12. Gara-gara dicium

86.1K 8K 585
                                    


May menghela mafas lelah. Sudah 3 hari sejak Sienna pergi dengan Jonathan dan dia masih tertahan di sini.

SEBENARNYA PARA VAMPIR ITU MAUNYA APA!?

Sumpah May merasa seperti boneka Barbie yang di beli hanya untuk di pajang di dalam lemari.

Setiap kali dia bertanya bagaimana nasibnya kepada Skandar saat dia berkunjung untuk membawakannya pakaian atau makanan, jawabannya selalu sama.

"Pangeran kami yang akan menentukan. Tunggu saja."

Kalau saja yang di hadapinya bukan Vampir May pasti akan mendatangi pangeran itu dan menendang benda pusakanya.

Apa dia tidak tahu di kurung tanpa tau nasibmu akan seperti apa sangat menyedihkan!?

"Bosan~"

May berjalan ke arah jendela yang tirainya terbuka. Pemandangan di luar benar-benar menggodanya yang sudah terkurung di dalam kamar mewah ini selama berhari-hari.

"Dasar pangeran kurang ajar! Kalau dia tidak akan menghisap darahku atau menikahi, setidaknya lepaskan aku!" gerutunya.

"Aku butuh kebebasan! Burung yang berada di dalam sangkar saja masih bisa merasakan sejuknya angin! Nah aku yang manusia malah nasibnya lebih buruk dari burung. "

May menghela nafas, penyesalan memang selalu datang terlambat.

"Jadi kau ingin keluar?"

Rasanya May hampir terjungkal ketika mendengar suara Skandar.

"Kau ini membuatku kaget saja." ucapnya sambil mengelus dadanya.

Skandar terkekeh "Jadi?"

"Tentu saja aku mau!" ia berjalan ke arah Skandar kemudian dengan muka memelas.

Memalukan memang tapi tak apa, demi merasakan kebebasan, walaupun hanya beberapa menit saja.

"Skandar, aku mohon bawa aku berjalan-jalan keluar, aku bosan di sini."

Skandar mengelus dagu mulusnya "Hmm bagaimana yah?" ucapnya menggoda May "Memangnya apa yang aku dapatkan jika mengajakmu keluar?"

May terdiam, berpikir apa yang kira-kira dapat membuat vampir di depannya tertarik.

"Darah?" tanyanya ragu.

Skandar menggeleng "Tidak-tidak. Sekali saja kau memberikan darahmu kepadaku aku akan ketagihan dan tidak menutup kemungkinan aku akan menginginkannya lagi baik memintanya kepadamu atau secara paksa."

May merinding memikirkan darahnya di ambil secara paksa.

Kalau Sienna ada di sini dia pasti akan bilang

"Di mana rasa senangmu saat bertemu mereka? Bukankah saat kita masih SMA kau bilang rela di gigit oleh makhluk yang kau puja-puja itu?" sambil tersenyum sinis.

Duh May jadi rindu nyinyiran Sienna kepadanya.

"Kalau begitu apa?"

Skandar terdiam sebentar kemudian matanya menatap bibir merah May tertarik "hmm... ciuman?"

May melotot kaget "Apa!?"

Skandar mengangguk "Aku penasaran bagaimana rasanya mencium manusia."

"Memangnya kau belum pernah?"

Skandar menggeleng "Kalau dengan sesama Vampir pernah, bahkan sampai ke ranjang. Walau aku biasa berjalan-jalan ke kota dengan Stevan dan Dave aku tidak pernah menyentuh manusia, takutnya nanti aku tidak sengaja menggigit mereka."

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang