Happy reading~______
May menatap bingung Dave yang masuk ke kamarnya sambil membawa makan siang dan pakaian untuknya.
"Mana Skandar? Kenapa malah kau yang datang?"
"Dia sibuk."
May menyentuh gaun di depannya.
Apa mungkin Stevan yang menyuruh mereka memberinya gaun sebagus ini?
Pemikiran itu membuat May tersenyum manis.
Dave mengernyit melihat senyumnya "Ada apa dengan senyummu itu? Apa karena terlalu lama di kurung kau jadi gila?" senyum sinis terukir di bibir tipisnya.
May mendelik kesal "Kau ini tidak bisa melihat seseorang seneng yah?! Selalu saja mengejekku!"
Dave berkacak pinggang "Bagaimana aku tidak mengejekmu kalau kelakuanmu aneh begitu? Tersenyum ke arah gaun itu yang merupakan benda mati. Kau masih waras kan?"
May mengibaskan tangannya "Sudah sudah! Aku malas berdebat, lebih baik kau keluar. Aku takut nafsu makanku menghilang kalau kau terlalu lama di sini." ia melirik Dave sinis lalu mengambil makanan yang di bawakan oleh lelaki itu.
"Memang itu tujuanku."
"Astaga Dave! Enyahlah dari hadapanku!"
Dave mendengus berbalik dan May bersumpah dia melihat punggung kekar pria itu sedikit bergetar sebelum pria itu meninggalkan kamarnya.
Menertawakanku eh? Beraninya main belakang, tertawa di depanku kalau berani!
May rasanya ingin berteriak seperti itu, tapi dia masih mau hidup. Takutnya karena marah Dave khilaf menggigitnya sampai mati.
Kan tidak lucu.
Nanti Stevan, vampir tampan kesayangannya jadi duda.
Vampir Duda? May tertawa terbahak-bahak.
Mengakuinya sebagai mate saja belum.
May tersenyum miris.
Dia masih bingung mendekati Stevan dengan cara apa. Dia tidak bisa bergerak sesukanya di sini jika tidak ada Skandar.
Dan yang paling penting, Sienna belum mengabarinya sama sekali.
Di lain tempat, Dave mengerutkan keningnya saat mendengar suara tawa dari dalam. Dia menggeleng miris.
Nah kan, gadis itu memang sudah gila.
***
"Pangeran."
"Apa?" Stevan hanya melirik Skandar sekilas.
"Saya ingin bertanya mengenai nasib gadis manusia itu."
Deg
"Kenapa?" Stevan berusaha terlihat tenang.
Skandar menghela nafas lelah "Sudah berhari-hari dia di kurung di sini yah walaupun dia di berikan makanan dan pakaian yang layak tidak seperti tahanan pada umumnya. Jujur saya sedikit merasa kasihan. Bagaimana pun dia pasti memiliki keluarga di negara asalnya. Kita tidak bisa terus-terusan mengurungnya tanpa kepastian seperti ini."
Stevan membenarkan ucapan Skandar. Tapi dia sendiri masih bingung, apa yang harus dia lakukan kepada matenya?
"Jadi kau ingin aku melakukan apa?" kali ini dia menopang dagu sambil menatap Skandar serius.
"Hanya ada dua pilihan, Pangeran," Stevan dapat melihat Skandar serius kali ini.
"Lepaskan atau bunuh dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Queen
FantasySemua berawal dari May, yang memaksa Sienna untuk ikut mencari makhluk- makhluk imortal itu, bahkan berniat mengelilingi Eropa agar dia bisa melihat mereka. Sienna awalnya ragu, namun karena sudah terikat janji dia pun akhirnya ikut menemani May. Si...