17. Heat

84.2K 7K 200
                                    

Happy reading~

__________

"Hal ini perlu di rayakan."

Semua yang ada di ruang makan itu tak terkecuali Sienna menatap Aloce bingung.

"Merayakan apa Mom?" tanya Jonathan.

"Yah merayakan kau yang sudah punya mate lah".

Jonathan mengernyit "Kenapa harus di rayakan? Tidak usah!"

Alice mendelik ke arah Jonathan "Kau ini bagaimana? Anggota yang lain harus tahu kalau kau sudah punya mate!"

"Tapi kan tidak perlu di rayakan Mom, cukup umumkan saja." Jonathan tersenyum manis ke arah Jessy membuat adiknya itu mendengus.

"Oh tidak bisa. Sudah lama kakakmu sendirian terus, bahkan yah anak teman Mom yang seumuran dengannya sudah punya anak dua. Nah kakakmu?" Alice menatap Jonathan sinis. Max memilih menyimak.

Biasa suami-suami takut istri.

Max takut tidak dapat jatah jika mencampuri urusan istrinya.

Sienna dan Jack tetap memakan makanannya sambil menatap perdebatan di depan mereka.

"Loh Mom kan akan dapat cucu tidak lama lagi. Tidak lihat perut Jessy sudah seperti akan meledak?" Jonathan berusa membela diri.

"Kakak, mulutmu!"

Alice mengibaskan tangannya "Anakmu dan Jessy kan beda Jo."

"Tentu saja beda, yang buat saja beda." ucap Jonathan santai, berbeda dengan ibunya yang melotot.

"kau ini!"

Jonathan menaikkan sebelah alisnya "Ada yang salah?"

"Aku tidak akan membiarkan anakku berdekatan dengan pamannya nanti." gerutu Jessy mengelus perutnya.

Jonathan menaikkan bahunya tidak peduli.

Alice mendengus kesal lalu menatap Sienna "Sienna, kau sendiri bagaimana?"

Sejujurnya Sienna juga lebih setuju jika tidak di rayakan.

Terlalu berlebihan menurutnya. Walaupun mungkin menurut Alice tidak untuk seorang Alpha yang sudah sendiri selama beberapa tahun.

Sienna menatap alice kemudian melirik Jonathan "Eh?" Jonathan menggeleng pelan "Tidak usah di rayakan Mom." dia tersenyum kecil.

Alice memang menyuruhnya memanggil mereka sama seperti Jonathan.

Calon mertua yang baik yah.

"Loh kenapa Sayang?" tanya Alice.

Sienna tersenyum simpul "Aku tidak ingin merepotkanmu."

Alice menghela nafas pasrah "Baiklah kalau kau memang tidak mau."

Jonathan diam-diam tersenyum lega.

Bukannya dia tidak mau merayakan hadirnya Sienna dalam hidupnya hanya saja, dia merasa hal itu terlalu berlebihan.

"Nah sudah bicaranya, habiskan makanan kalian." Ucap Max.

***

Esoknya tepat setelah Sienna selesai mandi dan berpakaian pintu kamarnya di ketuk.

"Siapa?"

"Ini aku, Jonathan."

"Masuklah!"

"Mau ke tempat penitipan anak?" Kepala Jonathan muncul di sela pintu.

"tempat penitipan anak?"

Lelaki itu mengangguk "Tempat para pelayan di istana ini maupun ibu-ibu yang bekerja menitipkan anak mereka."

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang