Bolehkah aku tau kesan kalian selama baca EM ini? Ceritanya buat testi wkwk
-"Kenapa aku tidak bisa lari darimu?" Satu alisnya terangkat naik. "Kau mengira aku akan tersentuh dengan segala omong kosong dan mulut manismu?" Hyoji berdecak, lantas semburkan tawa lirih tepat ketika Jungkook mengubah air muka.
Keheningan yang tercipta justru membuat Hyoji ingin mengutarakan segala resahnya. "Apa yang harus kubanggakan darimu, Jung? Perhatian dan bualan? Nyaris semua lelaki mampu menciptakan romansa untuk siapapun, tak terkecuali untuk wanita yang pura-pura ia sayangi."
Ia muak bila ada yang menila sesuatu karena gender. Toh, dalam hal ini semua orang mampu melakukannya. Tetapi mari hentikan di sini, Jungkook tak ingin mudah tersulut dan membut segalanya jadi lebih pelik. "Baik, jika aku memang tidak bisa kau percaya, maka aku tak akan hentikan."
"Kepercayaan mahal sekali. Aku tidak bisa memberikannya pada orang yang palsu. Aku lebih memilih menyimpannya dan tersiksa sendiri daripada harus bercerita cuma untuk memuaskan kuriositasmu saja."
Kendati Jungkook merasa perkataan Hyoji menyayat relung hati, ia mencoba sabar pun sadar bahwa kecewanya telah di tahap tertinggi. "Aku salah. Ya, aku salah. Salah karena sempat berpikir nakal saat melihat tubuh Sohee. Jadi bagaimana? Yeobin bilang kalau aku memujanya sampai panas dingin? Tidak. Aku panas dingin karena kau mendadak muncul dalam pikiranku. Terus memikirkanmu sampai rasanya mau gila. Tidak percaya? Tak mengapa, Hyo. Kau tidak perlu memercayaiku. Aku hanya beromong kosong dan membual, benar?"
"Ya, benar. Kau begitu pandai dalam hal menarik wanita. Tetapi tidak kali ini dan tidak padaku. Dan kalau kau berpikir aku cuma menakut-nakutimu dengan kata pergi, sekiranya kau perlu menyiapkan diri bila pulang nanti aku tidak di rumah-eh, tidak, ya? Tidak akan membuatmu cemas. Kan, kau bisa mengundang wanita untuk menemani tidur dan memuaskanmu." Hyoji menjeda, ia tak akan berhenti berbicara meski rahang Jungkook mengeras pun matanya berubah buas. "Aku ingin sekali saja merasakan jadi dirimu. Egois dan serakah. Kau menyingkirkan Taehyung dariku, tetapi tidak melepaskan wanitamu yang lain. Aku tidak tahu kau berbohong atau tidak waktu bilang melepas Yesi demi diriku. Tetapi rasanya sama saja karena setelah kau melepasnya, kau masih bisa mencari yang lain, yang lebih dari sebelumnya."
"Bicaramu sudah kelewatan, kau tahu?" Mengikis jarak, dan rasakan embusan napas istrinya berderu hangat.
"Tentu saja. Sebelum aku lebih parah melukaimu dengan perkataanku, maka biarkan aku keluar sekarang." Dinamika netranya tak teratur. Jelas ada ketakutan sewaktu ia melawan. "Kalau pun memang aku telah jatuh. Belum terlalu dalam, kurasa. Kalau memang tidak yakin dengan pernikahan ini, kita bisa diskusikan nantinya akan bagaimana asal kau berjanji untuk tidak membiarkanku tersesat dalam labirin kepalsuan. Setidaknya biar aku bersiap untuk lebih mudah merelakanmu."
Memejam, memendam segala geram, dan mengangguk bungkam. Ia mundur dan ciptakan ruang gamam. Mempersilakan dengan isyarat tangan, tetapi mengharamkan dengan sinyal pandang. "Aku akan mengunjungimu nanti."
Sementara di sana wanitanya masih termangu kaku. Ia kira akan ada perdebatan berjangka panjang dan Jungkook mampu meyakinkannya sekali lagi. Ia melangkah ragu seraya membuka pintu. Namjoon beserta yang lain telah berada di depan ruang dengan kecemasan yang tercurah. Ia keluar dan berhenti sejenak di sana. Genggam erat knop yang belum sempat ditarik agar tertutup rapat.
"Aku akan memperbaikinya dan kau akan lihat."
Dengan kalbu yang masih berdendang lincah, rungunya tersedia buat dengar kelanjutan suara layu suaminya.
"Bila kita adalah jodoh. Maka lebih dari tiga windu kita berpisah." Tekanan di dada memberat, membuatnya sulit berucap. "Aku berharap kepergianmu tak lebih dari sehari. Sebab aku tidak akrab dengan kerinduan."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑰𝒏𝒏𝒆𝒓𝒎𝒐𝒔𝒕
Fanfiction(Sudah Diterbitkan) Note: karena restock fanbook habis, untuk pembelian versi pdf bisa DM di ig *pluveejey --- Sejak awal, pernikahan mereka memang terasa bak terjerembab dalam lembah menyedihkan. Jeon Jungkook menikahi Shin Hyoji tanpa aba-aba yang...