Terimakasih banyak buat yang setia vote selama ini. Terimakasih banget.
Saya senang loh kalau ada komen, jdi komen yah siapa tau krena liat komen kalian saya bisa semangat dan cepet updatenya *Gak maksa kok cius*
Happy reading~
_________
"Ayo kita keluar. " kepala Skandar tiba-tiba muncul di sela-sela pintu, membuat May yang sedang asik melamun menoleh menatapnya.
Iya May melamun.
Melamun kan seseorang yang masih sama setiap hari.
Lebih mengutamakan egonya daripada May yang statusnya adalah belahan jiwanya.
May pikir saat Stevan membawanya keluar, Stevan sudah mulai mengakuinya sebagai mate dan akan memperlakukan dia dengan romantis.
Sayang itu hanya angan-angannya saja.
Hanya karena kalah taruhan konyol -yang diberitahukan Rose padanya- Stevan memilih mengabaikannya daripada melaksanakan taruhan itu.
May rasanya ingin membunuh seseorang karena emosi.
Ya Tuhan, sabarkanlah May.
Rasanya May ingin melampiaskan rasa kesalnya sekarang. Tapi bagaimana caranya?
May menatap Skandar yang mendekatinya.
Haruskah dia membunuh Skandar sebagai pelampiasan kekesalannya? Tapi Skandar kan tidak salah.
Ia menghela nafas lelah.
Pikiran May mulai gila.
"Kau kenapa? Menatapku dengan tatapan tajam seperti itu tadi? " tanya Skandar mendekat.
"Aku tadi berpikir untuk membunuhmu,"
Skandar melotot kaget "Apa?! "
Skandar menatap May bingung. Memangnya salah dia apa?!
Apa gadis di depannya mulai stress karena tidak diakui.
May mengangguk santai "Tapi ku pikir kau kan tidak salah jadi tidak akan ku lakukan. "
Skandar jadi lega, tapi ada yang membuatnya penasaran "Eh memangnya kau tau cara membunuh kami? "
"Tau. "
Skandar memasang ekspresi serius, dia cukup penasaran dengan topik ini "Bagaimana caranya? "
May tersenyum sombong "Gampang. Menusuk dada kalian dengan piasu perak. "
Kaget, Skandar sontak memegang dadanya. Dia tidak menyangka May tau tentang itu.
Siapa sebenarnya bajingan yang mengumbar-ngumbar rahasia mereka!?
Sepertinya Skandar tidak boleh macam-macam dengan May, terlebih status May sekarang adalah pasangan dari Stevan.
Fakta yang sangat mengejutkan bagi Skandar. Sampai sekarang.
Terlebih dia pernah meminta May menciumnya.
"Sudah-sudah lebih baik kita keluar, Yang mulia Ratu menyuruhku mengajakmu berjalan-jalan. "
May tersenyum mengingat calon mertuanya itu.
Calon mertua yang entah kapan akan benar-benar menjadi mertuanya.
"Baiklah ayo. "
Sepertinya May harus bertindak sekarang.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen
FantasySemua berawal dari May, yang memaksa Sienna untuk ikut mencari makhluk- makhluk imortal itu, bahkan berniat mengelilingi Eropa agar dia bisa melihat mereka. Sienna awalnya ragu, namun karena sudah terikat janji dia pun akhirnya ikut menemani May. Si...