23. Kembali

79.3K 6.8K 108
                                    

1 chapter lagi dan kita akan say good bye ke dua pasangan gesrek ini.

Jangan Bully aku gaiss, kalo endingnya tak seperti harapan kalian HOHOHOHO

Happy reading~
_______________

May menatap kamar tempatnya tinggal selama beberapa hari dengan sendu. May tidak tahu berapa hari yang dia lewati selama berada di kastil ini.  Tapi seingat May hampir 3 bulan dia ada di sini.

Dan akhirnya hari ini dia bisa kembali.

May menatap pintu kamarnya sendu.  Stevan tidak mengunjunginya setelah pertengkaran mereka.

May berharap laki-laki itu datang,  meminta maaf padanya dan menyuruh May menarik kembali kata-katanya.

Tapi setelah hari berganti pun,  laki-laki itu tak menunjukkan batang hidungnya.

Yah apa boleh buat,  sepertinya hubungannya dengan Stevan hanya sampai di sini.

May tersenyum miris, bahkan hubungan mereka belum sebesar biji jagung. Mungkin bisa di bilang masih sekecil bakteri.


Pintu terbuka,  menunjukkan sosok Rose yang tersenyum ramah.

"Kau sudah siap? "

May tersenyum simpul lalu menepuk tas ranselnya -yang akhirnya kembali- "Sudah. "

"Kalau begitu,  ayo kita pergi. " Rose hendak berbalik namun tertahan ketika mendengar suara May

"Hmm itu,"

Rose menatap May "Ada Apa? "

May berdehem "Bi-bisakah kita ke tempat Jonathan terlebih dahulu? "


"Bisa saja.  Tapi apa yang ingin kau lakukan di sana? " tanya Rose.

May tersenyum simpul "Temanku ada di sana,  aku ingin mengucapkan selamat tinggal.  Nanti dia mengira aku jahat,  pergi tanpa berpamitan padanya. "

"Temanmu? Apa dia menusia juga? " tanya Rose tertarik.

May mengangguk "Nanti aku ceritakan lebih jelasnya di jalan. "

***

Sienna dan Jonathan yang sedang menghabiskan waktu di ruang keluarga, menonton dengan saling berpelukan.

Hubungan mereka semakin membaik bahkan sangat baik setelah proses menandainya telah selesai.

Setelah proses penyatuan mereka selesai Sienna mengancam akan memotong milik Jonathan jika berani meninggalkan atau menyelingkuhinya setelah Jonathan mengambil miliknya yang paling berharga.

Jonathan hanya tertawa dan mengatakan tidak mungkin meninggalkan Sienna.

Ketenangan diantara mereka tiba-tiba terganggu saat ponsel Jonathan berbunyi.

"Siapa yang menelpon? " tanya Sienna.

Jonathan merogoh kantong celananua kemudiam mengambil ponselnya. Dia menyerngit saat melihat Nama Rose terpampang di layar "Ratu Rose menelpon,  tumben."

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang