Nein

504 110 3
                                    

Selesai acara Kartinian, Chaeyoung bersiap-siap untuk pulang. Saat hendak melewati pagar sekolah, ia melihat Changbin yang melambaikan tangan ke arahnya. Mau tak mau Chaeyoung menghampiri Changbin.

"Penvil kuy, Cha." ajak Changbin.

"Mau gak ya??" Chaeyoung pura-pura jual mahal. Padahal dalam hatinya ia sangat ingin ikut karena bosan di rumah. Jam segini mama dan papa nya jelas belum pulang kerja. Kakaknya, Son Naeun, juga paling sibuk pemotretan.

"Udah jangan banyak mikir. Naik cepet." tangan Changbin membimbing Chaeyoung agar segera naik motornya itu.

"Anterin gue balik duluu!! Mau ganti baju.." pinta Chaeyoung saat sudah duduk di jok motor. Changbin hanya menggangguk dan menggas motornya.

Love Line

"Duh gak tahan gue sama bau nya!" Chaeyoung berusaha menutup hidungnya. Ternyata di Penvil sedang mengadakan bazar vape. Emang sih vape itu wangi, tapi kalau wanginya tercampur semua, kan, jadi pusing.

"Yaudah lu tunggu di sana dulu." Changbin menunjuk TBS. "Gua mau beli vape. Bentar doang." tanpa mendengar respons Chaeyoung, Changbin melangkah meninggalkan Chaeyoung yang tidak percaya ditinggal oleh Changbin.

"Lah, anjing, dia yang ngajak ke sini, gue yang ditinggalin." Dumel Chaeyoung.

Tapi Chaeyoung nurut, ia berjalan ke depan TBS. Tadinya ia tidak mau masuk karena no money no good. Tetapi nafsu mengalahkan segalanya.

Janji cuma lihat-lihat. Batin Chaeyoung.

Janji hanyalah bualan.

Chaeyoung sudah terlanjur memasukkan 3 macam barang ke keranjang. Ia terlihat sangat senang untuk memakai produk yang ia sukai itu.

"Bener bener harus dirantai ya lo." ucap Changbin yang datang tiba-tiba.

"Siapa suruh ninggalin gue? Wle!" Chaeyoung tetap fokus melihat barang yang ada di etalase.

"Udah udah sini." Changbin mengambil keranjang yang Chaeyoung pegang dan pergi ke kasir.

Chaeyoung mengikuti Changbin dengan wajah cemberut. "Gue kan belom selesai belanjanya!" sungut Chaeyoung.

"Ah elah udah kenapa sih. Udah cantik, gak usah banyak make apa-apa." entah gombalan atau kata-kata biasanya, tetapi Chaeyoung menjadi tersipu, walaupun ditahan.

"Loh, loh. Kok lo yang bayar??" Chaeyoung menahan tangan Changbin yang sudah ingin memberikan lima lembar seratus ribuan kepada pegawai TBS.

"Daddy harus menafkahimu, nak." Changbin melepaskan genggaman Chaeyoung dan memberikan uang kepada kasir.

"Daddy kepala lo benjol!"

"Udah santai aja sih, Cha. Lu cantik juga enak di gua nya. Hehehe." cengiran Changbin dibalas pukulan pelan di dahinya. Changbin hanya meringis. Changbin mengambil plastik belanjaan Chaeyoung menggunakan tangan kiri.

Ya taulah tangan kanannya buat ngapain.

Iya, menggandeng Chaeyoung.

"Lu tuh harus digandeng, Cha. Gua takut lu pergi."

"Dangdut lo."

Love Line

Selesai makan, Chaeyoung dan Changbin melangkah tanpa arah di Penvil. Tadinya mereka mau nonton, tapi filmnya tidak ada yang bagus kecuali Infinity Wars.

Chaeyoung mau nonton IW, tapi Changbin gak mau.

Film kayak gitu gak enak, gak ada waktu buat modus. Pikir Changbin.

"Yaudahlah pulang aja, udah selesai kan, Bin?" Chaeyoung menoleh ke arah Changbin.

"Oh yaudah. Sip." Changbin tetap menatap depan tanpa memperdulikan Chaeyoung.

Chaeyoung hanya bisa menahan sabar dalam hati.

Saat Changbin hendak mengeluarkan motor, Chaeyoung melihat teman SMP nya dulu.

"Dino!!!" panggil Chaeyoung agak keras. Padahal jarak Dino dan Chaeyoung gak jauh-jauh banget.

Ya kadang Chaeyoung suka malu-maluin.

Pemuda yang bernama Dino itu tersenyum lebar dan menghampiri Chaeyoung.

"Woy apa kabar lo?" tanya Dino sambil mengacak poni Chaeyoung.

"Ih apaan sihh!" Chaeyoung kesal, tapi ketawa juga. "Gue baik nih. Lo?"

"Baik banget pas ketemu lo."

"Najis lo." balas Chaeyoung sadis.

"E e mbaknya masih kayak maung." sahut Dino. "Siapa tuh, Young?" Dino baru melihat Changbin yang sudah mengeluarkan motornya dan menatapnya tajam.

Perasaan gua gak enak dah. Batin Dino.

"Kenalin, ini Changbin, tem-"

"Gua Changbin, pacarnya Chaeyoung." potong Changbin. Chaeyoung menoleh dan menatap Changbin dengan wajah bertanya-tanya.

"O-oh, yaudah, Young. Gua cabut dulu yaa?" pamit Dino.

"Buru-buru amat??"

"Iya, mau suprise-in mami. Hari ini dia ultah."

"KANGEN MAMIII!!" pekik Chaeyoung. "Kapan-kapan gue mampir ke rumah lo lagi deh, No. Titip salam buat mami, okee??"

Dino hanya mengangguk dan meninggalkan tkp.

Changbin yang sedari tadi seperti laler, langsung berdehem. "Naik buruan. Mau pulang apa gua tinggal?"
Uh, tajam sekali masnya.

"Iya iya, ayo pulang!" Chaeyoung langsung naik ke motor Changbin.

Love Line

Maaf ya baru sempet update lagi huhuhu

Love Line | Chaeyoung x ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang