PART 17

2.7K 84 2
                                    

"Dan kini saatnya membuka lembaran baru, berusaha membuang masa lalu yang menyakitkan dan menggantikannya dengan sejuta kebahagiaan"

🐼🐼🐼

Dengan kesal Karin berjalan ke kelasnya. Sesampainya Karin di kelas, ia duduk disamping Resky yang sedang memainkan ponselnya.

"Lo kenapa pagi-pagi udah cemberut kek gini?" Tanya Resky sambil menyimpan ponselnya di saku baju.

"...." Karin diam tak menjawab pertanyaan Resky. Karin malah menenggelamkan wajahnya di meja.

"KARINA OLIVER HENZU, GUE NGOMONG SAMA LO" teriak Resky di telinga Karin.

"Apaan sih teriak-teriak gue nggak tuli kali" gerutu Karin sambil mengusap-ngusap telinganya.

"Hahaha.. makanya kalau ditanya orang itu jawab jangan dikacangin" ucap Resky sambil terkekeh.

"Ah lo tambah bikin gue badmood" ujar Karin sebal.

"Sorry, sorry emang lo kenapa?" Tanya Resky mulai serius.

"Itu si Lian masa dia larang-larang gue buat deket sama cowok selain dia sih. Emang dia pikir dia itu siapa" cerita Karin.

"Ohh.. jadi ini permasalahannya. Dengerin gue Karin itu tandanya dia serius suka sama lo dan dia cemburu lihat lo deket sama cowok lain" ucap Resky sambil mengusap bahu Karin.

"Tahu ahh badmood gue bahas Lian mulu" ucap Karin lalu mulai mengenakan headset dikedua telinganya dan menyalakan musik dengan volume besar. Resky yang melihat kelakuan Karin hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu mulai memainkan ponselnya lagi.

Drrtt...Drrtt...Drrtt

Ponsel Karin bergetar lama menandakan ada yang sedang memanggil. Karin yang awalnya sedang mendengarkan musik pun terganggu. Saat Karin melihat ponselnya yang berbunyi ternyata itu dari sahabatnya Nevy.

"Halo!!" Ujar Karin.

"Kariinn kita kangen sama lo" teriak Nevy dan Alexa heboh membuat Karin menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"Aduh gue juga kangen sama kalian" balas Karin. Resky yang masih duduk disamping Karin memandangnya dengan pandangan bertanya.

"Dari sahabat-sahabat gue di Indonesia" ucap Karin berbisik di telinga Resky. Resky pun hanya menjawabnya dengan ber-oh-ria.

"Makanya kalau kangen jalan-jalan juga disini" ucap Alexa.

"Iya nanti kalau udah selesai semester" balas Karin.

"Lo baik-baik aja kan di Amerika. Nggak ada yang apa-apain lo kan? Nggak ada yang bully lo lagi kan kayak si Ratu?" Tanya Nevy khawatir.

"Iya gue baik-baik aja kok, semuanya nerima gue dengan baik malah gue punya sahabat disini" ujar Karin sambil tersenyum walau ia tahu bahwa Alexa dan Nevy tak bisa melihat senyumnya.

"Ihh jahat lo Rin, jadi lo udah lupain kita karena lo udah punya sahabat baru" ucap Alexa pura-pura sedih. Alexa tahu Karin tidak mungkin melupakannya.

"Aduh masa gue mau lupain lo berdua sih. Ya nggak lah lo berdua tuh tetap ada dihati gue jadi sahabat terbest gue" ucap Karin menjelaskan.

"Ohh sukur deh kirain lo udah lupa sama gue. Btw semenjak lo di Amerika Rafael sering nanyain keberadaan lo" ucap Nevy pelan.

"Eh udah dulu yah, gue udah mau masuk nih. Bye Nev..Alex" ujar Karin lalu memutuskan sambungan telepon secara sepihak.

Karin selalu menghindari pembahasan tentang Rafael. Ia yakin Rafael sekarang pasti sudah bahagia dengan orang yang dia cintai. Karin selalu berusaha melupakan bayangan-bayangan tentang Rafael di otaknya.

RAFAELKARINA [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang