6. Bau mereka

98.6K 8.3K 352
                                    

Sienna dan May yang sedang menjambak rambut masing-masing sontak berhenti ketika -lagi dan lagi-melihat seorang laki-laki tampan memasuki kamar yang mereka tempati.

Apakah di sini tidak ada yang berwajah biasa saja atau jelek? Pikir Sienna.

Bahkan Sienna yakin wajah laki-laki di depannya itu lebih mulus dibanding wajahnya.

Dasar vampir!

Tapi, Dua vampir yang keluar tadi bahkan belum sampai 5 menit. Sekarang sudah ada vampir asing lagi yang masuk.

Daniel tersenyum menatap kedua manusia di depannya yang menatapnya bingung. Ia menelan ludahnya ketika mencium bau yang samar-samar keluar dari tubuh mereka.

Ck beginilah jika sudah lama tidak melihat menusia, jadinya saat melihat mereka rasanya aku ingin menelan mereka! Tahan Daniel!

"Wah aku tidak menyangka baunya akan seperti ini, jika Stevan tadi masuk mungkin yang tersisa dari kalian hanya tulang berbalut kulit. " ucap Danile sambil mengusap hidupnya.

"A-Apa!? " seru Sienna dan May kompak.

Sienna melirik sinis may, membuat gadis itu meringis.

"Ah maaf menakuti kalian,  Aku hanya ingin melihat seperti apa manusia yang ditangkap oleh NSD.  Semoga kalian nyaman di sini,  aku permisi. " Daniel tersenyum manis kemudian keluar dari kamar tersebut.

"Dia tampan,  tapi aneh. "

Sienna berdecih "Semua hal yang berhubungan dengan makhluk immortal itu memang selalu aneh."

May mengangguk "Iya sih."

"Lalu kenapa kau masih ingin mencari mereka!? "

"Argh berhenti menyalahkanku terus-terusan! Berdoa saja semoga aku menjadi mate Raja atau Pangeran vampir di sini jadi mereka tidak akan membunuh kita." May tersenyum manis ke Sienna.

"Diam. Sebelum aku bener-benar membunuhmu."

***

Brak!

"Stevan!"

Stevan mendengus "apa kau tidak di ajari sopan santun?"

"Untuk apa menerapkan hal itu kepadamu?  Kau saja selalu mengabaikanku. " Daniel melangkah ke arah Sofa duduk nyaman di sana.

"Sofamu benar-benar empuk,  membuatku ingin tidur. "

Stevan melirik Daniel sekilas "kau tidak ingin pulang?"

"Tidak."

Stevan menatapnya Sinis.

"Oh iya,  aku baru saja menjenguk kedua manusia itu. " Stevan tidak acuh sibuk membaca berkas yang ada mejanya "Bau mereka unik dan harum,  membuatku lapar. "

Daniel melirik Stevan "kau tidak ingin melihat mereka? Selain itu mereka berdua juga can-"

"Pulanglah, ocehanmu membuatku pusing. " ucap Stevan sadis, membuat Daniel mengerucutkan bibirnya.

Daniel heran kenapa Stevan tidak pernah ramah kepadanya?  Memangnya Daniel salah apa?!

"Oh iya apa yang kau bicarakan dengan Jack? " Daniel mengabaikan perkataan sadis Stevan yang membuatnya ingin menendang bokong laki-laki itu.

Stevan hanya diam,  membuat Daniel kesal.

Sabar Daniel!

Hening.

Stevan sepertinya tidak memiliki niat untuk memberitahukan hal itu padanya.

"Baiklah aku akan pulang! Kau ini tega sekali kepada sepupu sendiri!" Daniel berdiri, lantas menoleh ketika teringat sesuatu "Oh iya,  apakah Paman dan Bibi sudah tahu masalah ini? "

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang