"Jadi gimana rencananya?" tanya Laun saat Doyeon sudah ditarik Yeri ke kantin.
"Menurut gue sih kita hubungin nyokapnya aja. Kita harus kasih tau orang dalem dulu." usul Haknyeon.
"Nah iya tuh bener. Soalnya setau gue si Doyeon bimbel setiap pulang sekolah." timpal Arin.
"Oke oke. Karena besok udah ultahnya Doyeon, sekarang kita harus patungan goceng goceng. Nanti beli donat jco aja sekardus." tangan Chaeyoung mengadah ke arah teman-temannya.
"E e e kayaknya gue ada urusan deh." Mulai si Lucas ngeles kalo ada hubungan dengan duitnya. Sebelum Lucas kabur, dengan sigap Chaeyoung menarik kerah bajunya.
"B a y a r."
"Sumpah sih ini duit buat beli rokok, Chaaa." Lucas mengacak rambutnya pelan.
"Yaudah biarin aja Cha. Biarin pas meninggal gak usah minta kubur kita. Minta kuburin sama rokoknya!" kata Laun.
"Gua gak nyangka persahabatan kita sebatas rokok doang sih." Haknyeon sambil menggeleng-geleng.
"Et anjeng lu semua ya." Lucas jadi kesel liat dramanya Haknyeon. "Ni gua bayar lunas." Lucas melempar uangnya ke atas meja.
"Ngapain dilempar coba. Duit selembaran pula." Arin mencoba sabar melihat perilaku aneh Lucas.
Love Line
"Guyssss. Kok kalian pada gak pulang?" Doyeon jadi ikut duduk di bangku depan koridor.
"Lah kok lu masih di sini Doy." kata Yeri panik.
"Ngapa emang? Gak boleh?" tanya Doyeon.
"Ya bukannya gitu Doy. Biasanya kan lu kalo bel langsung cabut." tanggap Arin kalem.
"Gua mau ntaran aja pulangnya. Soalnya gue nanti mau ke rumah sodara, nanya tentang akuntansi."
Semua saling liat-liatan ke arah Doyeon.
"Eh ngapa anjir pada ngeliatin gua? Gua cakep? Emang kan dari dulu." Doyeon pun kibas rambut.
"Hilih kinthil." jawab Yeri spontan. Lalu Yeri menarik tangan Doyeon. "Ayo Doy cabut."
Doyeon berbalik melihat temannya yang lain, "lo semua gak balik?"
"Gua mau nongkrong dulu." kata Lucas.
"Gue sama Chaeyoung kan mau les bareng." suara Arin terdengar.
"Ooh oke, gue cabut duluan ya sama Yeri!" Doyeon dan Yeri pun meninggalkan sahabat-sahabatnya yang lain.
"Emang Yeri mantep banget dah buat pengalihan isu." Haknyeon memberi jempol.
"Yaudah berarti nanti Lucas jemput Yeri ya. Abis itu kita langsung ke rumah Doyeon." perintah Arin.
"Lah kok gua?" pertanyaan Lucas mendapat jawaban tatapan tajam dari Chaeyoung. Lucas pun bungkam.
"Oke sekarang kita telpon nyokapnya Doyeon dulu supaya Doyeon enggak ke rumah sodaranya. Abis itu kita beli donatnya. Deal?" kata Arin bersemangat. Yang lain pun menggangguk menyetujui dan melaksanakan tugas masing-masing.
Love Line
"Maaah, apaan sih kok suruh aku pulang tiba-tiba!!" Doyeon bete saat Mama nya tiba-tiba dateng ke rumah Doyoung, saudara Doyeon.
"Kamu kan udah 17 tahun, Doyeon. Kamu mau bikin KTP gak?" tanya Mama Doyeon sambil tiduran di kasur kamarnya.
"Mau!!!" Doyeon sangat semangat untuk membuat KTP. Daridulu sih itu goals Doyeon supaya bisa masuk ke club malem, katanya.
Huh, jam 9 malem aja matanya udah merah nahan ngantuk.
"Yaudah kamu mandi gih sana terus dandan yang cantik." perintah mama.
"Siap, bu bos!" Doyeon pun hormat dan langsung berjalan ke kamar mandi.
Di lain sisi, mama Doyeon pun tertawa kecil lalu menghubungi teman-teman Doyeon dan mengatakan bahwa Doyeon sudah berada di rumah.
Love Line
Beri aku alasan untuk melanjutkan cerita ini :"(
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Line | Chaeyoung x Changbin
Short Story"Dasar cowok plin-plan!" I'm not good at making summary. So, just read it!