20# Truth or drink?

64 8 3
                                    

Jangan tanyakan apa mauku, tanyakan saja pada dirimu kenapa kamu menanyakan apa mauku.
-Zaskya.

Bel istirahat sudah berbunyi 2 menit yang lalu, siswa yang ada di kelas ini tidak ada yang pergi ke kantin, mereka menikmati permainan Truth or Drink.

Ada yang hanya sekedar melihat, ada yang ikut bermain meramaikan suasana.

"Hey, whatsup gengs! Ketemu lagi dengan saya seba-"

"Bacot anjir." ucap Rio kepada Roy.

"Udah mulai aja, siapa yang duluan?" tanya Andika kepada mereka semua.

"Gue, gue, gue!" teriak Roy.

Di meja sudah disediakan sirup Abc rasa jeruk serta gelas kecil. Permainan ini adalah: teman kalian akan memberikan kalian sebuah pertanyaan, jika kalian tidak bisa menjawab kalian wajib meminum sirup rasa jeruk itu. Namun sebaliknya, jika kalian bisa menjawab, maka si penanyalah yang akan meminum sirup itu.

"Jadi siapa yang mau ngasih pertanyaan buat Roy?" tanya Andika lagi.

"Gue aja." jawab Aksa cepat, "Lo lagi deket ya sama Rani?"

Mendengar namanya disebut, Rani menoleh ke arah Aksa dengan tatapan bertanya kemudian melirik malu ke arah Roy.

Roy gelagapan, bagaimana temannya bisa tau?

Roy maju kemudian mengambil botol sirup dan menuangkannya ke dalam gelas lalu meminumnya.

Aksa tersenyum sinis, "Cupu."

Rani bernafas lega, untung Roy mengambil langkah yang tepat.

"Sekarang kasih gue pertanyaan." ucap Gaga.

"Biar gue yang ngasih pertanyaan." ucap Andika. "Lo kenapa masih ngejomblo? Kenapa lo gak coba nembak Zaskya? Padahalkan kalian lagi pedekate."

Gaga menatap Dika sinis, temannya yang satu ini memang ember, lalu Gaga tersenyum kecut.

Zaskya diam saat namanya disebut, ia memandang gelas yang sudah diisi sirup tadi, berharap Gaga akan meminumnya.

Cukup lama. Hening. Sampai suara deheman itu mencairkan suasana.

"Ehem."

"Karena gue tau, di hati Zaskya bukan cuma ada gue, tapi orang lain juga ada."

Semua orang menatap Gaga intens, Zaskya pun sama. Namun setelah itu berbalik badan, kemudian pergi menjauhi keramaian.

Zaskya berhenti tepat di depan pintu, berbalik arah menatap Gaga dalam diam.

"Gue rasa, Zaskya cuma mempermainkan cinta gue. Maka dari itu, gue coba mundur dan lupain dia. Karena gue gak pantes buat dapetin hati dia."

Zaskya menahan napas, air matanya jatuh, sejujurnya Gaga salah paham, tapi entah kenapa ia tidak mau berterus terang, Zaskya malah membiarkannya saja.

Cowok yang Gaga maksud itu pasti Adit anak kelas XII IPS-3, Zaskya dekat dengan Adit karena itu sebuah perjanjian, Adit telah diputusi oleh pacarnya karena pacarnya bosan. Itu yang membuat Adit sakit hati lalu meminta tolong kepada Zaskya untuk membuat mantan pacarnya itu cemburu.

FEELINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang