Part#7 Masa depan

27 4 1
                                    

Ketika tekat sudah bulat akan keinginannya.
Maka tidak akan ada siapapun yang dapat menghentikan.
Kecuali oleh kehendak Tuhan.


"Eh habis ini ujian kan?" Tanya Dara lirih  kepada Lusi yang sedang mencatat materi yang sedang di terangkan oleh guru didepan seperti yang sedang di lakukan nya. Memang sekarang tengah jam pelajaran masuk dikelas Dara di jam pertama.

"Iya, mungkin kurang berapa minggu ya?" Jawab Lusi juga melirihkan suara menghentikan aktivitasnya sambil berfikir. "Tiga mingguan mungkin."

"Masak." Jawabnya sedikit keras karena kaget.

"Hust...Biasa aja dong." Kata Lusi sambil menaruh telunjuknya di ujung bibirnya dan melototi Dara karena berbicara keras-keras. Bisa-bisa nanti mereka kena hukum karena berisik di dalam kelas."Emang kenapa sih?" lanjutnya.

"Gue harus ngalahin Arda tahun ini. Siapa tau gue pinter Arda jadi suka sama gue." Ucapnya dengan penuh sungguh-sungguh. Memang bila dibandingkan dengan Arda, Dara itu tidak ada apa-apa nya.

"Emang bisa gitu?"

"Ya...siapa tau. Tiba-tiba..."

"DARA! LUSI! Ngobrolin apa kalian?" Teriak Bu Dini guru fisika di kelas Dara menghentikan obrolan mereka. Sontak Dara dan Lusi yang ketahuan mengobrol langsung meringis dan menoleh kearah bu Dini.

"Gak ada bu. Ini cuma nanya ke Lusi,ada yang gak paham." Jawab Dara yang tentunya bohong.

"Kalau kurang jelas bisa bilang ke ibu. Nanti biar ibu jelasin lagi."

"Iya bu."

"Ya sudah ibu akan ulangi kembali penjelasannya." Ucap bu Dini kemudian  kembali menerangkan materinya.

Dara dan Lusi bernafas lega. Untung gak ketahuan, untung gurunya baik.

Lama bu Dini menerangkan pelajarannya yang mulai membuat para murid sudah jenuh sendiri. Kini Jam pelajaran itu pun berlalu dan berganti ke jam pelajaran ke dua, yaitu pelajaran olahraga. Salah satu pelajaran yang ia sukai karena menurutnya tidak banyak teori yang harus di hafalkan.

"Hari ini guru olahraganya lagi absen ya?" Tanya Lusi kepada Dara.

"Kata siapa?" Tanya Dara menaikan alisnya.

"Kan kemaren di grub rame ngomongin jam kosong." Sambil memasukan buku-buku nya kedalam tas.

"O." Jawabnya dengan malas.

"O aja nih?"

"Emang gue harus jawab apa?" Sambil mengangkat kepalanya.

"Biasanya kan lo suka sama pelajaran olahraga karena bareng sama Arda. "

Ya memang jika pelajaran olah raga kelas Arda dan Dara itu bareng, dan ini juga alasan utama kenapa Dara suka pelajaran olahraga karena bisa menghabiskan waktu bersama.

"Emang sih."

"Terus kenapa lo gak seneng, kan kalau jam kosong lo bisa deh tu sama Arda terus."

"Gak gue mau belajar aja di sini, nanti aja ketemu nya pas istirahat."

"Beneran nih?" Tanya Lusi meyakinkanu dan Dara hanya membalas anggukan.

"Kan bisa belajar di rumah?" Yakin Lusi sekali lagi.

"Iya sih." Kemudian mulai mempertimbangkan setelah berfikir akhirnya dia memutuskan untuk tetap di sini. "Tapi sekarang gue mau maksimal belajarnya. Demi masa depan gue."

"Yakin demi masa depan? Bukannya Arda." Sindir Lusi meledeknya.

"Kan Arda masa depan gue." Jawab Dara santai.

Don't Forget MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang