Part 32

6K 297 4
                                    

Mista duduk bersebelahan dengan Aksa, sementara Lewis dan Gia berada disebrang mereka berdua

"Aksa, aku nggak suka putih telurnya. Kamu yang makan ya" ucap Mista memberikan putih telur miliknya pada Aksa

"Iya Mistaku" ucap Aksa membuat Lewis tiba-tiba berhenti mengunyah makanannya dan menaikan pandangannya pada Mista

Gia yang melihat Lewis merasa kasihan dengan keadaan Lewis, tapi untungnya Mista tidak membenci Lewis seperti ingatannya dulu

"Hai semua" ucap Yudhis yang tiba tiba muncul bersama dengan Roy

"Hai Mista, lama gue nggak liat lo" ucap Roy pada Mista membuat Mista terdiam dan menatap bingung Yudhis dan Roy

"Iya nih, udah lama nggak kelihatan tiba-tiba udah akur aja sama Lewis, eh maksud gue Andra" ucap Yudhis tersenyum

"Kalian berdua siapa?" Tanya Mista bingung

"Lo kok pura pura amnesia gitu sih, gue Yudhis. Yaelah, lo pura pura amnesia akting lo bagus dah" ucap Yudhis

"Iya nih, lo berdua udah baikan?" Tanya Roy menunjuk Lewis dan juga Mista

"Baikan apa? Emangnya gue pernah kelahi sama Lewis?" Tanya Mista

Lewis pun langsung menginjak kaki Roy, "sakit bego, lo apaan nginjak kaki gue" ucap Roy

"Ntar ya Mis" ucap Lewis dan menarik kedua temannya menjauh dari meja mereka

"Tuh, si Mista sakit apa ya, wis. Masa lupa sama kita" ucap Yudhis

"Mista amnesia" ucap Lewis

"Hah?!" Ucap Yudhis dan Roy bersamaan

"Wah lo bohong, masa dia amnesia".

"Iya, dia amnesia. Bahkan dia aja nggak ingat papanya. Untungnya dia ingat namanya, dia lupa semuanya. Bahkan dia nggak tau gue siapa" ucap Lewis

"Kok bisa dia amnesia?".

"Dia kecelakaan habis pulang dari kantor gue" ucap Lewis dengan wajah menyesalnya

Mereka bertiga pun berjalan kembali menuju meja

"Hai, Mis. Gue Yudhis dan ini Roy. Kita berdua sahabatnys Lewis" ucap Yudhis tersenyum

"Ohh kalian temannya Lewis?" Ucap Mista dengan tersenyum

"Mista kok keliatan bego natural sih" bisik Roy pada Lewis

"Brisik lo" jawab Lewis pelan

"Yaudah, sini ikut makan" ucap Mista mempersilahkan Yudhis dan Roy

"Woi Gia" sapa Yudhis

"Sadar juga lo gue disini" ucap Gia cuek

"Jangan cuek cuek dong, Gia. Nanti abang sedih" sahut Roy

"Abang siapa?" Tanya Gia

"Gue lah, bentar lagi jadi Abang lo abis ijab qabul" jawab Roy

"Ngimpi aja lo" ucap Gia cuek

"Kalian berempat kayaknya deket banget ya" ucap Mista melihat tingkah teman teman Lewis

"Iya dong, lo juga deket kok sama kita. Terutama Lewis" ucap Yudhis

"Ehhhmm" suara yang timbul dari Aksa

"Oh iya ada Aksa ternyata, dhis. Lo lupa nyapa tuh, calon suami Mista" ucap Roy menyikut Yudhis pelan

"Iya ya, hai Aksa. Nice too meet you, apakabar? Kapan skripsinya selesai? Belemut aja tuh laptop ntar kalau nggak dikerjain skripsinya. Lewis aja udah lulus di Brasil, lo di Indo aja nggak selesai selesai" ucap Roy

"Kalian jangan hina Aksa, biarpun dia gitu. Dia calon suami gue" bela Mista didepan Lewis dan teman temannya membuat Lewis lagi lagi terdiam termasuk kedua teman Lewis

"Gue ada kerjaan, gue duluan ya" ucap Lewis tiba-tiba berdiri dan melangkahkan kakinya pergi dari kafe tempat mereka makan tanpa mengatakan apa apa lagi

"Lo berdua kapan nikah?" Tanya Yudhis yang penasaran

"Em, secepatnya" ucap Aksa dan merangkul Mista

"Aksa, aku ke mobil sebentar ya. Dompet aku ketinggalan" ucap Mista dan mendapat jawaban anggukan dari Aksa

Mista pun melangkahkan kakinya keluar dari kafe menuju parkiran yang tidak terlalu jauh

Namun, dari kejauhan dia melihat mobil Lewis yang masih ada diparkiran tersebut, ia pun segera menghampiri mobil tersebut

Mista mendengar suara seperti orang menangis, Mista pun melangkahkan kakinya ke balik mobil dan melihat Lewis tengah terduduk bersandar pada mobilnya

"Lewis.. lo kenapa?" Ucap Mista membuat Lewis mengarahkan pandangannya kearah Mista dengan wajah merah karna menangis

"Nggak papa" ucap Lewis mengusap air matanya dan berdiri menghampiri Mista

"Lo kok disini? Lo nggak masuk?" Tanya Lewis

"Gue mau ambil dompet dimobil" jawab Mista

"Oh yaudah ambil kalo gitu" ucap Lewis tersenyum

"Em, wis. Lo bener bener gakpapa kan?" Tanya Mista menyakinkan Lewis .

"Iya gue nggak papa, gue mau berangkat ke kantor" ucap Lewis

"Oh yaudah gue tinggal ya" ucap Mista membalikkan badannya. Namun Lewis segera menarik lengan Mista dan membuat Mista menghadap kearahnya

Lewis pun segera memeluk Mista sangat erat dan memejamkan matanya, "1 menit, Mis. Abis itu lo boleh pergi" ucap Lewis membuat Mista bingung

Jantung Mista pun berdetak tidak stabil dan juga membuat nafasnya menjadi sangat sesak, "kenapa dipeluk Lewis rasanya kayak udah lama nggak pelukan, apa dulu Lewis sering peluk aku" batin Mista dan mengangkat tangannya mengusap punggung Lewis

"Nggakpapa, wis. Semua masalah lo pasti ada jalan keluarnya. Lo kan bentar lagi jadi adek ipar gue, nanti lo cerita sepuasnya" ucap Mista membuat hati Lewis tambah teriris iris

"Coba aja kamu tau, Mis" batin Lewis dalam pelukannya

***

Aksa menarik Lewis menuju taman belakang dirumah Mista, "lo harus ingat, wis. Lo harus cepet cepet pergi ke Brasil setelah terapi Mista selesai di Indonesia" ucap Aksa mengancam Lewis

"Iya gue tau, gue bakal pergi dari Mista. Tapi gue mau pergi dengan surat cerai yang udah selesai supaya lo dan dia serta gue bebas" ucap Lewis

"Lo lama di Brasil ternyata berubah banyak ya, lebih berani merintah gue" ucap Aksa tersenyum simpul

"Iya iya, gue bakal atur supaya Mista tandatangani surat perceraian" sambung Aksa

"Satu lagi, lo jangan terlalu deket sama Mista. Gue gak suka kalau dia deket sama lo, apalagi berduaan tanpa ada yang dampingi" ucap Aksa

"Hmm" jawab Lewis cuek dan tiba tiba Mista pun datang diantara mereka berdua

"Kalian pada ngapain?" Tanya Mista

"Ini, yang. Aku lagi nasehati Lewis untuk cari pacar" ucap Aksa pada Mista

"Oh gitu, iya tuh wis. Lo cari pacar gih biar ada yang ngurusin sama bisa lo ajak jalan" ucap Mista dan mendapat senyuman dari Lewis

"Iya nanti gue cari, cari istri malahan langsung. Hahaha" ucap Lewis membuat Mista tertawa karna melihat tawa Lewis

"Lo lucu kalo ngelawak" ucap Mista membuat Lewis terdiam bingung, "gue nggak ngelawak".

"Tapi lo ketawa lucu" ucap Mista yang masih tertawa

"Udah yang, ayo kita masuk aja" ucap Aksa pada Mista

"Yaudah masuk, ayo wis. Kita masuk juga" ucap Mista mengajak Lewis juga masuk kedalam

"Liat kamu ketawa ternyata bikin aku rindu" batin Lewis menatap langkah Mista yang masuk kedalam rumah

Married High School 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang