"Jika ini memang takdir gue, Gue gak bisa berbuat apa-apa, gue cuman minta sama Allah buat jaga orang-orang yang gue sayangi saat gue nggak bisa jaga mereka"
~Lianshar Arkafer Johnson🐼🐼🐼
1 jam kemudian ruang ICU terbuka membuat kedua orang tua Lian segera menghampiri seorang dokter yang baru saja keluar.
Rafael dan Karin tidak ada disana karena mereka baru saja pulang, ini adalah usulan dari Ibu Lian karena tak ingin Karin ikut mendengar tentang penyakit Lian, karena memang Karin sampai sekarang belum tahu soal penyakit yang diderita oleh Lian jadi kedua orang tua Lian dan Rafael sepakat untuk tak memberitahukan ini pada Karin atas permintaan Lian sendiri.
Sebenarnya Karin tidak ingin meninggalkan Lian namun akhirnya ia tidak menolak untuk pulang itupun karena Karin dipaksa oleh kedua orang tua Lian.
"Dokter bagaimana keadaan anak kami dok?" Tanya Ayah Lian pada dokter yang menangani anaknya.
"Sebelumnya saya minta maaf karena kami akan menyampaikan berita ini" ujar Dokter tersebut lalu menghela napas kemudian melanjutkan ucapannya.
"Penyakit kanker Lian kambuh lagi dan sekarang sudah bertambah ganas karena sudah masuk stadium 4, dan kami perkirakan usia putra Bapak dan Ibu tidak bisa bertahan lama. Sekali lagi kami mohon maaf kami sudah berusaha melakukan yang terbaik" jelas dokter tersebut sambil menatap iba kepada orang tua Lian. Sudah sering kali dokter tersebut mendapatkan keadaan seperti sekarang keadaan dimana ia tidak bisa melakukan apa-apa untuk pasien-pasiennya.
Kedua orang tua Lian menangis pilu setelah mendengar penjelasan dokter tersebut. Namun tidak ada yang bisa mereka lakukan selain tabah dan berdoa kepada yang kuasa untuk kesembuhan anak satu-satunya.
"Putra anda baru saja sadar dan tadi ia ingin bertemu dengan Bapak dan Ibu, kalian bisa menjenguknya setelah kami memindahkan Lian ke ruang rawat inapnya" ucap dokter tersebut lalu pergi meninggalkan orang tua Lian.
***
Keesokan paginya..
Setelah pulang dari sekolah Karin dan Rafael memutuskan untuk menjenguk Lian di rumah sakit bersama-sama.
"Karin, Lian pengen ketemu sama kamu" ujar Ibu Lian saat Karin dan Rafael baru saja datang. Rafael sudah tahu keadaan Lian dari pesan yang di kirim oleh Ibu Lian.
"Gimana keadaan Lian, Tante?" Tanya Karin.
"Lian udah baik-baik aja kok" ujar Ibu Lian sambil tersenyum sendu.
"Alhamdulillah" ujar Karin lega dan bahagia.
"mending sekarang lo temuin Lian" ujar Rafael yang dibalas anggukan Karin. Dengan perasaan Lega Karin masuk ke ruang inap Lian.
"Hai, gimana keadaan lo sekarang" sapa Karin canggung.
"Eh hai. Baik kok, baru pulang dari sekolah?" Tanya Lian.
"Hmm" gumam Karin lalu duduk di kursi di samping brankar Lian.
"Oh iya makasih yah buat semuanya" ucap Lian tulus yang dibalas anggukan Karin.
"Ngomong-ngomong lo kemarin nyuruh gue ke taman buat apa? Katanya ada yang mau lo omongin" ujar Karin berusaha mencairkan suasana yang tadinya hening karena tidak ada yang memulai percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAELKARINA [COMPLETED]✅
Teen FictionBeberapa part di private, follow sebelum membaca!! Lo boleh benci sama gue tapi gue mohon tolong kasih gue kesempatan buat memperbaiki semuanya ~ Rafael Aditya Revaldi Lo terlalu takut sama trauma masa lalu lo sampai lo lupa caranya menghargai cewek...