Sirene mobil kali ini terdengar mengerikan baginya. Berdengung mengguncang jantungnya yang bergetar membuat diamnya jadi berubah ganas saat ia memaksa mengemudi dengan kecepatan dari biasanya. Terlebih saat kantor pusat mengabarkan rumah milik Jeon Jungkook padam bersamaan dengan ledakan di jam tiga dini hari."Ini akan menjadi laporan yang panjang," ujar Im Jinyoung, detektif intel di sampingnya.
"Tidak, kita belum mengetahui dari mana sumber ledakan tersebut."
"Tetapi kau terlihat lebih cemas dari bisanya, Polisi Min."
"Sebab yang melaporkan bukan Jeon Jungkook."
Detektif Im menatapnya penuh selidik. Ini menjadi kasus yang agak janggal, jika ledakan tersebut terjadi dengan jarak dekat dari kediaman Jeon Jungkook, kenapa lelaki itu tidak langsung melaporkan? padahal ketika listrik padam, ia bergegas menelepon pusat seolah itu masalah besar.
Ketika mobil melewati rumah Jungkook, keduanya melihat lelaki itu tengah menggedor-gedor kaca mobil yang ada di depan rumahnya seraya terus berteriak memanggil nama Hyoji.
Mobil mereka telah tiba di lokasi lebih dulu sebelum akhirnya pemadam kebakaran dan mobil dari divisinya tiba. Yoongi langsung turun dan meminta Detektif Im untuk mengurusnya lebih dulu. Min Yoongi berlari menuju Jeon Jungkook yang tengah memecahkan kaca mobil dengan sikunya sendiri.
Melihat raut Jungkook yang begitu cemas sampai kinerja otaknya tak berjalan brilian. Padahal ada batu di sekitarnya, tetapi lelaki itu memilih melukai dirinya sendiri. Ia jadi teringat perkataan Jungkook waktu lalu, "Tak masalah selagi Hyoji bahagia, sekalipun nyawaku jadi taruhannya." Meski Yoongi sempat tak yakin dengan perkataan lelaki itu.
Jungkook membuka pintu mobil dan berusaha membangunkan istrinya. Tak lama sirene ambulans terdengar bersama kedatangan polisi lain yang melaporkan pada Yoongi, "Bukan granat atau semacamnya, sebuah mobil yang meledak milik produser musik yang hilang."
Jeon Jungkook tersentak. Hyoji tadi menceritakan padanya kalau Jimin tengah menangani kasus produser musik yang hilang. Tetapi Jimin tidak bilang siapa, seolah memang tidak membiarkan Hyoji mengerti. Selang beberapa waktu, sebuah mobil berhenti di belakang mobil Hyoji. Lelaki dengan peluh dan raut sama cemasnya dengan Yoongi dan Jungkook datang bergabung.
"Produser musik itu-"
"Saksi yang menelepon tadi... Apa Detektif Im sedang menginterogasinya?" Yoongi memotong kalimat Jimin.
"Anu-" polisi tersebut menggaruk tengkuknya. "Semua pertanyaan yang hendak ditanyakan Detektif Im sudah didahului oleh Kim Namjoon."
"APA?" Ketiga lelaki itu bereaksi serentak. "Bagaimana mungkin?" lagi, dengan bersama. Membuat polisi tersebut tercengang dan bingung dengan ketiganya seolah mereka memiliki DNA yang sama.
"Kim Namjoon datang dengan pemilik agensi yang dinaungi produser musik tersebut."
Min Yoongi mengangguk. "Kembalilah, urus yang di sana, aku akan mengurus yang di sini," ujarnya ketika melihat Kim Namjoon berlari datang dengan seseorang.
Polisi itu kembali ke TKP. Mobil ambulans tiba bersamaan dengan Namjoon dan Jung Hoseok. Kedua dokter langsung turun dari mobil tersebut. Saeyoung yang sensitif dengan mata memerah langsung memeriksa Hyoji. Sedangkan Seokjin segera membuka bagasi mobil mengeluarkan brankar.
"KATANYA TIDAK ADA KORBAN DALAM LEDAKAN TERSEBUT? KENAPA SESEORANG MENELEPON KALAU SHIN HYOJI ADALAH KORBAN?" Pekiknya ketika ia tiba dengan brankar.
Ah, lelaki ini. Selalu berbicara tanpa spasi.
"Hei, Man. Calm down. Sepertinya Hyoji pingsan karena terkejut dengan ledakan itu." Namjoon menepuk bahu Seokjin dan menatap kekasihnya yang ternyata datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑰𝒏𝒏𝒆𝒓𝒎𝒐𝒔𝒕
Fanfiction(Sudah Diterbitkan) Note: karena restock fanbook habis, untuk pembelian versi pdf bisa DM di ig *pluveejey --- Sejak awal, pernikahan mereka memang terasa bak terjerembab dalam lembah menyedihkan. Jeon Jungkook menikahi Shin Hyoji tanpa aba-aba yang...