1; Curious

12.9K 1.3K 134
                                    


(Hiduplah seperti kamu bermain game)



Ia selalu mengeluarkan lisensi taekwondonya jika ada lelaki yang berusaha menggoda atau menyelakainya, sebagai ancaman saja. Namun untuk mencegah kesialan malam itu, jangankan sebuah lisensi taekwondo, kemampuan membedahnya tidak akan berguna jika hatinya sedang antah-berantah dan jiwanya tengah dihipnotis oleh cairan pekat ditemani pria setampan Jeon Jungkook. Tidak akan ada yang bisa mencegahnya.

Siang itu saat dirinya baru saja selesai mengoperasi pasien donor jantung, ia terduduk lemas di ruangannya dengan napas berpacu begitu cepat. Seorang pria yang juga menghuni ruang itu datang, duduk di atas mejanya.

"Kau baru saja melakukan pekerjaan berat. Selain menyelamatkan orang lain, kau juga berperang dengan rasa takutmu."

Ia hanya mengangguk, tersenyum seadanya. Bayang itu masih saja jelas, saat dirinya melihat sebuah jantung, tangannya selalu bergetar takut.

"Semua pekerjaan akan ringan jika dikerjakan bersama. Aku tidak sendiri, Oppa."

Lelaki itu tersenyum. "Benar sekali. Itu yang harus kau ingat, kau tidak akan sendiri, begitupun dengan ke depannya."

Ia tertawa, mulai merasa tenang dengan keyakinan lelaki itu. "Kau akan selalu mendukung dan bersamaku, bukan?"

"Untuk sebuah pekerjaan, kalau untuk kehidupan pribadimu, tentu lelaki itu yang akan menemanimu."

Bahu yang tadinya bersandar jadi tegak, Hyoji mendongak menatap lelaki yang tengah duduki mejanya. Alisnya mengkerut, tak mengerti dengan maksud. "Maksudmu? Lelaki itu? Siapa?"

Lawan bicaranya menatap penuh selidik, lantas mendekatkan kepalanya seraya berbisik, "Mau ceritakan sekarang atau setelah bertemu dengannya?"

Kalau tidak salah, sih. Ia sekarang paham siapa lelaki itu dan cerita apa yang ingin didengar. Hyoji mengalihkan pandang sambil tertawa hambar. ""lKalau ada apa-apa juga aku pasti ceritakan padamu atau Saeyoung."

"Hyoji-yaa, aku sudah mengenalmu lebih dari sewindu. Baiklah jika tidak mau ceritakan, lelaki itu juga sudah menceritakan poin pentingnya."

Hyoji sontak balik menatapnya lagi dengan was-was. "Ya!!"

"Beruntung saja dia bertemu denganku terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Direktur-nim. Saat ini ia sedang di ruangan direktur. Jika kau telat, bisa jadi-"

"Ya!! mau kutendang itumu, eoh?"

Lelaki tersebut malah terkekeh, ia beranjak dari atas meja Hyoji, lantas merapikan berkas di mejanya sendiri yang kebetulan terletak di sisi kirinya. Sementara Hyoji bangkit hendak keluar dengan ragu.

Direktur tidak boleh tahu aku terkena skandal itu, bisa-bisa dia memecatku.

"Cepat sekali menemukan sebuah pengganti," godayanya.

"YAK! KIM SEOKJIN!"

× × ×

Jeon Dahyun tahu bahwa Jungkook bukan tipikal orang yang sembarangan, apalagi soal memilih pendamping hidup. Sebagai orang tua yang menjadi peran penting dalam sebuah pernikahan, ia menemani Jungkook untuk melakukan riset lebih soal calon pengantinnya. Selain wanita yang bernama Shin Hyoji itu berprofesi sebagai dokter, ia tidak lagi menemukan info penting dari Namjoon-managernya.

"Ibu tunggu di mobil, kau saja yang masuk."

Jungkook menggeleng. "Ibu bilang mau melihatnya, kan? Ibu harus ikut."

"Menyelesaikan masalah ditemani Ibu? Bagaimana jika dia mengejek kau anak manja?" Dahyun meraih punggung tangan anaknya. "Jika ada Ibu, kebanyakan wanita pasti akan menjaga image, bagaimana kalau dia tidak tega menolaknya dan menerima karena terpaksa? Bukan hanya kau, dia juga pasti akan menyesal. Setidaknya jika kau sendiri yang datang, kau akan tahu respons sesungguhnya."

𝑰𝒏𝒏𝒆𝒓𝒎𝒐𝒔𝒕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang