~[]~
Cahaya putih dari lampu menerangi ruangan dengan empat dinding yang mengelilinginya. Rak besi berdiri dengan kokoh di sisi kanan, bilik-bilik toilet dan shower di sisi kiri, pintu dibagian depan dan westafel di bagian belakang ruangan itu membisu, melihat dua manusia yang tengah saling berbalas senyum. Pria bertubuh atletis yang tertutup pakaian putih berbahan metal duduk disalah satu bangku panjang ditengah ruangan. Seorang gadis dengan celana jeans sepanjang mata kaki dan kaos hitam berlengan pendek berdiri dihapannya. Berbalas senyum. Tangan sang gadis terulur, untuk melepas masker pria di hadapannya.
"Oppa yang terbaik," puji gadis itu, jemari dari tangan kanannya dengan lihai mengusap dan merapihkan rambut pria di hadapannya, sementara jemari dari tangan kirinya di genggam sang pria.
"Kau juga sudah bekerja keras Lisa," bisik sang pria yang kemudian mencium punggung tangan kiri gadis yang dipanggilnya Lisa itu.
Lalisa Kwon, yang lebih sering di panggil Lisa bekerja sebagai seorang manager untuk seorang atlet Anggar Nasional Lee Soo Hyuk. Awalnya ia bekerja di sebuah sekolah olahraga milik negara untuk cabang olahraga Basket, ia bekerja sebagai manager untuk salah satu tim basket Nasional. Sayangnya, sebuah skandal yang terjadi dua tahun lalu membuatnya harus di mutasi ke cabang olahraga anggar. Lisa yang baru saja menginjak umur 25 tahun, kini bekerja sebagai manager seorang atlet Anggar Nasional dengan jenis anggar Foil Perorangan, Lee Soo Hyuk, yang baru saja memenangkan mendali emas di Kejuaraan Anggar Internasional.
"Aku tidak akan bisa menang kalau kau tidak datang hari ini," ucap pria itu sekali lagi, mengarahkan tangan kiri Lisa untuk menyentuh wajahnya.
"Mana mungkin aku tidak datang oppa? Aku managermu,"
"Kau kekasihku," ralat sang atlet, mengubah senyuman di wajah Lisa menjadi sebuah kekehan kecil.
"Kau bilang didepan semua reporter kalau kau tidak punya kekasih," keluh sang gadis dengan bibir mengerucutnya
"Bantu aku melepas semua pakaian ini dan aku akan memberitau semua reporter kalau managerku yang sangat mempesona ini adalah kekasihku," balas Soohyuk dengan tangan terulur ke telinga Lisa dan menyelipkan beberapa helai rambut yang menghalangi wajah gadisnya itu ke belakang telinganya.
Tanpa basa-basi, Lisa mengangguk kemudian melepaskan seluruh pakaian anggar yang Soohyuk kenakan. Menyisakan sebuah kaos ketat berwarna putih dan celana sebatas lutut pada tubuh prianya.
"Mandilah Soohyuk-ssii... aku akan membereskan barang-barangmu," ucap si gadis, berlaga sebagai manager sungguhan hanya untuk menggoda pria yang di kencaninya beberapa bulan terakhir.
"Kau tau bukan begitu perjanjiannya? Aku sudah memenangkan medali emasnya manager Kwon," balas sang atlet yang juga tanpa basa basi melepas kancing celana panjang managernya.
Satu ronde di atas bangku kayu tengah ruang ganti dan satu ronde tambahan di dalam bilik shower.
"Terimakasih untuk hadiahnya sayang," bisik Soohyuk yang sengaja memeluk Lisa dari belakang dan menciumi bahunya.
"Sama sama... tapi oppa... sampai kapan kita akan disini? Ayo kembali ke hotel, tidak boleh membuat pelatihmu khawatir,"
"Hhhh... di hotel tidak bisa bersamamu-"
"Aku dikamar sebelah... menyelinaplah kkk~"
"Haha... arraseo kalau si tua Lee Donghae tidak membuatku harus minum minum sepanjang malam,"
"Wah... sepertinya aku akan tidur sendirian tanpa seorang pengganggu pun malam ini,"
Keduanya sudah berkencan lima bulan terakhir, sayangnya peraturan tim Nasinonal melarang semua orang yang bekerja untuknya mengencani teman kerja. Pengecualian untuk sesama atlet dengan cabang olahraga yang beberda.
Lee Soo Hyuk sendiri seorang pria yang sudah menekuni anggar sejak usianya masih sangat kecil, tidak ada hal lain yang bisa di lakukannya selain bermain anggar. Dan di usianya yang baru mencapai 29 tahun ini, ia mampu membawa nama negaranya ke kejuaraan anggar internasional. Menjadi atlet anggar dengan pendapatan paling tinggi di antara atlet anggar lainnya, namun sekali lagi, tidak ada yang bisa di lakukannya selain bermain anggar, bahkan berkencan sekali pun. Soohyuk bukan tipe pria yang senang di kelilingi banyak gadis, ia tidak bisa mengencani beberapa gadis sekaligus karena satu-satunya hal yang bisa di lakukannya adalah anggar. Hingga ia jadi sangat membutuhkan managernya.
"Ya! Kenapa kalian lama sekali?!" tanya Lee Donghae, pelatih Soohyuk, pria yang pernah hampir membawa pulang medali perak di kejuaraan yang sama.
"Maaf, pencernaanku bermasalah lagi, jadi aku menyuruhnya menungguku, daripada atlet kebanggaanmu tersesat lagi? Hehe," jawab asal Lisa sembari melirik Soohyuk yang hanya bisa memasang wajah datarnya. "Heish! Soohyuk-ssii! Kau baru saja menang! Kenapa dengan wajahmu? Tersenyumlah, kau tidak senang?"
"Wajah senangnya memang begitu, jangan tersenyum, kau terlihat sangat sombong atletku! Haha!" tambah Donghae sembari menepuk-nepuk pelan bahu Soohyuk, menunjukan rasa bangganya pada sang atlet yang beberapa tahun lebih muda darinya itu.
Malam berlalu dengan berbagai pesta perayaan, beer, whiskey, daging, camilan, semua di sajikan untuk sang atlet. Tidak setiap hari sang atlet di izinkan menyentuh semua makanan itu, namun kali ini, setelah mendapatkan medali emas, sang atlet di izinkan mendapatkan semua makanan yang di inginkannya.
"Apa yang kau inginkan manager Kwon?" tanya Donghae sembari merangkul Lisa yang duduk disebelahnya. "Bagaimana kalau-"
"Pelatih Lee, sekarang sudah terlalu malam, bisakah kita kembali saja," ucap Soohyuk yang risih melihat kekasihnya di sentuh pria lain. Pelatih Lee yang sudah cukup mabuk setuju untuk kembali ke hotel, semua orang kembali ke hotel namun Lisa kembali kekamarnya sementara Soohyuk, Donghae dan beberapa atlet lainnya kembali minum minum dikamar hotel mereka.
"Ah aku ingin mencari udara segar sebentar," ucap Donghae setelah sudah lewat tengah malam. Pria itu berjalan keluar dari kamar hotel dan meninggalkan beberapa atletnya disana.
~[]~