Lewis bergandengan tangan memasuki kediaman Mista dan melihat Aksa tengah duduk diruang tamu dengan semua orang ada disana termasuk Roy dan juga Yudhis
"Lo ngapain pegang tangan Mista" ucap Aksa kasar dan mendorong Lewis, "Aksa. Jangan gitu" ucap Mista membela Lewis
"Mista, aku udah bilang sama kamu buat nggak deket deket kan sama Lewis" ucap Aksa pada Mista
"Iya, waktu ingatanku belum kembali" ucap Mista dan langsung mengecup pipi Lewis didepan orang banyak
"Lo..!!" Ucap Aksa menunjuk Lewis
"Jadi kenapa kamu meminta kita semua ada disini?" Tanya papa Bagas pada Lewis.
"Mari duduk, saya akan jelaskan" ucap Lewis dan duduk bersebelahan dengan Mista
"Pertama, saya akan jelaskan kenapa saya memalsukan kematian saya."
"Ya karna lo mau ninggalin Mista kan" sahut Aksa
"Ya, karna itu semua ancaman dari Aksa. Waktu saya tenggelam di kolam renang, Aksa lah yang mendorong saya bahwa harus menjauhi Mista kalau mau hidup Mista tetap bahagia. Ya saya sadar bahwa apa yang saya lakukan waktu itu salah, saya kira tanpa saya Mista dapat hidup bahagia dengan Aksa, tapi nyatanya itu malah membuat 3 tahun setengah hidup Mista tanpa saya menderita. Mungkin terlihat baik baik saja, tapi didalam hatinya ada segumpal sesuatu yang orang lain tidak tahu" ucap Lewis membuat Mista terkejut
"Jadi... Kamu yang buat Lewis tinggalin aku!" Ucap Mista pada Aksa dengan nada tinggi
"Nggak, nggak Mista.. nggak gitu, aku bisa jelasin. Itu bohong" ucap Aksa membela diri
"Kemudian, saya pergi ke Brasil karna harus menjalani hidup saya sebagai orang lain yang baru. Mencari jati diri saya, waktu saya kembali sebagai orang baru. Saya melihat Aksa lebih dari seorang penjilat. Gue sadar, Aksa. Dan gue harus bilang bahwa yang menyebabkan kecelakaan itu bukan gue." Ucap Lewis mengarahkan pandangannya dengan sinis kearah Aksa, "tapi lo! Karna lo bukan sodara kandung gue, itu kenapa lo nggak dapat apa apa dari warisan Papa. Sebab lo itu anak dari selingkuhan mama!" Ucap Lewis dengan nada keras membuat semua disana terkejut
"Lo tau apa kalau gue bukan sodara kandung lo, lo gila ya. Lo itu sodara kandung gue!" Ucap Aksa
"Permisi, saya potong" ucap Pak Rama membawa sebuah berkas wasiat dari Papa Lewis
"Untuk Lewis anak Papa tersayang, 29 Februari. Suatu saat kamu akan tahu siapa Aksa sebenarnya, kalau dia tahu bahwa dia siapa. Dia akan ambil apa yang kamu punya, seperti ayahnya yang mengambil mama dari papa dan juga kamu. Kalau Pak Rama membacakan ini, berarti kamu sudah menanyakan siapa Aksa pada Pak Rama. Mungkin kamu akan tahu saat kamu kecil, tapi percaya. Papa sayang sama kamu, sayangi Aksa juga walaupun dia akan jahat pada kamu. Jadilah tetap baik, Lewis. Walaupun apa yang kamu punya telah diambil oleh Aksa, tapi satu hal. Pertahankan dan jangan biarkan orang yang kamu cinta saat kamu besar diambil oleh Aksa. Sayangi sodara kamu, Lewis. Biarkan kesalahan mama dan juga papa kandungnya yang menjadi sakit papa, jangan kamu. Kamu harus tetep bahagia"
"Lo denger!!!, Lo yang ambil papa gue. Lo tahu, malam itu. Mama dan Papa berkelahi karna ngeributin lo anak haram, lo! Anak diluar nikah!. Tapi papa sayang dan nggak bilang ke eyang bahwa lo itu bukan cucu kandungnya, cucu kandungnya itu gue" ucap Lewis
"Gue sadar, gue baru sadar nggak seharusnya gue selalu salahin diri gue sendiri pada saat Mista kehilangan ingatannya. Kesalahannya juga ada di lo! Lo nggak pernah anggap diri lo salah, lo selalu salahin gue" ucap Lewis yang sudah meneteskan air matanya mengingat mama dan papanya sambil menunjuk Aksa
"Lewis udah" ucap Mista merangkul tangan Lewis
"Kalau lo nggak gue anggap sodara, dengan perlakuan lo ke gue selama ini. Lo udah gue jadiin mayat disungai!!!" Ucap Lewis
"Lo pikir, lo bisa apa hah?! Gue punya saham diperusahaan walaupun 5%. Gue bisa ambil perusahaan itu" ucap Aksa
"Aksa udah" ucap Tante Victoria yang ada disitu menenangkan Aksa yang juga ikut menangis, "dan lo!" Ucap Aksa menunjuk Victoria
"Lo itu adik dari selingkuhan mama, lo bukan adik kandung atau sepupu mama. Lo belain Aksa karna lo berharap bahwa Aksa akan dapat perusahaan dari papa" ucap Lewis menunjuk Tante Victoria
"Maksud kamu apa Lewis? Tante ini tante kamu, tante kalian berdua" ucap Tante Victoria
"Gak usah pura pura nggak tau, bawa sekalian Aksa dari sini. Bawa dia bertemu dengan papanya yang ada dipenjara" ucap Lewis dengan penuh emosi
"Maksud lo?" Ucap Aksa tidak percaya
"Bokap lo--".
"Lewis udah" ucap Mista yang menahan Lewis untuk tidak melanjutkan kalimatnya
"Bokap gue kenapa? Hah?!".
"Bokap lo itu pengedar narkoba" ucap Lewis spontan
"Bokap gue? Bokap lo juga berarti?" Ucap Aksa tersenyum simpul
"Bokap lo ya bokap lo, bokap gue ya bokap gue. Kita cuma 1 ibu" ucap Lewis
"Sekarang mendingan lo pergi ke lapas sama tante lo. Gue nggak mau liat lo lagi disini, gue bakal ambil apa yang jadi hak gue yaitu Mista" ucap Lewis meraih tangan Mista
"Woi maksud lo apaan? Gue bentar lagi mau nikah sama Mista" ucap Aksa mendatangi Lewis dan menarik kerah Lewis
"Lo berani sama gue?! Hah?!!!" Ucap Lewis melawan
"Apaa?! Lo pikir gue takut biarpun lo preman" ucap Aksa namun langsung dipisahkan oleh Yudhis dan juga Roy
"Udah, wis. Udah" ucap Roy menahan Lewis yang mau memukul Aksa
"Aksa udah, kita pergi. Benar kata Lewis, ayah kandung kamu ada dipenjara. Bukan disini. Papa Lewis bukan papa kandung kamu" ucap Victoria menenangkan keponakannya
"Awas lo ya" ucap Aksa menunjuk Lewis
"Apa hah?!" Ucap Lewis membalas
Aksa pun segera pergi bersama Victoria dari kediaman Mista menuju lapas tempat ayahnya berada
***
Didalam, Aksa diberitahu oleh Victoria bahwa disana ada laki-laki tengah menyiram bunga dan itulah ayahnya
"Bersikap baik pada papamu ya" ucap Victoria pada Aksa
Aksa pun melangkahkan kakinya mendatangi orang tersebut dan melihat laki-laki tersebut sangat mirip dengan dirinya, "hai" ucap Aksa tersenyum
"Hai Aksa" ucap Angga tersenyum dan segera memeluk anaknya tersebut, "papa kangen" sambung Aksa. Sementara itu, Aksa yang masih tidak percaya mengelus punggung laki-laki tersebut
"Terimakasih, berkat kamu saya kehilangan Mista" ucap Aksa yang tiba tiba berbicara seperti itu
"Maksud kamu, Aksa?" Tanya papanya
"Walaupun kamu papa kandung aku. Aku nggak mau punya papa yang ternyata pengedar narkoba" ucap Aksa
"Aksa! Kenapa kamu berbicara seperti itu sama papa kamu" ucap Victoria marah pada Aksa
"Maaf tante, papa aku papa Waskito. Mau sampai kapanpun, mau ia kandung atau bukan. Setidaknya kalaupun ia bukan papa kandung aku, aku bisa mengambil contoh bahwa papa aku itu tidak seperti dia yang pecundang. Kamu pantasnya jadi papa Lewis, bukan aku" ucap Aksa tersenyum dan membalik badannya berjalan
"Begitukah balasan kamu sama papa kamu, Aksa!" Teriak Angga
Aksa pun berhenti dan membalik badannya, "balasan apa?! Apa yang telah kamu lakukan ke aku, sampai kapanpun. Kamu tidak akan pernah jadi papa aku!" Ucap Aksa dan melangkahkan kakinya pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Married High School 3
Romance[COMPLETE] Cover By : Vauwez Sam El Fareez "Tapi, ini cara aku. Cara aku buat ngelakuin semuanya ke kamu, aku tau kamu buka hati kamu ke Iqvan karna dalam waktu 24 jam kamu lebih sering ngelihat Iqvan dibanding aku. Maaf kalau caraku nggak terliha...