Buat yang Nunggu SkaVy, maaf banget Mood untuk cerita itu lagi kabur, belum pulang2. Jadi sampai moodnya pulang, Skavy hiatus dulu yah 😢
Happy reading~~
___________
Sejak hari di mana rahasianya terbongkar terjadi.
Seperti perkiraannya. Semuanya kacau.
Dan ayahnya dengan begitu baiknya mengingatkan ibunya tentang taruhan itu.
Bersikap imut? Bunuh saja Stevan sekarang.
"Kau masih keras kepala juga?"
Stevan melirik ibunya tajam, membuat Rose memukul lengannya gemas.
"Tidak usah menatap mama seperti itu, tidak akan mempan."
Stevan memijit batang hidungnya pusing "Mama mau apa?"
Rose melipat tangan di dada "Bukannya sudah jelas?"
Stevan menggeleng pelan "Aku tidak mau."
"pffft HAHAHAHA"
Brak!
Stevan melempar vas bunga ke arah Daniel yang terbahak-bahak di sofa ruang kerjanya "Diam kau brengsek!"
Yah Daniel mulai sering ke sini sejak Rose menghubunginya memberitaunya kalau Stevan sudah bertemu dengan matenya.
Daniel bertambah kaget saat tahu manusia yang dimaksud oleh bibinya adalah May.
Dia jadi paham penyebab sikap tidak jelas Stevan dulu.
Ternyata karena itu toh.
Daniel terkekeh melihat vas bunga yang telah hancur, memungut salah satu bunga mawar hitam yang berserakan, "Ayolah Stev, lakukan saja seperti taruhan kalian. Kau lebih memilih harga dirimu daripada matemu? Bibi tidak akan membiarkan kau bertemu dengan May loh." vampir itu terkikik.
Raja Leonard Sialan, Stevan menggeram dalam hati.
Flashback On
"Ada apa sebenarnya?"
Leonard tersenyum "Jadi-" ia bergerak lincah menghindar saat Stevan tiba-tiba melesat ke arahnya.
"Hei Stev, kenapa kau jadi seperti ini?" ucapnya di sela acara kejar-kejaran mereka.
Stevan melotot "Diam kau brengsek."
Leonard berdecak heran " ck Anak durhaka kau." berbalik melayangkan tendangan yang bisa Stevan hindari dengan baik.
"Kau ini anakku tapi sifat benar-benar tidak mirip. Kau seperti batu sedangkan aku seperti kapas yang lembut," rasanya Stevan ingin mual mendengarnya "
"Terkadanag aku heran denganmu Stev. " ucap Leonard. Mereka masih saling memukul satu sama lain membuat Rose gerah.
"Berhenti." seru Rose, membuat keduanya berhenti.
Jika sang Ratu yang sudah berbicara mereka tidak bisa melawan.
Melawan, siap-siap di sihir menjadi batu.
"Sikapmu membuatku semakin curiga Stev." Rose menatap tajam putrnya itu.
"Tidak ada yang aneh Ma. Aku hanya tidak ingin Ayah mengatakan hal yang tidak benar."
Leonard menggeleng pelan sambil berdecak "ckckck kau memfitnahku lagi," Leonard menatap Rose "Sayang, kapan aku bohong? Aku selalu jujur loh. Bahkan Saat kau bertanya apa warna pakaian dalam yang suka aku gunakan saat kita belum menikah, aku jujur mengatakan suka memakai yang berwana hitam atau biru. Jadi tidak mungkin aku berbohong hanya untuk hal kecil seperti ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen
FantasySemua berawal dari May, yang memaksa Sienna untuk ikut mencari makhluk- makhluk imortal itu, bahkan berniat mengelilingi Eropa agar dia bisa melihat mereka. Sienna awalnya ragu, namun karena sudah terikat janji dia pun akhirnya ikut menemani May. Si...