37. Akhir dari kegelapan (1)

4.1K 393 34
                                    


Naya mengibaskan pedangnya dengan kekuatan penuh, membuat cahaya merah yang mengerikan. Iblis Hitam segera menghindar dari serangan itu. kali ini Naya tidak akan main-main. Amarahnya telah sampai di titik tertinggi. Ia harus segera memusnahkan Iblis Hitam dan mengakhiri peperangan ini. Banyak nyawa yang tidak bersalah menjadi korbannya.

Grrrr.

Gemuruh hebat terdengar kencang membuat semua yang ada di sekitar peperangan bergidik ngeri. Ervin mendekat kearah Naya membantu gadisnya bertarung. Naga yang mereka miliki merupakan naga yang terlahir berpasangan. Hanya saja, Ervin mendapatkan naga betina di dalam tubuhnya.

"Izinkan aku membantumu." Naya menatap Ervin dalam, kesungguhan pemuda itu membuatnya yakin dan menganguk pasti.

Mereka berdua kini menatap Iblis Hitam penuh kesungguhan. Peperangan ini berakhir jika mereka mampu membumi hanguskan Iblis Hitam dan membuatnya tidak pernah kembali lagi. Bukan, bukan raga yang harus mereka hilangkan melainkan jiwa yang berada di dalam raga tak berdosa itu.

"Kalian terlalu banyak membuang waktu," Iblis Hitam melangkah mendekat serta menghentakkan kakinya kuat ke atas tanah. Seketika gemuruh mengguncang tempat itu. Pepohonan tumbang serta gunung-gunung meletus mengeluarkan lahar yang panas.

Grrrr.

Suara gemuruh yang semakin memekakkan telinga membuat para hewan berlarian meninggalkan sekitar perbatasan.

"Hentikan!"

Naya berseru marah, Iblis Hitam membuat alam semakin rusak. Ia berlari menyerang Iblis Hitam yang masih berdiri dengan pongahnya.

Sreeettt.

Trang.

Trang.

Naya menghunuskan pedangnya, mengayun dan menebas Iblis Hitam. Iblis itu mampu mengimbangi Naya dan menghalau pedang yang di ayunkan kearahnya. Ervin tidak tinggal diam, ia berlari ikut menyerang Iblis Hitam menggunakan pedang naganya.

Prang.

Gemuruh semakin terdengar kuat. Arhies yang melihat Tuannya berperang memutar otaknya. ia mengamati alam yang semakin tidak berbentuk. Iblis Hitam menyerap energi alam sementara gesekan yang terjadi antara pedang milik Naya, Ervin dan iblis itu membuat ledakan dimana-mana.

"Apa yang harus aku lakukakn?" Arhies berujar bingung. Mereka hanya perlu menunggu hingga Naya dapat mengalahkan iblis itu. mereka tidak sebanding dengan iblis hitam.

Traaanggg.

Naya menahan pedang yang di hunuskan tepat di atas kepalanya. Ia menatap sang empunya pedang kesal. Dengan tenaga penuhnya ia mendorong iblis itu dan menebas lengannya.

Sreeet.

Berhasil. Naya dapat melukai iblis itu membuanya semakin berani untuk menyerang. Dengan gerakan gemulai dan lincah ia meliukkan badannya seirama dengan hunusan pedang yang ia arahkan.

"Cih!" Iblis Hitam berdecik tidak terima dengan luka yang kini ada di lengannya. Ia menatap Naya dan seketika memejamkan matanya membuat tubuhnya mulai berubah. Ekor yang mulai keluar satu persatu berwarna hitam kelam membuat Naya bergidik ngeri. Iblis Hitam berubah menjadi serigala berekor tiga. Mata merah serta taring yang tajam membuatnya terlihat semakin mengerikan.

"Grrrrrr!!!"

Ervin berlari mengangkat tubuh Naya dan terbang menghindari cakaran dari serangan Iblis Hitam.

"Terimakasih," ucap Naya membuat Ervin tersenyum.

"Tentu, aku akan melindungimu hingga titik darah penghabisan."

Sreeeettt.

Duaaarr.

Iblis HItam mengeluarkan cahaya dari cakarnya dan menebas siapa saja yang berada di sekitarnya kini. Kemarahan hingga keputus asaan untuk menguasai dunia membuat akal pikirannya menghilang. Hati yang keji serta dendam yang tertanam membuatnya semakin mengerikan. Iblis yang terus hidup meski telah kehilangan raga berkali-kali. Kehampaan membuatnya berambisi besar, besar dan semakin besar dari sebelumnya.

Sreeeeeeetttt.

Craaathhhhh.

Cahaya hitam yang terus dikeluarkan berhasil melukai beberapa orang yang tertinggal termaksud Arhies yang berusaha menghindar meski pada kenyataannya kekuatan mereka tidak sebanding dengan iblis itu.

"Kita harus menggabungkan kekuatan untuk menghentikannya."

Naya mengangguk menyetujui ucapan Ervin. Mereka bersiap membuat sebuah portal untuk keduanya. Memanggil kekuatan naga merah untuk bersatu. Ervin yang memiliki naga betina hanya bisa menjaga Naya yang bertarung dengan iblis hitam dikarenakan naga jantan yang bersemayam di tubuhnya. Kekhawatiran menyeruak mengingat Naya hanyalah gadis yang tidak pernah mengalami masa ini, masa dimana mereka mengerahkan kekuatan untuk menghabisi lawan mereka.

"Aku Dewi Pelindung yang diutus semesta untuk menghancurkan para iblis yang tidak patuh dengan sang pencipta. Iblis yang bersikap serakah menginginkan kegelapan menguasai dunia. Aku dilahirkan atas kehendak sang Pencipta. Enyahlah dan jangan pernah kembali kemuka bumi yang tentram!!"

Naya memanggil semua kekuatan inti sari bumi, meminta perlindungan serta dukungan mereka mengalahkan iblis yang merusak keseimbangan dunia. Dengan mantera yang keluar dari mulutnya begitu saja membuat semua peri dan iblis yang menjadi kunci inti sari bumi keluar, mereka melayang dan melesat dengan cepat menembus tubuh Naya yang kini semakin bersinar menampilakan cahaya merah muda yang semakin pekat.

"ENYAHLAHHH!!!"

Naya memutar pedang yang ada di tangannya dan melemparkannya menghasilkan cahaya hebat yang mampu mengguncang isi dalam bumi. Ia menghunuskan pedang miliknya ke arah iblis hitam, melesat dan menembus tubuh yang kini berbentuk serigala. Jeritan pilu terdengar memekakkan.

Duarrrrr.

Ledakan hebat membuat semua menutup tubuhnya dari debu-debu yang di hasilkan. Iblis hitam terpental seratus meter dari tempatnya berdiri. Tubuh serigala yang memiliki ekor tiga kini kembali berubah menjadi tubuh manusia yang tergeletak di atas tanah.

Tubuh Iblis hitam terpotong. Tangan yang ia gunakan memegang pedang harus rela putus dari tubuhnya. Darah yang mencuat kesekeliling berubah menjadi hitam dan menguap. Sel-sel yang berada di tubuh sementara itu mulai menghilang menyisakan jasad tanpa nyawa.

Bayangan gelap layaknya asap mulai bersatu membuat bayangan iblis hitam yang sesungguhnya. Mata merah serta gigi runcing yang terlihat membuat Naya bergidik ngeri. Inikah wujud iblis hitam itu?

Naya bersiap kembali untuk menyerang da membumi hanguskan bayangan itu agar tidak memiliki wadah lagi sehingga ia dapat terbangun.

"HAHAHA!" iblis itu tertawa memanggil awan hitam yang kini menutup rembulan. Perlahan sayup-sayup terdengar gemuruh yang kencang. Waktu seolah diputar semakin cepat. Awan hitam menghilang menampilkan rembulan yang sangat terang menghadap tubuh Naya.

BRUK.

Naya seketika terjatuh.

"Argghhhhhh!!!"

Pekikan kesakitan terdengar, membuat semuanya menatap Naya kebingungan. Tubuh Naya seolah menguap. Cahaya dari tubuhnya keluar dan di serap rembulan yang kini menyalurkan ke iblis hitam.

"Naya!!"

Ervin melesat memeluk tubuh Naya menghindari cahaya rembulan bertatapan langsung dengan tubuh gadis itu.

"Halangi semua cahaya, buat perisai agar Naya tidak bertatapan dengan rembulan langsung. Aku akan mencoba mengalihkan iblis Hitam agar tidak menyerap energi Naya."

Arhies, Tayrl, Azzurri serta Yasa mengangguk mengerti. Mereka menyatukan kekuatan berusaha membuat langit bergemuruh dan memunculkan awan hitam.

"Bedebah! Ternyata tanpa jasad ia masih bisa menggunakan kekuatan rembulan!!!!"

***

Devil Beside Me [END] [REUPLOAD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang