Part 15

6.9K 379 21
                                    

Karena hari ini Mista dijemput oleh Iqvan, akhirnya Lewis menggunakan motor kesekolahnya

Sesampainya diparkiran, tak lama motor Roy terparkir disebelah kanan motornya

Diikuti suara motor Yudhis yang juga tiba dan terparkir disamping kiri motor Lewis

"Woi, tumben lo bawa motor ini, wis?" Tanya Roy yang hari itu sangat bergembira

"Iya, soalnya Mista dijemput Iqvan tadi pagi" jawab Lewis

"Lo nggak cemburu apa?". Tanya Yudhis

"Nggak, gue biasa aja. Seharusnya dia yang cemburu, kan gue suaminya. Muehehe" ucap Lewis sombong

"Tadi malam gimana Bu Dian?" Tanya Yudhis pada Roy yang tersenyum

"Nggakpapa, nggak jadi. Untung hidup gur selamat dari Bu Dian, Alhamdulillah. Ih gue gakjadi ngejar Bu Dian, buat lo aja dhis" ucap Roy dan berlari meninggalkan kedua temannya didepan sekolah

***

Ponsel Lewis berbunyi, untungnya saat itu jam kosong. Lewis pun mengangkat telfonnya yang tak lain berasal dari eyangnya

"Halo Eyang?".

"Lewis, kamu kerumah sakit sekarang. Soalnya kakeknya Mista lagi sakit. Cepet ya, kamu jemputin Mista".

"Iya eyang, Lewis pergi sekarang" ucap Lewis mematikan ponselnya

"Siapa, wis?" Tanya Yudhis

"Eyang gue nelfon, katanya kakeknya Mista lagi sakit. Jadi gue disuruh buru buru kerumah sakit" ucap Lewis yang membawa langsung tasnya pergi keluar sekolah

"Tunggu wis, kita ikut" ucap Yudhis. Roy dan Yudhis langsung mengikuti langkah Lewis

Mereka bertiga pun mengendarai motornya hingga didepan gerbang sekolah Mista, sesampainya digerbang tersebut mereka bertiga turun dan memasuki sekolah tersebut

Langkahnya terhenti oleh guru yang berada didepan ruang piket. "Ada perlu apa kalian kesini?" Tanya guru tersebut

"Saya ada perlu sama Mista bu, kelas XII IPA 2" ucap Lewis dengan sopan

"Tunggu sebentar, Axel sini kamu" ucap guru tersebut memanggil murid yang berlalu lalang

"Iya bu ada apa?".

"Tolong panggilkan Mista, bilang ada yang nyariin dia".

"Iya bu, siap" ucap siswa yang bernama Axel dan berjalan masuk

Axel mencari diruang kelas namun tak ada sosok Mista hingga Axel melihat sosok Mista yang sedang asik bercanda dengan Iqvan

Axel segera menghampiri Mista dan mendapat tatapan sinis dari Iqvan, "Mista. Tuh ada yang nyariin lo diruang piket" ucap Axel

"Siapa?".

"Nggak tau juga gue, 3 orang cowok. Anak Patriot kayaknya, disuruh kesana lo sekarang. Penting katanya bu Sisca sama jangan lupa bawa tas lo, kayaknya lo disuruh ikut mereka".

Mista pun langsung berdiri meninggalkan makanannya yang belum habis, "ta, kamu mau kemana. Nggak usah didatangin" ucap Iqvan dan tak dihiraukan oleh Mista

Mista langsung pergi mengambil tasnya dan berjalan keruang piket. Betapa terkejutnya Mista bahwa diruang piket terdapat Yudhis dan Roy juga

"Ada apa?" Tanya Mista pada Lewis

"Udah ikut aja" ucap Lewis langsung menarik Mista namun tangan kiri Mista diraih seseorang yang tak lain adalah Iqvan

"Lepasin" ucap Lewis

"Nggak, gue nggak akan lepasin cewek gue" ucap Iqvan dengan tatapan sinis

"Lo pilih lepasin Mista secara baik baik atau dengan cara kekerasan" ucap Lewis yang sudah kesal

"Gue nggak akan biarin dia lo bawa, kalau emang mau pergi. Gue yang antar karna dia berangkat tadi sama gue" ucap Iqvan yang tetap menahan Mista

Lewis pun langsung menarik lepas tangan Mista secara paksa hingga pergelangan Mista memerah

"Aw" ucap Mista lirih karna sakit

"Awas lo, gue kasih perhitungan besok" ucap Lewis dan berjalan pergi

"Lo kira gue takut, kalau emang jantan. Kita buktiin" tantang Iqvan membuat Lewis melepaskan tangan Mista dan berhenti melangkah

"Wis udah" bisik Yudhis yang ada didekatnya.

