Vierundzwanzig

605 77 5
                                    

"Mama sumpah ayo kapan perginya?" Doyeon melipat tangan di depan dadanya.

Sudah 30 menit mama tidak beranjak dari tempat tidur dan memilih untuk bermain hp, nyuekin Doyeon.

Doyeon akhirnya masuk ke kamarnya. Ia bete karena mama mengulur waktunya. Yang ia takuti ia telat untuk membuat KTP.

"Kaaaak." teriak mama Doyeon. Doyeon pun bangun dan mengernyit bingung. Suara mama kok terdengar dari luar ya? Apa mama udah siap buat berangkat?

Akhirnya Doyeon pun keluar.

🎉🎉🎉

"HAPPY BIRTHDAY DOYEON!!!" teriak semua sahabatnya sambil melempar confetti di atas kepala Doyeon.

"Eh?" Doyeon yang akhir-akhir ini ketularan bodohnya Arin, akhirnya ditempeleng sama Yeri.

"Happy birthday, idiot." kata Yeri sambil senyum lebar, lalu memeluk Doyeon.

"Sumpah..." Doyeon menutup mulutnya. "Huhuhuhu gue belum pernah disuprisein kayak gini."

"Bilang apa???" tanya Arin mengharapkan ucapan terima kasih.

"Oh gini rasanya disuprisein.." jawab Doyeon. Arin mendengus sebal.

"Pada mau dibeliin apa? Pizza?" tanya mama Doyeon.

Doyeon mengibaskan tangannya, "Bakso aja udah. Ayo!"

"Anjing si Doyeon udah nyokapnya baik banget nawarin pizza ujung-ujungnya ngebakso lagi." misuh Lucas.

"Gapapa tante, saya mau nonton pertandingan bola dulu. Ngewakilin nama sekolah soalnya." Haknyeon pun bersuara.

"Jadi gak makan dong?" mama Doyeon terlihat muram.

"Eh nanti balik lagi kok tante. Agak maleman sih." Lucas menimpali.

"Oh yaudah, hati-hati ya nak." mama Doyeon melambaikan tangan ke arah Haknyeon, Lucas, dan Laun yang sudah ada di motor mereka masing-masing.

Doyeon pun masuk ke dalam rumah menghampiri mamanya, "Ma, aku ke taman ya. Tukang baksonya ngetem di sana kan."

Mama Doyeon mengangguk dan memberi beberapa lembar uang ke Doyeon. Doyeon pun mengecup pipi mamanya dan keluar rumah.

"Ayo cabut." perintah Doyeon sambil berjalan keluar pagar dan diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Sampai beberapa langkah menuju taman, mereka dikejutkan oleh kedatangan seseorang.

"C..changbin, lo ngapain?" tanya Chaeyoung. Secara tidak sadar ia meremas baju Doyeon yang berada di sampingnya.

Doyeon tau Chaeyoung belum sepenuhnya melupakan pria brengsek di depannya.

"Ngapain sih lo kemari?" tanya Yeri sambil melotot.

Changbin turun dari motor gedenya.

Gatau motornya minjem sama siapa.

Changbin lalu melangkah mendekati Chaeyoung. Mata Doyeon sudah was-was.

"Ada yang mau gua omongin, Cha."

Changbin memegang jemari Chaeyoung.

"Gak usah deket temen gue, setan." Arin yang biasanya memilih diam sekarang menatap tajam Changbin seakan-akan dia musuh.

"Gapapa.. Gue kayaknya emang harus banyak yang diomongin sama dia." Chaeyoung membuka suara sambil menunjuk Changbin.

Changbin tersenyum kemenangan ke arah teman-teman Chaeyoung.

"Songong banget lu bogel." Doyeon memutar bola matanya malas.

Changbin pun menarik Chaeyoung ke sisi yang sepi di taman.

"Aduh susah kalo Chaeyoung udah bucin mah." komentar Yeri yang disetujui oleh teman-temannya.

Love Line

Pusing gak lo?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Line | Chaeyoung x ChangbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang