"Takdir Tuhan ialah pasti, kita tidak bisa mengubahnya sehingga harus sesuai dengan apa yang kita inginkan"
🐼🐼🐼
Karin bersama dengan kedua sahabatnya yaitu Nevy dan Alexa sedang berkumpul disebuah kafe. Pagi tadi di apartemen, Karin dikejutkan dengan kedatangan kedua sahabatnya.
"Eh Rin jadi gimana hubungan lo sama Lian?" Tanya Alexa. Karin yang mendengar nama Lian disebutpun langsung tersenyum sedih.
"Udah berakhir" ujar Karin singkat sambil menahan sesak di dadanya.
Alexa dan Nevy yang mendengar jawaban Karinpun hanya diam tak membalas karena takut membuat Karin sedih sebab harus mengingat hubungan yang membuatnya bahagia selama ini sudah berakhir.
"Jangan sedih Rin, karena kesedihan lo pasti akan tergantikan dengan kebahagiaan. Ibarat sebuah pelangi yang akan muncul setelah hujan" ujar Nevy mencoba menguatkan Karin.
"Gue nggak papa kok!" Ucap Karin sambil mencoba tersenyum.
Drrtt.. Drrtt.. Drrtt..
Ponsel Karin bergetar saat Karin mengecek ponselnya ternyata ada sebuah pesan dari Rafael.
~Rafael
Lian butuh lo!!Pesan dari Rafael membuat perasaan Karin menjadi cemas seketika pasalnya memang sejak semalam dia memiliki firasat yang tidak baik.
"Kenapa Rin?" Tanya Alexa saat melihat raut wajah cemas pada Karin.
"Gue nggak tahu, tiba-tiba Rafael ngirim pesan ke gue dan tiba-tiba perasaan gue nggak tenang" ujar Karin panik.
"Pesan apa?" Tanya Nevy. Karina lalu menunjukkan pesan yang di kirimkan oleh Rafael.
"Temuin dulu aja" usul Nevy.
"Ya udah kalau gitu gue pergi dulu" ucap Karin lalu segera menghubungi Rafael untuk menanyakan tempat ketemuan mereka.
***
"Ada apa?" Tanya Karin saat sudah bertemu dengan Rafael di taman rumah sakit.
"..." Rafael hanya diam tak menjawab pertanyaan Karin.
"Ada apa Raf?" Tanya ulang Karin. Lama Rafael terdiam dengan pandangan kosong dan akhirnya Rafael menjawab pertanyaan Karin.
"Lian kecelakaan!" Ucapan Rafael membuat Karin cemas dan takut seketika karena meskipun Lian sudah memutuskannya tapi nyatanya Karin tidak bisa melupakan dan membenci Lian.
"La-lalu Lian di rawat dimana?" Tanya Karin tanpa menghilangkan raut wajah khawatir dan cemasnya. Rafael yang melihat raut wajah Karin membuatnya sadar diri bahwa Karin memang sudah melupakannya.
"RAFAEL, LIAN DI RAWAT DIMANA?" ujar Karin sedikit membentak karena Rafael bukannya menjawab pertanyaannya Rafael malah melamun entah apa yang ia pikirkan.
Rafael tersentak kaget dengan bentakan Karin lalu iapun memberitahukan nomor kamar Lian.Setelah mengetahui nomor kamar inap Lian dengan segera Karin beranjak dan berlari untuk melihat keadaan Lian dan meninggalkan Rafael yang menatap pedih kepergian Karin.
Sesampainya didepan kamar inap Lian, Karin melihat orang tua Lian yang baru saja keluar dari kamar inap Lian.
"Apakah kamu yang bernama Karin?" Tanya Ayah Lian pada Karin.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAELKARINA [COMPLETED]✅
Roman pour AdolescentsBeberapa part di private, follow sebelum membaca!! Lo boleh benci sama gue tapi gue mohon tolong kasih gue kesempatan buat memperbaiki semuanya ~ Rafael Aditya Revaldi Lo terlalu takut sama trauma masa lalu lo sampai lo lupa caranya menghargai cewek...