Lewis pun langsung berjalan menghampiri Iqvan dan menariknya keluar sekolah serta menjadi tontonan para murid

Lewis pun langsung melontarkan setiap pukulan tepat diwajah Iqvan membuat Iqvan tak berkutik, setiap pukulan atau tendangan Iqvan dapat diatasi oleh Lewis hanya beberapa pukulan yang terkena wajah Lewis, namun yang lainnya didominasi oleh Lewis "brengsek lo..!" Teriak Lewis dibeberapa pukuluan terkuatnya

"Lewis, Iqvan stop!!!..." ucap Mista yang ingin memisahkan akan tetapi dicegah oleh Yudhis dan juga Roy

"Kalo lo pisah sekarang, lo yang bisa kenapa kenapa. Lo tau, itu bukan diri Lewis. Dia bukan Lewis yang lo kenal kalau dia ngehajar orang, Mista" ucap Roy pada Mista

Sementara itu, Lewis terus melontarkan pukulan hingga Iqvan terjatuh hingga semua wajah Iqvan penuh dengan darah

"Jangan pernah dekati Mista kalau emang lo masih mau hidup damai, kalau lo sampai berani dekat sama Mista. Gue bakal habisi lo sama geng lo semuanya, ingati itu. Sebut nama gue digeng lo, panggil sini bos lo kalau lo nggak terima kalah dari gue" ucap Lewis dan meludah tepat disamping Iqvan

"Dasar Ketua Osis gak berguna, nggak lebih dari seorang sampah lo. Jangan pernah berusaha ngejaga seseorang kalau lo sendiri aja nggak bisa jagain diri lo sendiri, lo gak pantas buat Mista." ucap Lewis dan mengangkat Iqvan agar berdiri disampingnya

"Ini ketua osis kalian!!! Pecundang, sampah, ini yang kalian idolakan?! Ngelindungi pacarnya aja gak bisa!!!" Ucap Lewis dan melempar Iqvan jatuh yang disaksikan oleh satu sekolah. Entah kemana para guru saat itu sampai tak menyadari kejadian itu

Mista langsung menghampiri Iqvan dan membantu Iqvan berdiri sambil menatap Lewis sinis

"Lo punya perasaan gak sih?! Kalau emang lo nggak terima. Nggak usah pakai kekerasan, kayak preman jalanan. Lo tau nggak sih" ucap Mista keras pada Lewis

Dan Lewis pun langsung melangkahkan kakinya pergi menjauh

"Ayo, van. Aku bantu. Kamu nggak apa apa kan" ucap Mista

"Iya nggak papa, ta. Maaf aku kalah gak bisa jadi yang terbaik" ucap Iqvan tersenyum

Tak lama geng yang mendominasi sekolah tersebut keluar dan langsung berjabat tangan pada Lewis

"khlas, habisi" ucap Lewis dan menepuk pundak siswa bertubuh kekar dan dijawab anggukan oleh siswa yang bernama Ikhlas tersebut

Lewis pun langsung berjalan ke motornya dan menaiki motornya diikuti Yudhis dan juga Roy

"Kalian berdua bawa Mista duluan ke rumah sakit, gue ganti baju dulu" ucap Lewis dan menjalankan motornya lebih dulu pergi dari mereka semua.

Setelah membantu Iqvan, Mista pun langsung berjalan menuju Yudhis dan Roy yang sudah menunggu dirinya

Mista pun langsung naik dimotor Yudhis dengan wajah masih bingung tentang keadaan Iqvan dan juga pertanyaan kenapa Lewis bisa seakrab itu dengan Ikhlas sih tukang berantem

Jangan lupa vote ya gaes...

Vote dan komentar kalian membantu cerita ini lebih banyak dibaca oleh orang banyak. Jadi marilah kita saling membantu sama lain, yang inshaallah hal baik akan dapat balasan baik. Semoga kalian suka yaa...

Married High School 3 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang