Part 13

1.5K 180 11
                                    

Youngjae memasuki ruang kerja Jaebum sambil membawa berkas-berkas yang Jaebum minta. Namun tidak ada siapapun diruangan itu. Youngjae mendekati meja kerja Jaebum untuk meletakkan berkas-berkas yang ia bawa. Namun ia terpaku pada satu foto didalam sebuah figura kecil, foto Jinyoung.

Bahkan Jaebum masih menyimpan apapun yang berhubungan dengan Jinyoung walaupun hubungan mereka sudah berakhir. Kadang, Youngjae merasa iri pada Jinyoung. Banyak sekali orang yang menyayangi Jinyoung. Itu wajar, Jinyoung adalah tipe anak yang di idamkan oleh para orang tua. Perilaku baiknya tidak jarang membuat orang lain segan padanya.

Sekarang, Jinyoung tinggal dirumah yang sama dengannya. Apakah kasih sayang orang dirumahnya akan berpindah ke Jinyoung? Bahkan saat ini Youngjae merasa terasingkan karena sebelumnya hanya sang ayah yang bisa menerima kehadirannya dan ibunya dirumah.

"Tidak. Aku tidak boleh berpikiran seperti itu. Bagaimanapun juga Jinyoung hyung adalah hyungku" Youngjae segera meninggalkan ruangan tersebut sebelum sang pemilik ruangan datang lalu menuduhnya yang tidak-tidak. Karena bagaimanapun juga Jaebum pernah berpesan, tidak diperbolehkan masuk jika ia sedang tidak diruangannya.

.
.

Jinyoung sudah mulai kuliah kembali berkat bantuan sang ayah. Untungnya ia tidak mengulang mata kuliahnya berkat kepintaran yang ia miliki. Jinyoung ditugasnya untuk mempelajari semua mata kuliah yang tertinggal agar bisa ikut ujian. Itu semua berkat ayahnya yang cukup berpengaruh dikampus. Jinyoung tidak menyangka bahwa selama ini ia sudah cukup dekat dengan sang ayah.

"Jinyoung"

Jinyoung menoleh saat namanya dipanggil oleh seseorang. Meskipun ada banyak nama Jinyoung didunia ini, tapi ia yakin namanyalah yang dipanggil.

"Jaebum hyung?"

Jaebum berlari kecil menghampiri Jinyoung. Jinyoung tidak tahu harus berbuat apa, jadi ia sedikit membungkuk karena bagaimanapun juga Jaebum lebih tua darinya. Jaebum tampak tidak suka dengan sikap Jinyoung yang terkesan melupakan dirinya. Jinyoung masih merasa bersalah karena ia mencampakkan Jaebum begitu saja. Jaebum terlalu baik untuk dirinya. Menurutnya, Jaebum pantas mendapatkan pendamping hidup yang lebih baik juga.

"Kau sudah mulai masuk kuliah?" Tanya Jaebum sekedar berbasa-basi.

"Ne" Jawaban yang sangat singkat.

Jaebum merindukan Jinyoung-Nya yang cerewet dan manja. Namun Jinyoung yang berdiri dihadapannya sekarang seperti orang asing yang tidak mengenal dirinya, begitu kaku.

Sebenarnya Jinyoung ingin menanyakan kenapa Jaebum bisa disini? Namun ia tidak berhak tahu mengenai masalah pribadi Jaebum karena ia bukanlah kekasih Jaebum lagi.

Jaebum melirik arlojinya. Sudah waktunya jam makan siang.

"Apa kau sudah makan?"

Jinyoung menggeleng.

"Kalau begitu aku ingin mengajakmu makan direstoran didekat sini. Apa kau mau?"

Jinyoung terlihat berpikir. Jaebum mengamati wajah Jinyoung yang terlihat menggemaskan saat sedang memikirkan sesuatu.

"Kau tidak ada mata kuliah lagikan?" Tanya Jaebum.

"Masih ada satu mata kuliah lagi, dam itu sekitar 3 jam lagi"

"Kalau begitu kau tidak punya alasan menolak ajakanku. Kaja"

Jaebum meraih tangan Jinyoung lalu menyeretnya ke mobil yang terparkir tidak jauh dari sana.

.

"Wah ini enak sekali" Kata Jinyoung dengan kedua pipi yang mengembung karena terisi makanan.

Jaebum terkikik geli melihatnya. Ia merasa Jinyoung mulai terbiasa lagi dengannya. Dimobil, Jaebum terus mengajak Jinyoung mengobrol agar Jinyoung terbiasa lagi dengannya. Dan benar saja, Jinyoung menceritakan apa saja yang ia alami sejak tinggal dirumah orang tua kandungnya.

Don't Leave Me -Complete-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang