" sahut Lewis

"Lo ya, tau aja tentang gue sama tante-tante".

"Habisnya lo seleranya tante tante. Dihajar suaminya tamat njirr" sahut Roy sambil terkekeh

Married High School 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang