~[]~
Setelah lelah menunggu, akhirnya Lisa bisa beristirahat di atas ranjang kakaknya. Menatap langit langit kamar itu sementara Yuri asik mengoceh dan menyuruhnya untuk mandi. Tapi jangankan untuk mandi, menarik nafas saja rasanya sangat berat. Suara Yuri terdengar memekakakan di telinganya, terdengar menyakitkan bagaikan suara besi yang menggores besi.
"Kau tidak mau mandi?" tanya Yuri sembari melompat untuk ikut berbaring disebelah Lisa. "Kalau begitu, kemana kau selama ini? Kau masih bergabung dengan organisasi mengerikan itu? Kau bilang padaku kalau kau berhenti!"
"Ada yang datang mencariku?"
"Ya, seseorang bernama Lee Donghae datang mencarimu, lalu gadis bernama Jennie Kim juga menemuiku untuk mencarimu, dan beberapa orang lainnya secara bergantian datang menemuiku untuk mencarimu. Kau sudah berjanji akan berhenti setelah melakukan tugas terakhirmu!"
"Anniyo, aku membohongimu, aku hanya cuti. Dua tahun. Tapi kurasa cutiku sia sia, bukan sia sia tapi menyakitkan. Dan aku menyesalinya."
"Lisa... berhentilah... ku mohon... jangan bekerja untuk mereka lagi, mereka tidak memberikanmu apapun dan bagaimana kalau kau sampai tertangkap?"
"Kau takut aku akan merusak karirmu? Tenang saja-"
"Aku mengkhawatirkanmu! Aku takut kau menghilang seperti kemarin lagi dan bagaimana kalau sampai kau tidak pernah kembali?!" bentak Yuri sembari bangun dari tidurnya. Membuat Lisa menatapnya dengan sebelah alis terangkat.
"Tapi aku disini sekarang,"
"Dan bagaimana kalau kau tidak kembali? Kalau kau mati disuatu tempat dan tidak ditemukan seperti-"
"Aku menemukannya. Harusnya aku memberitaumu lebih awal, tapi sebuah kekacauan terjadi, aku terluka dan tidak bisa mengingatnya- aku juga terjebak dalam- aku tidak mau membicarakanya, tapi itu bukan hal luar biasa, jadi tidak perlu khawatir, aku-"
"Dimana dia sekarang?"
Lisa bangkit dari baringannya, menghampiri Yuri yang terlihat takut dihadapannya, hendak meraih kakaknya itu tapi Yuri menepis tangannya, tapi Yuri menjauhi Lisa.
"Dimana pria itu sekarang?! Dia hidup bahagia dengan gadis yang-"
"Seperti katamu, dia pergi dengan banyak gadis, dengan semua gadis yang berhasil di godanya! Kenapa ada orang bodoh sepertinya?! Yang menjual semua gadis itu kemudian mengambil mereka kembali dan membuat semua masalah ini?!"
"Mwo? Apa maksudmu? Apa sebenarnya terjadi Lisa?!"
"Kim Heechul! Pria yang tidak bisa kau lupakan itu tidak pernah menyelingkuhimu! Semua gadis yang kau lihat itu adalah gadis gadis yang pernah di jualnya! Dan karenamu dia merasa bersalah kemudian mengambil kembali barang dagangannya! Membuat orang orang yang sebelumnya menyanjungnya berubah membencinya! Membuat mereka semua marah kemudian menyerangnya! Eonni mau tau dimana dia sekarang?! Kau sudah memperingati hari kematiannya setiap tahun, dia tenggelam bersama kapal Sewol," maki Lisa membuat Yuri lemas seketika, membuat gadis yang lebih tua darinya itu perlahan lahan jatuh dan duduk di lantai. "Aku membiarkan kalian berkencan, karena dia sangat menyukaimu, aku tidak keberatan melihat kalian bermesraan bahkan bercinta di sebelah kamarku- dan sekarang kau benar benar sudah membuatku kehilangannya!"
Sama seperti malam ketika ia hampir mati, kini Lisa juga merasa hampir mati. Gadis itu berjalan sendirian ditengah malam, tanpa tujuan, dengan pandangan kabur karena air mata, terus berjalan sambil terisak dan menjadi tontonan banyak orang yang di lewatinya. Kembali ke rumahnya membuatnya mengingat kembali dengan sangat jelas bagaimana malam itu. Malam disaat ia diberi tau Taehyung megenai apa yang dilakukan Donghae pada Heechul, sekaligus malam dimana ia melihat Jiyong dan memohon untuk di selamatkan.
Ini yang jadi pemicu Lisa hilang ingatan.
Karena jauh didalam dirinya ia tidak ingin mengingat semuanya.
Karena semua ingatan itu sangat menyakitkan.
Lisa menyesal menemui Yuri siang tadi.
Lisa menyesal kembali ke rumahnya sore tadi.
Lisa menyesal melihat semua hadiah yang ada di rumahnya siang tadi.
Lisa menyesal karena menyalakan handphonenya dan mengingat semua yang ingin di lupakannya.
Gadis itu terus berjalan, berjam jam hingga ia tidak dapat merasakan kakinya lagi. Hari sudah hampir pagi dan gadis itu masih tidak punya tempat tujuan. Tanpa uang, dengan handphone yang sudah di tinggalkannya di tempat sampah 2 jam lalu.
Langkah Lisa terhenti, didepan sebuah pintu kaca apartement mewah, petugas keamanan melarangnya masuk dan untung saja pemilik satu satunya nomor apartement yang bisa Lisa sebut saat itu ada dirumahnya.
Jiyong yang baru saja pulang setelah menyerah menunggu Jennie Kim hampir melompat kegirangan, karena petugas keamanan menelpon apartementnya dan memberitaunya kalau seorang gadis bernama Lisa menunggunya di bawah.
"Li- ada apa? Kenapa kau menangis?!" pekik Jiyong begitu melihat Lisa yang sangat berantakan berdiri di hadapannya. Kakinya hanya di lindungi sandal rumah tipis, tanpa mantel, tanpa topi, hanya kemeja biru tipis dengan celana jeans panjang yang tetap tidak cukup untuk menahan dinginnya awal musim semi.
"Tabrak aku... buat aku hilang ingatan lagi... aku tidak mau mengingatnya... hilangkan ingatanku lagi..." pinta Lisa, tanpa berhenti menangis, menyandarkan kepalanya pada dada Jiyong. "Selamatkan aku lagi... aku bisa mati kalau mengingatnya... selamatkan aku..."
~[]~
Niatku revisian malam ini... tapi laptopku tida bisa menyala tadi... setelah 1 jam akhirnya nyala. Tapi sekarang dia ga bisa connect internet, ke wifi ga bisa, ke modem juga ga bisa.
GALAU HUHUHUHU