18. Ruang bawah tanah

79.8K 6.4K 241
                                    


Happy reading~~~~~

____________

"Kita mau ke mana?" tanya May

"Menyembunyikanmu." ucap Stevan.

May mengerutkan keningnya "Tapi kenapa?"

"Diam." Stevan manatap tajam May membuat gadis itu mendengus.

Padahal May matenya, tapi cara menatapnya seakan-akan May ini pencuri.

Iya pencuri. Pencuri hati Stevan. May tertawa terbahak-bahak dalam hati.

Mereka sampai di sebuah pintu berwarna hitam dengan 2 penjaga yang bertugas.

"Buka pintunya."

Kedua penjaga itu segela menuruti perkataan Stevan.

Stevan bergegas masuk ke tempat itu. Aura tidak enak langsung May rasakan.

Tempat ini auranya begitu dingin. Juga gelap.

May mengeratkan pelukannya pada leher Stevan.

Mereka semakin ke bawah mengikuti anak tangga yang May tidak tahu menuju ke mana.

Tiba-tiba Stevan melesat ke bawah membuat May menyembunyikan kepalanya di dada lelaki itu.

"Buka matamu." ucap Stevan saat mereka sampai.

"Ih kita sebenarnya mau ke-" ucapan May terhenti saat melihat pemandangan di sekitarnya.

Matanya melotot kaget melihat ruangan dengan banyak sel yang di sini oleh mayat-mayat yang hampir membusuk. Jangan lupakan bau busuk yang menusuk hidungnya dan darah yang mengenang di mana-mana.

May menjerit mencengkram baju Stevan "Tempat apa ini!?" pekiknya.

"Ruang bawah tanah."

May menatap Stevan tajam "Jangan bilang kau mau menempatkanku di sini?"

Tatapan tajam itu membuat Stevan merasa sedikit bersalah "Maaf. Kau harus bersembunyi di sini."

May menggeleng cepat memeluk sangat erat leher Stevan seperti Koala yang menempel pada pohon.

"Tidak mau! Kau mau aku mati karena gila di sini?!"

Stevan berusaha melepaskan tangan May di lehernya tapi agak susah "Kalau kau tidak bersembunyi di sini, dia akan menghukummu!"

"Kau tidak sadar menyembunyikanku di sini lebih parah?! Lihat sekeliling kita! Yang ada hanya mayat! Darah! Bau busuk! Di sini lebih menyiksa dibandingkan sosok yang kau bilang akan menghukumku! Aku bisa gila di sini!" teriak May panjang lebar.

Mata gadis itu mulai berkaca-kaca "Apa kau sebegitu membenciku? Apa aku sangat tidak pantas menjadi pasanganmu? SAMPAI-SAMPAI KAU MEMBUAT ALASAN AGAR AKU DI TEMPATKAN DI TEMPAT INI!? AGAR AKU BISA CEPAT MATI, BEGITU!?"

May marah. Untuk pertama kalinya.

Stevan yang melihat itu tertegun. Menghela nafas frustasi.

Bagaimana dia bisa menjelaskannya kenapa May?

"Bukan begitu. Aku tidak membencimu sama sekali!"

"Lalu apa?! Apa yang membuatmu tidak mau mengakuiku sebagai matemu?! APA?!"

Stevan menggigit bibirnya "Aku tidak bisa mengatakannya."

Pria itu melesat membawa may ke tempat para penjaga ruang bawa tanah berkumpul.

"Apa masih ada sel yang kosong?"

May menatap Stevan tidak percaya.

Bahkan setelah May membentak dengan mata berkaca-kaca pria ini tetap akan menempatkannya di tempat ini?

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang