Part 22

6.2K 338 21
                                    

Lewis, Roy, dan Yudhis berada di kafe untuk mendengarkan pesan dari Lewis

"Ada apa, wis? Tumben banget?" Ucap Yudhis

"Jadi, sebentar lagi UN. Dan itu artinya gue sama Mista bakal pisah".

"Hah?!" Ucap Roy dan Yudhis bersamaan

"Ya gitu, gue bakal berakhir sama Mista. Gue mau bilang, titip Mista ya" ucap Lewis

"Emangnya lo mau kemana?".

"Gue harus pergi untuk sendiri dulu, tapi masalahnya Mista nggak mau pisah sama gue. Tapi gue tau, kalau gue sama Mista, Aksa akan lebih bertindak gila. Dan gue butuh bantuan kalian" ucap Lewis

"Jadi, gimana lo bakal pergi?" Tanya Roy

"Nggak lo pikiri baik baik?" Sambung Yudhis

"Gue bakal palsuin kematian gue. Dan ngebuat semua orang taunya gue mati kecuali lo berdua, dan gue bakal pergi keluar negeri buat nenangin diri. Gue minta tolong sama lo, supaya lo selalu kabarin tentang Mista ke gue" ucap Lewis

"Dan, gue udah pikiri baik baik. Ini pilihan gue, gue mau Mista bahagia sama Aksa. Tapi, kita bakal tetep ketemu kok" sambung Lewis.

"Jadi gimana rencananya?" Tanya Roy

"Lewis, gue bakal rindu banget sama lo." Ucap Yudhis

"Gini, jadi tanggal 5 Mei nanti gue bakal izin ke Mista buat pergi ke puncak sama lo berdua. Nah di puncak nanti gue bakal masukkin mobil gue ke jurang. Habis itu lo tabur bubuk dan bilang ke orang dirumah kalau itu bubuk gue. Habis itu, kita bakar habis mobilnya mobilnya." ucap Lewis

"Wah lo gila banget?! Terus lo perginya gimana?.". Tanya Roy

"Gue udah diurusin sama tangan kanannya almarhum bokap gue. Tuh dia orangnya datang" ucap Lewis menunjuk seseorang dengan pakaian jas lengkap menghampirinya

"Malam, Mas Lewis" ucap Rama yang tak lain adalah sekertaris serta tangan kanan almarhum ayahnya

"Malam, Pak Rama. Ini teman teman saya yang bakal ikut dalam rencana kita" ucap Lewis dengan senyuman

"Kalau begitu, kita bisa menulis surat wasiatnya" ucap Pak Rama mengeluarkan alat perekam suara

"Tanggal 14 April pukul 20.00. pertama, saya Lewis Putra Waskito ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintai Mista dari beberapa bulan setelah pernikahan, kedua semua harta warisan saya akan saya berikan pada Mista sepenuhnya, ketiga. kedua teman saya yaitu Roy dan Yudhis diperbolehkan memilih mobil mana yang mereka suka dan akan dibayar dengan uang dari tabungan saya, keempat semua harta sisa pembelian mobil oleh teman teman saya sepenuhnya milik pengasuh saya Fitriani Ayu. Semua sisa uang tabungan saya diberikan kepada Mba Ayu pengasuh saya. Saya sayang sama Mba Ayu, makasih sudah rawat Lewis sepenuh hati, Mba. Keenam, saya ingin disebelah rumah dibangun Mushola" Ucap Lewis dengan pengacaranya

"Tolong tanda tangannya Mas Lewis" ucap Pak Rama memberikan berkas wasiat

"Dan ini paspor serta nama palsu anda untuk di Brasil" ucap Pak Rama

"Jadi lo mau ke Brasil?" Tanya Yudhis kaget

"Iya, gue rasa di Brasil bakal tentram" ucap Lewis

"Ntar lo jangan lupa kabar kabari gue lo ya" sambung Roy yang tiba-tiba meneteskan air matanya

"Lo kenapa, Roy? Nangis?" Tanya Yudhis dan ditertawai oleh Lewis

"Paan lo".

"Iya, gue nggak akan lupa sama temen sohib gue." Ucap Lewis dan tersenyum

Married High School 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang