SMP Yang Sudah Tua.1

263 10 0
                                    

Ada-ada saja kelakuan anak SMP yang banyak ingin tahu tentang bangunan sekolah. Salah satunya adalah teman sekelasku. Saat itu aku masih kelas 1, dan ada dua teman ku yang memiliki ide gila untuk melakukan jelangkung. Entah apa yang mereka pikirkan waktu itu, bagi ku ide mereka sudah diatas rata-rata gila.

"Eh, ayo main yang kemaren kita obrolin" bisik Nova teman yang duduk di depanku kepada teman sebelahnya.

"Ayo. Pake apa tapi?" Jawab Nita.

Aku hanya bisa mendengarkan dari belakang dan bingung apa maksud mereka.

"Pake pensil sama pulpen aja. Siapin kertas. Bawa karet ga?" Bisik Nova.

"Engga. Ga bawa karet. Bentar". Nita menoleh ke arahku.

"Tan, bawa karet?" Aku hanya diam dan menyerahkan karet yang ada di kolong meja.

"Nih, ayo kebelakang". Akhirnya Nita dan Nova mulai ke belakang. Dan lagi-lagi aku hanya melihat dengan kebingungan.

"Kurang orangnya. Satu lagi. Kan harus ganjil" disini firasatku sudah tidak enak. Takut kalau aku yang diajak. Dan benar saja

"Tan, sini ayo kita mainan" tanpa babibu aku langsung bilang "tidak! Makasih"

Akhirnya mereka meminta temanku yang duduk di depan untuk ikutan.

"Tari, sini ikutan main". Tari yang tidak tahu apa-apa dengan polosnya akhirnya ikut permainan mereka.

"Main apa?" Tanya Tari bingung karena disuruh memegang pensil dan pulpen yang membentuk tanda plus (+).

"Udah ikutin aja" jawab Nita enteng.

"Jelangkung datang tak diundang pulang tak dijemput.. jelangkung datang tak diundang pulang tak dijemput.. jelangkung datang tak diundang pulang tak dijemput" Nita dan Nova menyanyikan lagu jelangkung dan Tari hanya diam.

GILA!! INI GILA!! Aku hanya teriak dalam hati menyaksikan mereka.

Sudah lama mereka berdiam ternyata tidak terjadi apa-apa. Mungkin mereka sudah bosan dan tak lama kemudian akhirnya Nova buka suara

"Eh eh, tanganku ga bisa lepas" Nova dibantu Nita untuk melepaskan tangannya. Namun tak bisa juga, akhirnya Tari ikut membantu, dan tak bisa juga.

Akhirnya heboh lah sekelas karena tangan Nova tidak bisa dilepaskan dari pulpen itu.

Dan disitu aku hanya diam sambil melihat teman-teman yang ikutan sibuk membantu Nova.

Itulah akibatnya gumamku.

Tak lama setelah itu, Nova seperti ditarik oleh pulpen itu menuju kearah kamar mandi wanita yang hanya berjarak 1 kelas dari kelasku. Banyak teman-teman yang ikut kesana karena takut terjadi sesuatu kepada Nova. Dan lagi-lagi aku hanya diam di kelas bersama beberapa temanku yang juga tak mau ambil pusing masalah Nova. Toh kan itu salah dia sendiri.

"Tan, kamu ga ikut?" Tanya Bila yang duduk disebelah ku.

"Engga ah. Buat apa aku ikut. Salah dia sendiri kok". Aku menoleh ke arah Bila.

Aku tersentak dan hampir jatuh. Aku kaget, sangat kaget.

"Tan! Kenapa?" Tanya Bila panik.

Aku melihat satu sosok aneh dan menyeramkan yang berdiri di sebelah Bila waktu itu. Tapi sampai saat ini aku hanya diam dan tidak bilang apa-apa ke Bila.

Aku melihat satu sosok anak laki-laki, anak itu masih kecil. Badannya hitam semua seperti habis terbakar dan mukanya sedikit hancur. Matanya merah serta rambutnya lebat. Dia menatapku dengan tatapan amarah.

Wajar saat itu aku langsung tersentak. Baru kali ini aku melihat sosok seperti itu.

Dilain tempat; kamar mandi, Nova ditarik menuju ke kamar mandi paling ujung yaitu kamar mandi ke-4 yang sudah tidak terpakai. Akhirnya salah satu teman memanggil guru dan Nova segera dibawa ke kelas.

Aku tidak tahu apa yang terjadi di kamar mandi waktu itu. Hanya saja setelah guru itu datang, pulpen itu bisa lepas dari Nova dan akhirnya keadaan kembali seperti semula.

Hingga akhirnya nanti aku tahu bahwa itu adalah sosok yang ada di dalam kelas waktu itu...

INI KISAHKU...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang