~[]~
Jiyong langsung menghubungi Soohyuk begitu selesai bicara dengan Yuri. Ingin berdiskusi mengenai Lisa bersamanya namun Soohyuk menolak, Soohyuk terlalu terluka sampai ia tidak ingin lagi membicarakan Lisa.
"Maaf dia memang sudah sangat keterlaluan padamu,"
"Kenapa kau yang minta maaf?"
"Eh? Itu- itu karena ku rasa dia memperlakukanku berbeda-"
"Kau hanya tidak tau apa yang di inginkannya, jangan tertipu padanya Ji,"
"Kalau memang masih ada yang di inginkannya dariku, dia tidak akan meninggalkanku begitu saja,"
"Dan? Kau masih terpedaya padanya? Aku tau dia sangat cantik, manis dan argh! Aku tau dia sempurna! tapi dia bukan gadis baik yang pantas untukmu" Jiyong bisa mendengar suara kayu yang beradu dengan dinding, Soohyuk berada di tempat latihannya dan ia sedang sangat marah, begitu yang Jiyong pikirkan.
"Akan ku buat dia pantas untukku, dia memang sudah keterlaluan padamu tapi tidak padaku, aku hanya ingin memberitaumu soal ini jadi ku harap kau tidak merasa kalau aku menghianatimu, aku sudah memberitaumu naiatanku," ucap Jiyong di akhir panggilannya.
Hari itu sebenarnya Jiyong ingin langsung menemui Lisa, namun jadwal membuatnya harus ke Hongkong selama dua hari. Jiyong menelpon dan mengirimi Lisa, namun tidak sekalipun Lisa menanggapinya. Gadis itu menghindarinya.
Sementara Jiyong pergi ke Hongkong, Lisa pun bekerja bersama timnya. Bersama beberapa orang lainnya selain Jennie dan Jisoo untuk melakukan penipuan dan mengambil yang mereka butuhkan. Sampai kemarin, tugasnya hanya mengambil foto beberapa skandal para idol. Namun pagi ini Jennie memberinya sebuah tugas yang cukup besar—mengambil pembukuan milik sebuah lembaga peminjaman uang. Dua orang pria yang meminjamkan uang dengan bunga tinggi yang menjadi targetnya kali ini tinggal disebuah kantor kecil ditengah pasar. Kantor mereka terlihat kumuh, namun perputaran uang disana berjalan sangat lancar. Keduanya benar benar profesional dalam menekan peminjamnya untuk segera membayar hutang. Dan tugas Lisa hanyalah mengambil pembukuan mereka, kemudian menyerahkannya ke kantor polisi. Tidak peduli siapa klientnya, Lisa melakukan semuanya untuk dibayar. Setelah menyuruh seseorang untuk masuk kedalam kantor itu dengan berpura pura meminjam uang, Lisa membuat rencana dari seluruh hal yang di lihat orangnya. Singkatnya Lisa memutuskan masuk kedalam kantor yang tidak punya sistem keamanan khusus itu malam ini. Seharusnya malam ini kedua pria itu pergi untuk menagih hutang pada beberapa pekerja kontruksi dan Lisa punya waktu setidaknya 1 jam untuk mengambil yang dibutuhkannya.
"Gambarnya terlihat jelas? Tulisannya benar benar jelek," ucap Lisa pada Jisoo yang sedang terhubung dengannya melalui sebuah panggilan.
"Jelas, cepat pergi, mereka sudah selesai menagih,"
"Apa ini cukup untuk memenjarakan mereka? Heol... bunga yang mereka gunakan hampir 50%, sebenarnya mereka meminjamkan uang atau menjual tiket bunuh diri,"
"Jangan membacanya Lisa, cepat selesaikan membalik halamannya,"
"Iya iya... hei, V pernah meminjam uang disini juga- tunggu... kenapa dia tidak diberi bunga sama sekali? Bahkan hutangnya dianggap lunas begitu saja-"
"Aku tidak peduli, cepat keluar,"
"Ya! Kim Jisoo... ini bukan hanya bisnis pinjaman... ada banyak nama yang ku kenal- hakim Kim, pengacara Jung- mana mungkin semua orang ini meminjam uang ditempat seperti ini? Ini penyuapan. Singkirkan halaman dengan nama Kim Taehyung," suruh Lisa sembari menuangkan sisa kopi pada halaman dengan nama Taehyung diatasnya. Menunggu tinta pena yang dipakai untuk menulis nama Taehyung mulai pudar bersama kopinya. "Nama V tidak terlihat kan?"