Rencananya cerita ini itu isinya serius gak ada unsur komedi atau lucu2nya, menegangkan. Stevan juga rencananya punya karakter dingin, tegas, cuek dan sadis pake bgt gitu.
Tapi realita gak sesuai dengan ekpektasi ⊂( ̄(エ) ̄)⊃
Saya emang gak pinter bikin karakter sadis kyak gitu TAT
HAHAHAHAHA
Happy reading~
❤❤❤
Dua pasang mata itu saling menatap dengan artian yang berbeda.
Yang satu karena cemas yang satu karena senang.
"Jadi aku matemu?"
Stevan diam, menatap heran May.
Kenapa dia senang sekali menjadi mate vampir?
Kesal karena tidak menjawab, May memegang kedua pundak Stevan membuat pria itu terkejut.
"Jawab pertanyaanku, aku matemu?" kini tatapan May berubah menjadi serius, bahkan ia sampai memicingkan kedua matanya.
Stevan menelan ludahnya.
Kenapa dia jadi gugup begini!?
Stevan harus berbohong demi harga dirinya. Dia harus bisa membatalkan taruhannya dengan ibunya terlebih dahulu lalu mengakui May sebagai matenya. Persetan dengan fakta kalau May adalah manusia.
Stevan menatap May datar lalu menggeleng pelan, membuat May melotot melepaskan pegangannya pada bahu Stevan.
"Kau ini bagaimana!? Tadi kau berteriak kalau aku ini matemu! Kau bahkan melempar Skandar karena ingin menciumku! Saat ku tanya kau malah menggeleng!" May menatap Stevan tajam "Apa kau berbohong?"
Percayalah Stevan sebenarnya mulai menerima May sebagai matenya setelah beberapa hari memikirkannya. Tapi dia belum bisa mengakuinya sekarang.
Bisakah ia memutar waktu saat ia menyetujui taruhannya dengan ibunya dulu?
Tidak ada pilihan lain, dia harus kabur.
"Aku ada urusan, permisi." Stevan melesat pergi tanpa memperdulilan May yang menatap kepergiannya dengan mulut menganga.
"Dia memberikan harapan palsu padaku!" kesal May, tapi dia menyadari sesuatu " Tapi kalau dia berbohong kenapa tadi ekspresinya seperti itu?" May mengingat jelas ekpresi marah yang tercetak jelas di wajah Stevan.
May menyeringai "Dia pasti berbohong. Akan ku buat dia mengakuinya."
"Tidak ku sangka."
May menoleh kemudian tertawa terbahak-bahak melihat penampilan Skandar.
"Hahaha Apa yang terjadi padamu?"
Skandar mendengus "Tidak usah menghiraukanku. Ada topik yang lebih penting yang harus kita bahas."
May menatapnya bingung "Apa?"
"Pangeran tadi mengatakan kalau dia matemu, tapi kenapa dia malah kabur?" Skandar menggaruk kepalanya bingung.
Pangeran?
May menatap Skandar dengan tatapan tidak percaya "Va-vampir tadi itu adalah Pangeran di sini!?"
Skandar mengangguk polos "Iya, kenapa kau senang sekali?"
May mendekat ke arah Skandar "Bukankah tadi kau dengar dia mengatakan kalau aku matenya?" Skandar mengangguk "Berarti aku akan jadi pasangannya bukan?"
Skandar terdiam sejeanak lalu menutup mulutnya dengan tangan kanannya dengan mata yang melotot "Tidak mungkin!?" dia menunjuk May dengan tatapan tidak percaya "Kau yang seorang manusia akan menjadi ratu kami kelak!? Astaga." Skandar menggeleng miris "Tapi tunggu dulu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen
FantasySemua berawal dari May, yang memaksa Sienna untuk ikut mencari makhluk- makhluk imortal itu, bahkan berniat mengelilingi Eropa agar dia bisa melihat mereka. Sienna awalnya ragu, namun karena sudah terikat janji dia pun akhirnya ikut menemani May. Si...