15. Tidak percaya

76.1K 6.8K 142
                                    

Happy reading~~~

________

4 hari yang lalu

Berbeda.

Itu yang dia pikirkan sejak mobil yang di kendarainya dengan Jonathan dan Jack memasuki wilayah Werewolf.

Jika wilayah Vampir di penuhi oleh bangunan-bangunan tinggi elegan, wilayah ini lebih hidup dan ... Hangat?

Walaupun wilayah ini terletak di dalam hutan, ada perbedaan mencolok antara wilayah vampir dan werewolf.

Mulai dari gerbang masuk Sienna disuguhi oleh rumah-rumah penduduknya yang  berwarna.

Tidak seperti wilayah vampir yang rata-rata berwarna putih, abu-abu, kream bahkan ada yang berwarna hitam - apakah pada malam hari rumahnya akan terlihat? XD

Jangan lupakan bunga-bunga indah yang bermekaran disekitar rumah mereka.

Dia jadi ingin tinggal di sini.

Eh?

"Bagaimana? Di sini tidak seburuk yang kau pikirkan kan?"

Sienna menoleh menatap Jonathan yang tersenyum padanya.

Dia mengangguk "Iya di sini lebih asri. Perumpaannya di sini hutan lebat di wilayah vampir itu gurun. Walaupun di sana sepertinya lebih maju."

Jonathan mengiyakan "Iya, masing-masing wilayah memiliki kekurangannya sendiri."

Setelah memasuki gerbang, mereka turun ketika sampai di bangunan besar yang Sienna yakini sabagai istana.

"Selamat datang Alpha dan Beta." kedua penjaga di depan pintu membungkuk hormat pada Jonathan.

Jonathan membalasnya dengan anggukan di sertai senyumm begitu pula dengan Jack.

Kedua penjaga itu mengernyit melihat Sienna yang berdiri di sisi kanan Jonathan.

"Alpha dia-"

"Luna."

"Eh? Luna?" kedua pria itu saling menatap sebentar kemudian menatap Jonathan dengan mata yang melotot.

"Anda serius!?"

Jonathan tersenyum bangga "Tentu saja."

Serentak mereka berdua membungkuk kembali "Hormat kami Luna!"

Sienna menoleh ke arah Jonathan "Luna? Maksudnya...aku?" dia menunjuk dirinya sendiri bingung.

"Yah bisa di bilang begitu." Jonathan terkekeh melihat wajah bingung matenya "Ayo kita masuk." Di genggamnya tangan Sienna yang kali ini sang empunya tidak memberontak.

Jack mengelus dadanya sabar "Tenang Jack kau akan segera bertemu dengan Jessy." ia segera menyusul Alpha dan lunanya itu.

***

"Kakak! Kenapa lama sekali!?" seorang perempuan dengan rambut kecoklatan berlari ke arah mereka.Wajahnya mirip dengan Jonathan.

Sienna menatap perut perempuan itu yang menonjol dari balik dressnya.

Sepertinya dia hamil. Bukan sepertinya lagi tapi dia memang benar-benar hamil.

"Maaf. Kau merindukanku yah?" Jonathan mengelus rambut Jessy.

Perempuan bermanik coklat itu mendengus "Tentu saja tidak, aku merindukan Jack. Kakak tega memisahkan kami padahal aku sedang hamil besar!" ia segera berlari ke arah Jack yang sudah merentangkan kedua tangannya. Saling melepas rindu.

Membuat Sienna berdiri canggung di antara mereka.

Jonathan menatap pasangan di depannya iri.

Kapan aku bisa melakukan itu dengan Sienna?

My QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang