Part 11

1.6K 186 16
                                    

Jinyoung bersiap-siap pergi ke restoran untuk membantu Henry dan ibunya. Jinyoung mengunci pintu rumah kemudian berjalan menuju sepedanya yang terletak didekat pagar. Namun kedatangan dua laki-laki berseragam formal membuat Jinyoung mengurungkan niatnya. Kedua orang itu berjalan mendekatinya.

"Tuan besar memerintahkan kami menjemput anda"

"Aku?" Jinyoung menunjuk dirinya sendiri. Ia sempat berpikir kedua orang ini adalah suruhan Mark. Tapi jika dilihat-lihat, Jinyoung tidak pernah melihat wajah keduanya. Bagaimanapun juga Jinyoung cukup lama tinggal bersama Mark, jadi dia mengenal siapa-siapa saja yang bekerja dengan laki-laki itu.

"T-tapi siapa yang menyuruh kalian?"

"Ayah anda tuan"

"Appa?"

Setelah semua yang dilakukan oleh sang ayah terhadap dirinya, membuat Jinyoung tidak ingin mengenal lagi yang namanya ayah. Bagi Jinyoung, ayahnya adalah Kim Sejoon, orang yang selama ini merawatnya, orang yang sangat Jinyoung rindukan karena ayah angkatnya sedang berada di Mokpo. Disana ayahnya bekerja sebagai seorang nelayan. Bahkan setiap sebulan sekali Tn. Kim mengirimkan banyak ikan untuk keluarganya yang berada di Seoul.

Itulah laki-laki yang Jinyoung anggap sebagai ayahnya. Orang yang menyayanginya dan juga orang yang sangat ia sayangi.

"Maaf aku sibuk. Sebaiknya kalian pergi. Katakan padanya kalau aku bukan anaknya"

Kedua pria itu saling bertatap-tatapan. Mereka diperintahkan oleh Tn. Park untuk membawa Jinyoung ke rumah, kediaman keluarga Park. Jika mereka gagal, pekerjaan mereka yang dipertaruhkan.

"Tapi tuan besar ingin anda kembali kerumah tuan"

"Kembali kerumah? Sejak kapan aku tinggal disana? Rumahku disini"

"Tapi tuan..."

"Lebih baik kalian pergi dari sini. Jangan halangi jalanku"

"Kalau begitu maafkan kami kalau kami harus memaksa anda untuk ikut dengan kami.

"Apa? Yak! Lepaskan aku!"

Mudah bagi mereka menyeret tubuh lemah seperti Jinyoung. Dengan satu tarikan mereka berhasil memasukkan Jinyoung kedalam mobil. Meskipun mereka membawa Jinyoung secara paksa, tapi mereka berusaha tidak melukai pemuda ini. Bagaimanapun juga Jinyoung adalah anak dari majikan mereka.

.

Disinilah sekarang Jinyoung berada. Diruang tamu yang cukup luas yang dipenuhi barang-barang mahal. Sementara sang pemilik rumah sedang menuruni tangga bersama sang istri. Wanita cantik tersebut tersenyum melihat anak laki-laki yang duduk di sofa dengan wajah tegangnya.

Jinyoung berusaha bersikap sebiasa mungkin saat ayah dan ibu tirinya duduk di sofa di hadapannya.

"Apa mereka melukaimu?" Tanya Tn. Park saat melihat perban yang melilit di tangan Jinyoung. Ia mengira anak buahnya lah yang melukai tangan anaknya. Anak-Nya? Ya Tn. Park mengakui Jinyoung sebagai anaknya. Beberapa hari yang lalu ia bermimpi tentang kedua anak kembarnya. Dimana saat itu Junior berjalan meninggalnya kemudian hilang dibalik pintu. Tidak lama kemudian ia melihat Jinyoung mengikuti Junior dari belakang. Jujur saja, saat itu ia sangat takut. Hingga ia terbangun dengan dipenuhi keringat yang bercucuran. Sejak itu Tn. Park selalu memikirkan Jinyoung. Ia ingin anak itu tinggal bersamanya. Ia akui selama ini rumah mereka terasa sangat sepi. Padahal dulu, sewaktu istri pertamanya masih hidup, rumah mereka selalu ramai dengan kehebohan Junior dan si kecil Hyunjin. Namun semuanya berubah saat istrinya meninggal. Bahkan sifat dan perilaku anak-anaknya ikut berubah.

Sekarang Tn. Park tidak ingin berlarut-larut menyimpan rasa bersalahnya. Ia ingin anak kandung yang pernah ia buang tinggal bersamanya lagi. Ia ingin memberikan kasih sayang yang tidak pernah ia berikan pada Jinyoung maupun Junior dan Hyunjin.

Don't Leave Me -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang